5 Daya Tarik Borobudur Marathon
27 November 2024 |
19:30 WIB
Borobudur Marathon (BorMar) telah berkembang menjadi lebih dari sekadar ajang lomba lari. Acara ini kerap disebut sebagai perayaan sport tourism yang mampu menarik ribuan peserta setiap tahunnya, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Tahun 2024 mencatat lebih dari 40.000 pendaftar, angka yang jauh melampaui kapasitas ideal 11.400 peserta. Sistem balot atau undian kemudian diterapkan untuk menentukan siapa yang berhak mengikuti ajang ini.
Baca juga: Hypereport: Komitmen Penyelenggara Maraton Bangun Ekosistem Lari hingga Sport Tourism
"Dengan jumlah peserta yang mendaftar melebihi kapasitas, maka untuk bisa ikut serta, para pelari harus melewati proses balot atau undian," ungkap Liem Chie An, Ketua Yayasan Borobudur Marathon.
Tiga kategori utama yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri, dengan Half Marathon menjadi pilihan paling populer dengan 4.800 peserta. Sementara itu, kategori 10K menarik 4.200 pelari, dan Marathon diikuti oleh 2.400 peserta.
Keberadaan BorMar yang mengambil latar kawasan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia menjadikan ajang ini lebih istimewa. BorMar tidak hanya sekadar acara olahraga tetapi juga sebuah momentum untuk mempromosikan keindahan kawasan Magelang dan mendukung sektor pariwisata lokal. Keunikan inilah yang membuat BorMar terus diminati oleh komunitas pelari dari berbagai belahan dunia.
Berikut lima daya tarik utama Borobudur Marathon yang akan digelar di kawasan Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, pada 1 Desember 2024:
BorMar menawarkan rute lari yang tidak hanya steril, tetapi juga menyuguhkan keindahan alam dan budaya Magelang. Para pelari disuguhi panorama Candi Borobudur, Bukit Menoreh, hingga lanskap pedesaan yang memukau.
"Peserta semakin tertarik karena rute yang steril dan pemandangan indah. Mereka juga selalu kangen dengan keramahan warga Magelang yang menyambut dengan berbagai cheering di sepanjang jalan," ujar Liem.
Kehangatan dan dukungan dari masyarakat lokal menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi. Warga Magelang aktif memberikan semangat di sepanjang rute, menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pelari. Liem menekankan, keramahan warga Magelang menjadi daya tarik utama yang membuat pelari ingin kembali lagi.
Borobudur Marathon memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal. Menurut survei Litbang Kompas, peredaran uang selama event mencapai Rp61,64 miliar, dengan rata-rata peserta menghabiskan Rp3 juta-4 juta.
"Event ini sangat berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya, tidak hanya di Magelang, tetapi juga Yogyakarta," jelas Liem.
Peserta BorMar tak hanya berlari, tetapi juga menikmati wisata sejarah seperti Candi Borobudur dan Candi Mendut. Kuliner khas Magelang pun menjadi daya tarik tersendiri.
"Pelari biasanya menyempatkan diri mengunjungi berbagai destinasi seperti Nepal Van Java dan Gereja Ayam, serta menikmati kuliner lokal," ujar Liem.
Dengan status World Athletics Label, BorMar menjamin pengalaman berlari yang sesuai standar internasional. Ke depan, penyelenggara berencana menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan pengalaman pelari.
"Kami selalu berusaha menghadirkan sesuatu yang baru setiap tahun, agar pelari terus ingin kembali," katanya.
Borobudur Marathon lebih dari sekadar perlombaan; ini adalah perayaan budaya, sport tourism, dan kebanggaan lokal yang terus berkembang menjadi ajang internasional.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahun 2024 mencatat lebih dari 40.000 pendaftar, angka yang jauh melampaui kapasitas ideal 11.400 peserta. Sistem balot atau undian kemudian diterapkan untuk menentukan siapa yang berhak mengikuti ajang ini.
Baca juga: Hypereport: Komitmen Penyelenggara Maraton Bangun Ekosistem Lari hingga Sport Tourism
"Dengan jumlah peserta yang mendaftar melebihi kapasitas, maka untuk bisa ikut serta, para pelari harus melewati proses balot atau undian," ungkap Liem Chie An, Ketua Yayasan Borobudur Marathon.
Tiga kategori utama yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri, dengan Half Marathon menjadi pilihan paling populer dengan 4.800 peserta. Sementara itu, kategori 10K menarik 4.200 pelari, dan Marathon diikuti oleh 2.400 peserta.
Keberadaan BorMar yang mengambil latar kawasan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia menjadikan ajang ini lebih istimewa. BorMar tidak hanya sekadar acara olahraga tetapi juga sebuah momentum untuk mempromosikan keindahan kawasan Magelang dan mendukung sektor pariwisata lokal. Keunikan inilah yang membuat BorMar terus diminati oleh komunitas pelari dari berbagai belahan dunia.
Berikut lima daya tarik utama Borobudur Marathon yang akan digelar di kawasan Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, pada 1 Desember 2024:
1. Pemandangan Indah di Sepanjang Rute
BorMar menawarkan rute lari yang tidak hanya steril, tetapi juga menyuguhkan keindahan alam dan budaya Magelang. Para pelari disuguhi panorama Candi Borobudur, Bukit Menoreh, hingga lanskap pedesaan yang memukau."Peserta semakin tertarik karena rute yang steril dan pemandangan indah. Mereka juga selalu kangen dengan keramahan warga Magelang yang menyambut dengan berbagai cheering di sepanjang jalan," ujar Liem.
2. Atmosfer Ramah Warga Magelang
Kehangatan dan dukungan dari masyarakat lokal menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi. Warga Magelang aktif memberikan semangat di sepanjang rute, menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pelari. Liem menekankan, keramahan warga Magelang menjadi daya tarik utama yang membuat pelari ingin kembali lagi.
3. Dampak Ekonomi Lokal yang Signifikan
Borobudur Marathon memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal. Menurut survei Litbang Kompas, peredaran uang selama event mencapai Rp61,64 miliar, dengan rata-rata peserta menghabiskan Rp3 juta-4 juta."Event ini sangat berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya, tidak hanya di Magelang, tetapi juga Yogyakarta," jelas Liem.
4. Destinasi Wisata Sejarah dan Kuliner
Peserta BorMar tak hanya berlari, tetapi juga menikmati wisata sejarah seperti Candi Borobudur dan Candi Mendut. Kuliner khas Magelang pun menjadi daya tarik tersendiri."Pelari biasanya menyempatkan diri mengunjungi berbagai destinasi seperti Nepal Van Java dan Gereja Ayam, serta menikmati kuliner lokal," ujar Liem.
5. Standar Internasional dan Inovasi Berkelanjutan
Dengan status World Athletics Label, BorMar menjamin pengalaman berlari yang sesuai standar internasional. Ke depan, penyelenggara berencana menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan pengalaman pelari."Kami selalu berusaha menghadirkan sesuatu yang baru setiap tahun, agar pelari terus ingin kembali," katanya.
Borobudur Marathon lebih dari sekadar perlombaan; ini adalah perayaan budaya, sport tourism, dan kebanggaan lokal yang terus berkembang menjadi ajang internasional.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.