Cerita Mahasiswa Rantau Memulai Bisnis di Tengah Kesibukan Kuliah
18 November 2024 |
14:00 WIB
Selain belajar, sejumlah mahasiswa juga memutar otak mereka dalam mendapatkan pemasukan tambahan. Banyak diantara mereka yang mengaku merupakan mahasiswa rantau. Kebutuhan sehari hari menjadi alasan utama mereka membuka bisnis, salah satunya adalah dengan membuka bisnis makanan.
Hal tersebut dilalui oleh Ghina Aulia (21), yang merupakan mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dirinya menuturkan sudah beberapa bulan ini terpikirkan ide jualan Cilok Buto Ijo yang telah direalisasikan dia bersama teman temannya dalam menjalankan bisnis tersebut.
Baca juga: Kisah Sukses Anak Muda Cuan dari Jasa Titip Boneka Labubu
Ghina mengaku memang awalnya merasa sama sekali tidak berniat untuk membuka usaha, apalagi di tengah jadwal perkuliahan dan magang yang sangat padat. Akan tetapi dorongan dari teman temannya lah yang membuat dia terjun ke dunia usaha, dan bersama sama membuka usaha kecil kecilan ini.
“Kedua teman saya lah yang ikut mendorong saya untuk melanjutkan usaha tersebut secara bersama sama,” ucapnya.
Dari usaha ini, Ghina mengaku mendapatkan uang tambahan bagi uang jajannya sehari hari. Dengan bermodalkan kos kosan yang dijadikan tempat produksi, Ghina dan temannya memulai usaha ini dengan melakukan open pre order melalui media sosialnya, dan kemudian membuat akun Instagram, @cilokbutoijo.id.
Dalam satu kali pemesanan, Ghina dapat membuat sekitar 300 cilok dengan bumbu sambal ijo. Nantinya cilok ini akan dia jual menggunakan standing pouch. Dalam satu bungkus cilok, harga yang dibandrol relatif murah, yaitu Rp5.000. Dari usahanya ini, mereka biasa mengantongi omset sekitar Rp300.000 - Rp500.000.
Meskipun begitu, Ghina mengakui ada sejumlah tantangan dalam menjalankan bisnis ini. Salah satunya adalah ketersediaan barang barang dan tempat pembuatan. Namun begitu, dirinya juga turut mengungkap, hal tersebut tidak membuat aktivitas perkuliahannya tersendat, karena sudah berada di penghujung masa perkuliahan.
Berbeda dengan Ghina, Haikal Zulfalabib (22) mahasiswa Universitas Padjajaran, sudah menjalankan usaha kecil kecilannya ini sejak 2023. Ada beberapa menu yang disediakan Haikal seperti, cokelat gigit, mochi, pisang keju, dan es kul kul.
Awalnya dirinya membuka usaha ini secara sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, dirinya turut mengajak teman semasa sekolahnya untuk bersama sama membangun usahanya ini agar menjadi lebih besar lagi.
“Awal mula membuka usaha ini karena ingin mempunyai uang jajan tambahan dan punya usaha kecil kecilan sendiri yang tidak mengganggu waktu perkuliahan,” ujar Haikal.
Haikal mengatakan dalam pembuatan mochi dan cokelat gigit akan dilakukan sesuai dengan banyaknya pesanan yang didapatkannya. Sedangkan untuk jajanan lainnya hanya bisa didapatkan jika ada event tertentu, khususnya pada hari libur. Biasanya makanan tersebut akan dibungkus menggunakan Paper Tray Lunch Box.
Dalam satu minggu, dirinya mengatakan hanya melakukan satu kali open pre order. Adapun dalam satu kali pre order modal yang dikeluarkan Haikal dalam membuat cokelat gigit dan mochi berkisar Rp120.000 - Rp150.000. Sedangkan dari satu kali open pre order dirinya mengaku bisa mendapatkan omset sekitar Rp500.000.
Menurut Haikal, meskipun keseluruhan usahanya ini belum sepenuhnya sesuai dengan keinginannya, Haikal merasa pendapatan yang didapatkannya sudah melebihi harapannya, dan cukup membantu menambah uang jajan sehari harinya.
Selain itu, Haikal merasa bahwa usahanya ini tidak sama sekali mempengaruhi aktivitas kuliahnya di kampus. Justru dirinya masih merasa kurang mengembangkan usahanya ini karena masih memiliki beberapa kegiatan wajib di kampus yang mengharuskan dirinya memprioritaskan tugasnya sebagai mahasiswa.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Hal tersebut dilalui oleh Ghina Aulia (21), yang merupakan mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dirinya menuturkan sudah beberapa bulan ini terpikirkan ide jualan Cilok Buto Ijo yang telah direalisasikan dia bersama teman temannya dalam menjalankan bisnis tersebut.
Baca juga: Kisah Sukses Anak Muda Cuan dari Jasa Titip Boneka Labubu
Ghina mengaku memang awalnya merasa sama sekali tidak berniat untuk membuka usaha, apalagi di tengah jadwal perkuliahan dan magang yang sangat padat. Akan tetapi dorongan dari teman temannya lah yang membuat dia terjun ke dunia usaha, dan bersama sama membuka usaha kecil kecilan ini.
“Kedua teman saya lah yang ikut mendorong saya untuk melanjutkan usaha tersebut secara bersama sama,” ucapnya.
Dari usaha ini, Ghina mengaku mendapatkan uang tambahan bagi uang jajannya sehari hari. Dengan bermodalkan kos kosan yang dijadikan tempat produksi, Ghina dan temannya memulai usaha ini dengan melakukan open pre order melalui media sosialnya, dan kemudian membuat akun Instagram, @cilokbutoijo.id.
Dalam satu kali pemesanan, Ghina dapat membuat sekitar 300 cilok dengan bumbu sambal ijo. Nantinya cilok ini akan dia jual menggunakan standing pouch. Dalam satu bungkus cilok, harga yang dibandrol relatif murah, yaitu Rp5.000. Dari usahanya ini, mereka biasa mengantongi omset sekitar Rp300.000 - Rp500.000.
Meskipun begitu, Ghina mengakui ada sejumlah tantangan dalam menjalankan bisnis ini. Salah satunya adalah ketersediaan barang barang dan tempat pembuatan. Namun begitu, dirinya juga turut mengungkap, hal tersebut tidak membuat aktivitas perkuliahannya tersendat, karena sudah berada di penghujung masa perkuliahan.
Berbeda dengan Ghina, Haikal Zulfalabib (22) mahasiswa Universitas Padjajaran, sudah menjalankan usaha kecil kecilannya ini sejak 2023. Ada beberapa menu yang disediakan Haikal seperti, cokelat gigit, mochi, pisang keju, dan es kul kul.
Awalnya dirinya membuka usaha ini secara sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, dirinya turut mengajak teman semasa sekolahnya untuk bersama sama membangun usahanya ini agar menjadi lebih besar lagi.
“Awal mula membuka usaha ini karena ingin mempunyai uang jajan tambahan dan punya usaha kecil kecilan sendiri yang tidak mengganggu waktu perkuliahan,” ujar Haikal.
Haikal mengatakan dalam pembuatan mochi dan cokelat gigit akan dilakukan sesuai dengan banyaknya pesanan yang didapatkannya. Sedangkan untuk jajanan lainnya hanya bisa didapatkan jika ada event tertentu, khususnya pada hari libur. Biasanya makanan tersebut akan dibungkus menggunakan Paper Tray Lunch Box.
Dalam satu minggu, dirinya mengatakan hanya melakukan satu kali open pre order. Adapun dalam satu kali pre order modal yang dikeluarkan Haikal dalam membuat cokelat gigit dan mochi berkisar Rp120.000 - Rp150.000. Sedangkan dari satu kali open pre order dirinya mengaku bisa mendapatkan omset sekitar Rp500.000.
Menurut Haikal, meskipun keseluruhan usahanya ini belum sepenuhnya sesuai dengan keinginannya, Haikal merasa pendapatan yang didapatkannya sudah melebihi harapannya, dan cukup membantu menambah uang jajan sehari harinya.
Selain itu, Haikal merasa bahwa usahanya ini tidak sama sekali mempengaruhi aktivitas kuliahnya di kampus. Justru dirinya masih merasa kurang mengembangkan usahanya ini karena masih memiliki beberapa kegiatan wajib di kampus yang mengharuskan dirinya memprioritaskan tugasnya sebagai mahasiswa.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.