Teknologi AI Jadi Kunci Efisiensi UMKM di Era Digital
17 November 2024 |
17:30 WIB
Di tengah persaingan bisnis usaha yang kian ketat, transformasi digital menjadi kunci penting untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi operasional UMKM. Pemanfaatan teknologi, memungkinkan pelaku usaha lebih efisien, produktif, dan memperluas pangsa pasar yang pada akhirnya meningkatkan skala usaha
Meskipun demikian, tak sedikit pelaku UMKM yang masih menghadapi tantangan, terutama dalam literasi digital dan biaya implementasi teknologi. Untuk mengatasi kendala tersebut, sejumlah startup hadir menawarkan berbagai solusi yang membantu pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi secara lebih mudah dan terjangkau.
Baca juga: Laris Manis Pertamina SMEXPO 2024, UMKM Catat Omzet Menggembirakan
Salah satunya adalah Wappin perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), yang memberikan solusi membantu UMKM mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional melalui teknologi chat commerce.
.
Platform ini memanfaatkan aplikasi perpesanan yang sudah familier, seperti WhatsApp, sehingga memungkinkan UMKM mengelola pesanan dan komunikasi dengan pelanggan secara otomatis tanpa perlu aplikasi tambahan.
Alfian Tinangon, CEO Wappin menjelaskan bahwa awalnya platform teknologi yang mereka hadirkan tersebut berfokus pada layanan enterprise. Namun, melihat kebutuhan UMKM yang kian meningkat, Wappin memperluas layanannya ke segmen usaha kecil dan menengah.
"Pada prinsipnya, UMKM dan perusahaan besar memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Namun, UMKM lebih sensitif terhadap biaya dan membutuhkan efisiensi tinggi dalam operasional, karena itu kami hadirkan Wappin khusus untuk mereka," ujar Alfian.
Menurutnya, teknologi ini memungkinkan UMKM menghemat waktu dan tenaga karena mengurangi ketergantungan pada admin sehingga admin yang biasanya bertugas melayani pelanggan, bisa dialihkan ke tugas lain, seperti pengecekan kualitas atau pengemasan barang.
Salah satu keunggulan Wappin adalah kemampuan AI-nya yang dapat beradaptasi dengan berbagai bahasa dan gaya komunikasi pelanggan. Hal ini sangat penting di Indonesia, di mana keragaman bahasa dan dialek sering kali menjadi tantangan dalam komunikasi.
“Kami mendukung semua bahasa lokal bahkan sampai tipografi Mandarin, jadi UMKM bisa melayani turis atau konsumen dari berbagai latar belakang bahasa dengan mudah,” ujar Alfian.
Fitur ini memungkinkan UMKM memberikan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman dan responsif bagi semua kalangan pelanggan.
Septy Handayani, COO Wappin menambahkan selain meningkatkan pengalaman pelanggan, Wappin juga menyediakan data analitik yang bermanfaat bagi UMKM untuk memantau performa transaksi. UMKM bisa mengakses dashboard yang memberikan informasi detail tentang transaksi yang terjadi, termasuk data pelanggan.
“Data ini penting untuk cross-selling atau up selling, yang biasanya sulit dilakukan jika transaksi terjadi melalui platform pihak ketiga,” tutur Alfian.
Ke depannya, Wappin berharap dapat membantu lebih banyak UMKM untuk berkembang di era digital. Dengan model bisnis yang dirancang khusus untuk UMKM, Septy menekankan bahwa Wappin tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga komitmen untuk mendukung UMKM dalam jangka panjang.
“Kami mendampingi UMKM di setiap tahap, dari instalasi hingga dukungan teknis. Kami tidak hanya menjual layanan, tetapi juga menjadi mitra bagi mereka dalam mencapai target pertumbuhan,” pungkasnya.
Baca juga: Kiat Mengelola Arus Keuangan Buat UMKM, Wajib Pisahkan Rekening Usaha & Pribadi
Editor: Dika Irawan
Meskipun demikian, tak sedikit pelaku UMKM yang masih menghadapi tantangan, terutama dalam literasi digital dan biaya implementasi teknologi. Untuk mengatasi kendala tersebut, sejumlah startup hadir menawarkan berbagai solusi yang membantu pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi secara lebih mudah dan terjangkau.
Baca juga: Laris Manis Pertamina SMEXPO 2024, UMKM Catat Omzet Menggembirakan
Salah satunya adalah Wappin perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), yang memberikan solusi membantu UMKM mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional melalui teknologi chat commerce.
.
Platform ini memanfaatkan aplikasi perpesanan yang sudah familier, seperti WhatsApp, sehingga memungkinkan UMKM mengelola pesanan dan komunikasi dengan pelanggan secara otomatis tanpa perlu aplikasi tambahan.
Alfian Tinangon, CEO Wappin menjelaskan bahwa awalnya platform teknologi yang mereka hadirkan tersebut berfokus pada layanan enterprise. Namun, melihat kebutuhan UMKM yang kian meningkat, Wappin memperluas layanannya ke segmen usaha kecil dan menengah.
"Pada prinsipnya, UMKM dan perusahaan besar memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Namun, UMKM lebih sensitif terhadap biaya dan membutuhkan efisiensi tinggi dalam operasional, karena itu kami hadirkan Wappin khusus untuk mereka," ujar Alfian.
Menurutnya, teknologi ini memungkinkan UMKM menghemat waktu dan tenaga karena mengurangi ketergantungan pada admin sehingga admin yang biasanya bertugas melayani pelanggan, bisa dialihkan ke tugas lain, seperti pengecekan kualitas atau pengemasan barang.
Salah satu keunggulan Wappin adalah kemampuan AI-nya yang dapat beradaptasi dengan berbagai bahasa dan gaya komunikasi pelanggan. Hal ini sangat penting di Indonesia, di mana keragaman bahasa dan dialek sering kali menjadi tantangan dalam komunikasi.
“Kami mendukung semua bahasa lokal bahkan sampai tipografi Mandarin, jadi UMKM bisa melayani turis atau konsumen dari berbagai latar belakang bahasa dengan mudah,” ujar Alfian.
Fitur ini memungkinkan UMKM memberikan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman dan responsif bagi semua kalangan pelanggan.
Septy Handayani, COO Wappin menambahkan selain meningkatkan pengalaman pelanggan, Wappin juga menyediakan data analitik yang bermanfaat bagi UMKM untuk memantau performa transaksi. UMKM bisa mengakses dashboard yang memberikan informasi detail tentang transaksi yang terjadi, termasuk data pelanggan.
“Data ini penting untuk cross-selling atau up selling, yang biasanya sulit dilakukan jika transaksi terjadi melalui platform pihak ketiga,” tutur Alfian.
Ke depannya, Wappin berharap dapat membantu lebih banyak UMKM untuk berkembang di era digital. Dengan model bisnis yang dirancang khusus untuk UMKM, Septy menekankan bahwa Wappin tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga komitmen untuk mendukung UMKM dalam jangka panjang.
“Kami mendampingi UMKM di setiap tahap, dari instalasi hingga dukungan teknis. Kami tidak hanya menjual layanan, tetapi juga menjadi mitra bagi mereka dalam mencapai target pertumbuhan,” pungkasnya.
Baca juga: Kiat Mengelola Arus Keuangan Buat UMKM, Wajib Pisahkan Rekening Usaha & Pribadi
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.