3 Fakta Menarik Tentang Stasiun Luar Angkasa Internasional
Sebagai laboratorium orbit yang sepenuhnya beroperasi, ISS membawa astronot, ilmuwan, dan insinyur dari seluruh dunia untuk mendorong batasan penemuan ilmiah. Namun, di balik pemandangan menakjubkan dari Bumi dan riset canggih, ISS memiliki beberapa fakta menarik.
Menurut laporan dari NASA dan Slashgear, berikut adalah tiga aspek luar biasa yang menjadikan ISS sebagai pencapaian besar dalam kecanggihan manusia.
Baca juga: Kebun di Antariksa, NASA Ciptakan Solusi Makanan Segar untuk Astronot ISS
1. Gabungan Dari 5 Badan Antariksa di Berbagai Negara
Eksplorasi luar angkasa kerap kali menjadi ajang kompetisi berbagai negara untuk memamerkan kekuatannya. Namun, ISS menawarkan kisah tentang kesatuan dan tujuan bersama. Awalnya, stasiun ini dibangun sebagai upaya kolaborasi antara dua negara, Amerika Serikat dan Rusia. Namun, seiring berjalannya waktu, kemitraan ini berkembang untuk melibatkan badan antariksa dari seluruh dunia.Saat ini, ISS merupakan hasil kerja sama antara NASA, Roscosmos Rusia, Canadian Space Agency (CSA), Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), dan European Space Agency (ESA), yang mewakili 11 negara.
Kolaborasi multinasional ini tidak hanya simbolis, tetapi juga praktis, dengan setiap badan antariksa memberikan kontribusi pada pembangunan, operasi, dan misi berawak stasiun tersebut. ISS menjadi pengingat kuat tentang apa yang bisa dicapai ketika negara-negara menyatukan tujuan tanpa memandang perbedaan politik.
Dengan ruang kru yang dialokasikan berdasarkan kontribusi masing-masing negara, stasiun ini telah menjamu astronot dan pengunjung dari 18 negara.
2. Astronot Dapat Meminum Urin yang Didaur Ulang
Hidup dan bekerja di luar angkasa menghadirkan tantangan unik, salah satunya adalah kebutuhan air. Biaya pengiriman pasokan ke ISS sangat tinggi, dan dengan ruang terbatas untuk misi pengiriman ulang, mengurangi kebutuhan sumber air eksternal menjadi hal yang sangat penting.Untuk mengatasi masalah ini, ISS telah mengembangkan sistem pemulihan air canggih yang mendaur ulang urine, keringat, dan bahkan kondensasi udara menjadi air yang dapat diminum.
Sistem ini, yang telah mencapai tingkat pemulihan air sebesar 93,5%, mengurangi kebutuhan pengiriman air dan membuat stasiun ini lebih mandiri. Meskipun kedengarannya tidak menggugah selera, proses ini sebenarnya mirip dengan yang terjadi di Bumi, hanya dalam skala yang lebih kecil.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan tingkat pemulihan air hingga 98%, sebuah langkah penting untuk misi masa depan, seperti ke Mars, di mana pengiriman ulang jauh lebih sulit. Inovasi ini dapat menjadi titik balik bagi eksplorasi luar angkasa.
3. Perjalanan Terganggu Sampah Antariksa
ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi, membuatnya rentan terhadap tabrakan dengan sampah antariksa. Ribuan potongan sampah telah ditinggalkan oleh eksplorasi luar angkasa selama beberapa dekade ke belakang.
Menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat, terdapat lebih dari 23.000 potongan sampah antariksa pada 2021. NASA juga memperkirakan ada 500.000 ribu objek yang lebih kecil berukuran seperti kelereng, yang semuanya bergerak dengan kecepatan setara dengan ISS.
Meskipun sistem pelacakan canggih, stasiun ini telah menghadapi sejumlah insiden berbahaya. Menurut laporan NASA pada Desember 2022, ISS telah melakukan koreksi jalur sebanyak 32 kali untuk menghindari satelit dan puing-puing luar angkasa yang dapat dilacak sejak 1999.
Walaupun benda-benda kecil seperti potongan sampah seukuran kelereng bisa menyebabkan kerusakan signifikan, ISS berhasil menghindari tabrakan besar berkat kemampuannya untuk melacak dan menyesuaikan orbitnya bila perlu.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.