Sinopsis Film Bila Esok Ibu Tiada, Tayang 14 November di Bioskop
13 November 2024 |
10:00 WIB
Film Bila Esok Ibu Tiada akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 14 November 2024. Film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo ini merupakan adaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Nagiga Nur Ayati yang pertama kali terbit pada 2014. Film ini disebut akan menyajikan drama keluarga yang emosional sekaligus menyentuh.
Bila Esok Ibu Tiada akan menyoroti kehidupan sebuah keluarga dengan empat anak yang sangat bergantung dengan ibu mereka bernama Rahmi (diperankan oleh Christine Hakim). Rahmi adalah sosok ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya. Selalu menjadi penengah dan mendamaikan anak-anaknya jika bertengkar dan dia tidak pernah mau untuk merepotkan keempat anaknya.
Rahmi juga selalu memberikan semua hal yang terbaik dan mendedikasikan diri untuk menjaga anak-anaknya. Keempat anak Rahmi yakni Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper), memiliki karakter yang berbeda-beda.
Baca juga: Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adaptasi Novel Karya Pidi Baiq
Ranika merupakan si sulung yang menjadi sosok tulang punggung keluarga, membantu ibu dan adik-adiknya setelah kepergian sang ayah, Pak Haryo (Slamet Raharjo). Lalu anak kedua yakni Rangga, yang bermimpi untuk menjadi musisi terkenal untuk membuat bangga ibu dan istrinya.
Anak ketiga bernama Rania, yang berusaha menunjukkan bahwa dia bisa mewujudkan mimpinya menjadi artis ternama dan bekerja keras untuk membantu keluarganya. Hal itu dilakukannya agar bisa dihargai oleh semua keluarganya.
Sementara Hening, anak keempat atau bungsu dari Rahmi yang selalu ada ketika kakak dan ibunya memerlukannya. Hening adalah sosok yang paling banyak menyisihkan waktunya untuk menemani ibu di rumah. Namun, ada perasaan yang dia pendam jauh di dalam hatinya, sampai dia tidak bisa ceritakan dengan keluarganya sendiri.
Keluarga yang awalnya utuh, perlahan mulai runtuh. Hal ini disebabkan keempat kakak-beradik itu mulai sibuk dengan hidupnya masing-masing. Mereka pun dikisahkan kerap bertengkar lantaran perbedaan pendapat, dan masalah-masalah kecil yang menjadi sumber pertengkaran besar.
Ketidakharmonisan anak-anaknya pun membuat kesehatan Rahmi memburuk, hingga hal yang tidak diinginkan terjadi. Keempat anak tersebut harus menerima takdir kepergian sang ibu untuk selama-lamanya. Mereka pun berusaha mengabulkan keinginan terakhir sang ibunda.
Bila Esok Ibu Tiada menjadi film drama pertama yang disutradarai Rudi Soedjarwo selama 8 tahun terakhir, sejak terakhir kali menggarap film drama romantis Stay With Me (2016).
Belakangan, sutradara berusia 51 tahun itu lebih sering menggarap film horor, di antaranya Primbon (2023), Denting Kematian (2020), Kembalinya Anak Iblis (2019), 13: The Haunted (2018), dan Algojo: Perang Santet (2016).
"Untuk film drama, saya memang lebih dekat dengan hal-hal cengeng. Jadi sangat mudah untuk saya set the standard. Kalau saya sudah bisa tersentuh, harusnya kebanyakan orang juga bisa ikut tersentuh," kata Rudi Soedjarwo dalam acara jumpa media, beberapa waktu lalu.
Sementara untuk skenarionya ditulis oleh Oka Aurora yang sebelumnya menggarap beberapa film box office seperti Layangan Putus the Movie (2023) dan Ipar Adalah Maut (2024).
Penulis skenario Oka Aurora mengatakan berbeda dari film-film sebelumnya yang telah dia garap, Bila Esok Ibu Tiada menawarkan cerita yang sangat dekat dengan keseharian kebanyakan orang. Begitupun konflik ceritanya yang kerap hadir di keseharian keluarga.
"Ceritanya tentang trauma, luka, dan kekecewaan masa lalu dalam keluarga kecil yang muncul dari masalah-masalah sederhana di keseharian. Namun, semua itu bisa memicu sebuah drama yang besar," jelasnya.
Adapun untuk ansambel pemain, film Bila Esok Ibu Tiada diisi oleh aktor dan aktris kenamaan seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper. Termasuk, Nunu Datau, Baim Wong, Hito Caesar, Evelyn Hutani, dan Priscilla Raintung.
Baca juga: Sinopsis Wanita Ahli Neraka, Film Horor Spiritual Karya Farishad Latjuba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Bila Esok Ibu Tiada akan menyoroti kehidupan sebuah keluarga dengan empat anak yang sangat bergantung dengan ibu mereka bernama Rahmi (diperankan oleh Christine Hakim). Rahmi adalah sosok ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya. Selalu menjadi penengah dan mendamaikan anak-anaknya jika bertengkar dan dia tidak pernah mau untuk merepotkan keempat anaknya.
Rahmi juga selalu memberikan semua hal yang terbaik dan mendedikasikan diri untuk menjaga anak-anaknya. Keempat anak Rahmi yakni Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper), memiliki karakter yang berbeda-beda.
Baca juga: Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adaptasi Novel Karya Pidi Baiq
Ranika merupakan si sulung yang menjadi sosok tulang punggung keluarga, membantu ibu dan adik-adiknya setelah kepergian sang ayah, Pak Haryo (Slamet Raharjo). Lalu anak kedua yakni Rangga, yang bermimpi untuk menjadi musisi terkenal untuk membuat bangga ibu dan istrinya.
Anak ketiga bernama Rania, yang berusaha menunjukkan bahwa dia bisa mewujudkan mimpinya menjadi artis ternama dan bekerja keras untuk membantu keluarganya. Hal itu dilakukannya agar bisa dihargai oleh semua keluarganya.
Sementara Hening, anak keempat atau bungsu dari Rahmi yang selalu ada ketika kakak dan ibunya memerlukannya. Hening adalah sosok yang paling banyak menyisihkan waktunya untuk menemani ibu di rumah. Namun, ada perasaan yang dia pendam jauh di dalam hatinya, sampai dia tidak bisa ceritakan dengan keluarganya sendiri.
Keluarga yang awalnya utuh, perlahan mulai runtuh. Hal ini disebabkan keempat kakak-beradik itu mulai sibuk dengan hidupnya masing-masing. Mereka pun dikisahkan kerap bertengkar lantaran perbedaan pendapat, dan masalah-masalah kecil yang menjadi sumber pertengkaran besar.
Ketidakharmonisan anak-anaknya pun membuat kesehatan Rahmi memburuk, hingga hal yang tidak diinginkan terjadi. Keempat anak tersebut harus menerima takdir kepergian sang ibu untuk selama-lamanya. Mereka pun berusaha mengabulkan keinginan terakhir sang ibunda.
Bila Esok Ibu Tiada menjadi film drama pertama yang disutradarai Rudi Soedjarwo selama 8 tahun terakhir, sejak terakhir kali menggarap film drama romantis Stay With Me (2016).
Belakangan, sutradara berusia 51 tahun itu lebih sering menggarap film horor, di antaranya Primbon (2023), Denting Kematian (2020), Kembalinya Anak Iblis (2019), 13: The Haunted (2018), dan Algojo: Perang Santet (2016).
"Untuk film drama, saya memang lebih dekat dengan hal-hal cengeng. Jadi sangat mudah untuk saya set the standard. Kalau saya sudah bisa tersentuh, harusnya kebanyakan orang juga bisa ikut tersentuh," kata Rudi Soedjarwo dalam acara jumpa media, beberapa waktu lalu.
Sementara untuk skenarionya ditulis oleh Oka Aurora yang sebelumnya menggarap beberapa film box office seperti Layangan Putus the Movie (2023) dan Ipar Adalah Maut (2024).
Penulis skenario Oka Aurora mengatakan berbeda dari film-film sebelumnya yang telah dia garap, Bila Esok Ibu Tiada menawarkan cerita yang sangat dekat dengan keseharian kebanyakan orang. Begitupun konflik ceritanya yang kerap hadir di keseharian keluarga.
"Ceritanya tentang trauma, luka, dan kekecewaan masa lalu dalam keluarga kecil yang muncul dari masalah-masalah sederhana di keseharian. Namun, semua itu bisa memicu sebuah drama yang besar," jelasnya.
Adapun untuk ansambel pemain, film Bila Esok Ibu Tiada diisi oleh aktor dan aktris kenamaan seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper. Termasuk, Nunu Datau, Baim Wong, Hito Caesar, Evelyn Hutani, dan Priscilla Raintung.
Baca juga: Sinopsis Wanita Ahli Neraka, Film Horor Spiritual Karya Farishad Latjuba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.