Mengajaga data keamanan pribadi sangat penting untuk menghindari penipuan di media sosial. (Sumber gambar Unsplash/ Dan Nelson)

5 Jurus Jitu Menangkal Aksi Scam di Media Sosial, Teliti Sebelum Klik Tautan

11 November 2024   |   14:48 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kejahatan berbasis daring di media sosial semakin marak terjadi. Selain semakin banyaknya modus yang dipakai para penjahat siber dalam melancarkan aksinya, tidak sedikit masyarakat yang belum teredukasi dan kurang peduli dalam menjaga keamanan data pribadi.

Dalam mencegah kejahatan yang dilancarkan melalui jaringan internet ini, faktanya ada sejumlah cara yang bisa dilakukan masyarakat agar tetap nyaman dan aman beraktivitas di media sosial. Tentu, dengan mengenali terlebih dahulu modus yang dipakai para penjahat dunia maya ini. 

Lantas bagaimana cara mencegah modus penipuan daring atau scamming di media sosial ini? Simak 5 tips anti-scam ala Meta di bawah ini yuk, Genhype.  

Baca juga: Pakar Ungkap Cara Efektif Tingkatkan Keamanan Siber 
 

1. Aktifkan 2FA dan Privacy Check Up 

Kata kunci yang aman, kuat, dan unik penting untuk melindungi akun digital dari peretasan. Mengingat ancaman kejahatan siber bisa terjadi kapan pun dan terhadap siapa pun, Genhype wajib mengaktifkan two-factor authentication (2FA). 

Fitur ini berfungsi sebagai lapisan proteksi tambahan yang melindungi akses ke akun digital lewat identifikasi ganda, seperti dengan kode log in via SMS dan aplikasi autentikasi yang akan memberikan informasi jika ada upaya log in dari perangkat tak dikenal.
 
Bagi pengguna Facebook dan  Instagram, bisa memanfaatkan fitur Security Check-up untuk selalu menjaga keamanan akun. Sementara pengguna WhatsApp, aktifkan Privacy Check-up untuk mengetahui dan memilih cara mengamankan akun dari aktivitas mencurigakan.
 

2. Jangan mudah percaya tawaran menggiurkan 

Pelaku kejahatan sering kali melancarkan modusnya dengan menyebarkan pesan berisi informasi dan penawaran menarik. Beberapa modus yang marak muncul adalah penawaran tur yang terlalu murah dan memanfaatkan keinginan orang untuk liburan, melakukan perjalanan peribadatan, hingga penawaran kerja dengan gaji menggiurkan.

Pastikan Genhype selalu waspada saat menerima pesan dari orang yang tidak dikenal atau yang terlihat mencurigakan. Pasalnya, penipu ini menggunakan layanan pesan untuk berteman atau berpura-pura menjadi teman, untuk mengelabui korban dan mencuri data sensitif. 

Para scammer bahkan meniru platform pihak ketiga atau menambahkan simbol terverifikasi agar terlihat sebagai akun resmi. Oleh karena itu, selalu cek profil dari pengirim pesan atau pemasang iklan, apakah terpercaya atau tidak. 

Lalu, cek juga kolom komentar di akun media sosial mereka, apakah ada testimoni fiktif atau komplain dari akun lain yang dapat menjadi sinyal bahwa mereka adalah pelaku penipuan daring. 
 

3. Jangan bagikan data pribadi di medsos 

Jangan pernah membagikan informasi sensitif seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau data finansial di jejaring sosial, apalagi ke orang yang tidak atau baru dikenal. Pembatasan peredaran data pribadi ini pun berlaku saat Genhype melamar pekerjaan. 

Walau memberi data pribadi ke pencari kerja terlihat lumrah, tapi selalu tetap berhati-hati jika diminta data-data sensitif melalui medsos karena penipuan berkedok lowongan kerja masih marak terjadi. Pastikan cek profil perusahaan yang akan Genhype lamar. 

Perlu diingat, perusahaan yang kredibel tidak akan meminta pelamar membagikan data sensitif, apalagi sampai meminta pembayaran untuk pendaftaran atau pelatihan sebagai bagian dari proses rekrutmen melalui media sosial. 
 

4. Jangan asal klik tautan atau unduh lampiran

Penipuan berkedok undangan pernikahan dan penawaran palsu yang mengatasnamakan figur terkenal mungkin pernah Genhype terima. Kedua modus ini punya persamaan, yaitu meminta target untuk unduh suatu lampiran atau klik tautan menuju laman tertentu. 

Tindakan ini menjadi celah yang berbahaya karena pelaku bisa hack akun medsos Genhype hingga mencuri data pribadi seperti akses ke rekening bank atau dompet digital. Untuk menghindari penipuan semacam ini, jangan pernah klik tautan atau unduh lampiran yang mencurigakan dan berasal dari sumber yang tidak jelas ya!. 
 

5. Waspada grup scammer 

Untuk menjaga keamanan di ruang digital dan menghindari penipuan, jangan sembarang masuk grup chat. Pasalnya, ada modus penipuan yang mengatasnamakan marketplace tertentu yang mengundang orang-orang secara acak ke sebuah grup chat

Scammer yang melakukan modus ini biasanya memberi iming-iming hadiah dan meminta anggota grup membayar sejumlah uang atas pajak dari hadiah tersebut.  Untuk mencegah nomor WhatsApp dimasukkan ke grup yang tidak dikenal, Genhype bisa membuka menu Privasi di bagian Pengaturan dan memastikan hanya orang-orang yang terdaftar di kontak yang bisa memasukkan kalian ke suatu grup. 

Selain itu, Genhype bisa memproteksi diri dengan memanfaatkan fitur blokir, atau melaporkan pihak-pihak yang mencurigakan Fungsi ini juga bisa digunakan secara langsung di setiap konten yang ingin dilaporkan dengan klik ikon tiga titik di bagian atas konten dan pilih Laporkan. 

Baca juga: Eksklusif Onno W. Purbo: Sumber Daya Manusia Jadi Elemen Penting Menangkal Serangan Siber

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Jimin BTS Sabet Nominasi Best K-Pop di MTV EMAs 2024

BERIKUTNYA

Waspada Quishing, Modus Kejahatan Siber Canggih Memanfaatkan QR Code

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: