Quincy Jones juga bermain jazz (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Pixabay)

Profil Quincy Jones, Musisi Legendaris AS Peraih 28 Kali Grammy Awards

04 November 2024   |   20:12 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kabar duka datang dari industri hiburan dunia. Musisi kawakan Quincy Jones tutup usia pada usianya yang ke-91 pada Minggu malam waktu setempat di rumahnya, yakni Bel Air, California, Amerika Serikat. Musisi pemenang 28 kali penghargaan Grammy itu sudah sangat tertarik dengan musik sejak kecil.

Dikutip dari Variety dan berbagai sumber, kabar kepergian Jones itu disampaikan oleh perwakilannya, yakni Arnold Robinson. “Malam ini, dengan hati yang hancur, kami harus menyampaikan berita meninggalnya ayah dan saudara kami Quincy Jones,” demikian tertulis dalam pernyataan keluarga.

Baca juga: Legenda Musik Country Kris Kristofferson Meninggal Pada Usia 88 Tahun

Dalam pernyataan itu juga tertulis bahwa keluarga merayakan kehidupan hebat yang telah dijalani oleh sang musisi dan tahun bahwa tidak ada orang lain yang sama sepertinya, meskipun kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar bagi keluarga. Keluarga menuliskan, sang musisi adalah sosok yang unik dan akan sangat merindukan kehadirannya.

“Kami merasa terhibur dan sangat bangga mengetahui bahwa cinta dan kegembiraan, yang merupakan hakikat keberadaannya, dibagikan kepada dunia melalui semua karya yang diciptakannya. Melalui musiknya dan cintanya yang tak terbatas, jantung Quincy Jones akan berdetak selamanya,” demikian tertulis.

Quincy Jones adalah musisi yang sangat terkenal di dunia dengan berbagai karyanya. Dia tercatat telah memenangkan Piala Grammy sebanyak 28 kali. Salah satu di antaranya adalah Producer of the Year.

Kesuksesan yang diperoleh Jones selama masa hidupnya merupakan bukti bahwa karya-karyanya sangat berkualitas. Pria yang lahir pada 14 Maret 1933 di Chicago, Illinois tersebut harus melalui berusaha keras meraih kesuksesan.

Dalam wawancara yang terdapat di laman Arts.gov, masa kecil yang dilalui Jones mungkin tidak pernah terbayangkan oleh banyak orang pada saat ini. Saat masih anak-anak di Chicago, dia bercita-cita menjadi seorang gangster.

“Ayah saya bekerja untuk Jones Boys, dan kami hanya ingin menjadi gangster karena semua orang memiliki senapan mesin dan cerutu, dan itulah yang ingin kami lakukan,” katanya.

Langkahnya menjadi gangster karena ingin meraih kesuksesan dalam hidup, seperti banyak orang di sana yang sukses dengan menjadi gangster. Pada suatu waktu, dia membobol gudang senjata ketika pindah ke Seattle.

Di dalam salah satu ruangan tersebut, Jones mendapati alat musik piano. Dia yang hampir menutup pintu memutuskan kembali ke tempat alat musik itu berada, dan menyentuhnya. Kala itu, dia mengaku setiap sel dalam tubuhnya berkata akan bermain musik sepanjang hidup.

Dia yang tidak pernah bermain musik sekalipun kala itu akhirnya memiliki tekad untuk berkarier di industri ini. Kemudian, dia sering bolos dan pergi ke Palomor Theatre karena di tempat itu semua musisi berkumpul.

Dia yang tidak mengenal ibu sejak lahir hanya ingin berada di sekitar musisi hebat untuk belajar. Jones muda berjaga dan memperhatikan. Lalu, diam dan mendengarkan ketika para musisi tersebut beraksi.

Pada saat berusia 13 tahun, pianis Count Basie mengadopsinya. Sementara itu, pemain terompet Clark Terry mengajari cara bermain terompet dengan nada tinggi agar tidak pecah. Tidak hanya itu, Terry juga mengajari beberapa hal yang tidak boleh dilakukan.

Jones juga mengungkapkan kerap menunggu setiap band yang datang ke Seattle untuk mendengarkan semua cerita mereka dan mempelajari semua lagu baru yang ditulis oleh para musisi pada masa itu, seperti Miles Davis, Charlie Parker, Tadd Dameron, Fats Navarro, dan sebagainya.

Dia mengungkapkan akan memperhatikan dengan seksama lagu-lagu yang ditulis oleh para musisi yang datang ke Seattle kala itu. Pada suatu waktu, dia juga bertemu dengan Lionel Hampton saat berusia 15 tahun.

Kala itu, Hampton mengajaknya untuk ikut menjadi bagian dari turnya. Namun, sang istri Hampton mengusirnya karena melihat Jones yang masih harus sekolah dan akan menghubunginya ketika sudah lulus. Berselang 3 atau 4 tahun kemudian, dia pun mendapatkan beasiswa ke Universitas Seattle, dan kemudian ke Schillinger House of Music.

Lalu, 6 bulan setelah berada di Schillinger House of Music, Hampton menghubungi dan kembali mengajaknya. Selama bersama dengannya, dia mengungkapkan bahwa dirinya berlatih dan mengaransemen musik di belakang panggung bersama musisi hebat seperti Art Farmer, Gigi Gryce, Jimmy Cleveland, dan Jerome Richardson.

“Dan saya akan menuliskan delapan baris musik untuk sekelompok pemain terompet, dan saya berlatih sebelum setiap sesi,” ujarnya.

Saat dibawa oleh Hampton ke Prancis, Jones bertemu dengan Nadia Boulanger yang mengajar Aaron Copland, yang merupakan mentor Stravinsky dan Leonard Bernstein. Dia juga memiliki kesempatan belajar dengan nadia Boulanger.

Dia bekerja dengan Nadia Boulanger sambil belajar, dan mendapatkan kesempatan yang tidak bisa didapatkan di Amerika Serikat, yakni menulis untuk string dan orkestra besar.

Dikutip dari laman Britannica, di Paris, dia bekerja untuk label Barclay sebagai arranger dan produser pada akhir 1950-an serta terus menulis lagu. Karya-karya berjudul Stockholm Sweetnin, For Lena and Lennie, dan Jessica's Day merupakan contoh karya suksesnya.

Kembali ke Amerika Serikat pada 1961, kariernya mengalami peningkatan signifikan. Dia bergabung dengan Mercury Records dan menjadi direktur artis dan repertoar. Pada 1964, dia mendapatkan amanah menjadi wakil presiden di label tersebut.

Dia juga telah mengaransemen beberapa album untuk beberapa penyanyi, seperti Frank Sinatra, Billy Eckstine, dan sebagainya. Tidak hanya itu, dia juga menjadi bagian dalam produksi Thriller (1982) dari Michael Jackson dan mengorganisir rekaman all-star We Are The World pada 1985.

Jones juga meraih berbagai penghargaan dalam perjalanan kariernya, dengan 28 Grammy Awards sebagai pembuktiannya. Dalam laman Grammy, Jones telah memenangkan 28 Penghargaan Grammy dan peraih piala terbanyak kedua sepanjang masa. Sejak 1961, dia tercatat telah lebih dari 70 kali masuk nominasi.

Tidak hanya itu, dia juga tercatat telah merilis album sebagai artis solo. Karyanya berjudul Body Heat yang meluncur pada1974 mencapai posisi No. 6 di Billboard 200. 

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Musisi Tito Jackson yang Meninggal Dunia Usia 70 Tahun

Berikut ini daftar lagu hit Quincy Jones
  • Soul Bossa Nova - Big Band Bossa Nova · 1962
  • On Days Like These - The Italian Job · 1969
  • Ironside - Smackwater Jack · 1971
  • Sanford & Son Theme - You've Got It Bad Girl · 1973
  • Summer in the City - You've Got It Bad Girl · 1973
  • Reprise: Everything Must Change - Body Heat · 1974
  • If I Ever Lose This Heaven - I Heard That!! · 1976
  • Stuff Like That - Sounds...and Stuff Like That!! · 1978
  • Tell Me a Bedtime Story - Sounds...and Stuff Like That!! · 1978
  • Just Once - The Dude · 1981
  • Ai No Corrida - The Dude · 1981
  • One Hundred Ways - The Dude · 1981
  • Razzamatazz - The Dude · 1981
  • Betcha Wouldn't Hurt Me - The Dude · 1981
  • The Dude - The Dude · 1981
  • Maybe God Is Tryin' to Tell You Somethin' - The Color Purple · 1985
  • Miss Celie’s Blues - The Color Purple · 1985
  • Liberian Girl - Bad · 1987
  • The Erotic Garden - Back on the Block · 1989
  • Tomorrow - Back on the Block · 1989
  • The Secret Garden - Back on the Block · 1989
  • I’ll Be Good to You - Back on the Block · 1989
  • Setembro - Back on the Block · 1989
  • Heaven’s Girl - Q's Jook Joint · 1995
  • You Put a Move on My Heart - From Q with Love · 1995
  • Slow Jams - Q's Jook Joint · 1995
  • Moody’s Mood for Love - From Q with Love · 1995
  • The Good, the Bad and the Ugly - We All Love Ennio Morricone · 2007
  • Tomorrow/Bokra - Tomorrow-Bokra · 2011

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Eksplorasi Bahasa Cinta yang Menggugah di Pameran Art Love U Fest 2024

BERIKUTNYA

Daftar Karya Yang Diproduseri Quincy Jones & Sukses di Tanggal Lagu Billboard

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: