Seorang pengunjung mengamati salah satu karya di Festival Jakarta Art Love U pada Jumat (1/11/24). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Ragam Karya Seniman Kontemporer Indonesia Tampil dengan Bahasa Cinta di Festival Jakarta Art Love U

02 November 2024   |   07:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Gelaran ajang seni di Jakarta sepertinya kian semarak pada awal November tahun ini. Setelah bulan sebelumnya Jakarta Biennale 2024 dihelat di Taman Ismail Marzuki, terbaru Festival Seni Art Love U, juga turut ambil bagian menyemarakkan gelanggang seni di salah satu kota besar Indonesia itu.

Dihelat di Gedung Jakarta Design Center (JDC) pada 1 sampai 12 November 2024, pesta seni rupa ini akan mengeksplorasi pengkaryaan dari puluhan perupa di Tanah Air. salah satunya lewat bahasa cinta yang kemudian diejawantahkan ke berbagai ekspresi seni, baik lewat karya dwimatra maupun trimatra pada para pencinta seni.

Baca juga: Agenda Pameran Seni Rupa November 2024, Ada Flaneur & Jendela Marida Nasution

Direktur Utama Jakarta Design Center, Nurul Syahri mengatakan hadirnya gelaran pesta seni tersebut merupakan wujud dari visi misi mereka dalam memperbarui paras gedung JDC. Salah satunya dengan semboyan The Premium Hub of Art, Design Community and Commerce.

Berangkat dari upaya tersebut itulah pihaknya juga akan terus berupaya menciptakan ruang-ruang kreatif dengan berbagai ajang kegiatan seni termutakhir. "kegiatan ini memang dihelat untuk mendukung perkembangan seni, budaya dan kreativitas yang membanggakan pariwisata Indonesia," katanya.

Mikke Susanto, salah satu kurator pameran mengatakan, seiring bertambahnya jumlah seniman di Indonesia, mereka memang membutuhkan ruang-ruang ekspresi baru untuk menyampaikan gagasannya ke publik. Oleh karena itu, diperlukan tempat yang lebih beragam untuk menampung berbagai kegelisahan tersebut.
 

ahah

Seorang pengunjung mengamati salah satu karya di Festival Jakarta Art Love U  pada Jumat (1/11/24). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)
 

Menurut Mikke, Festival seni juga penting dihadirkan dengan cara yang lebih inovatif dan cerlang. Sebab, kesenian merupakan salah satu aspek paling penting yang dibutuhkan masyarakat sebagai terapi bagi setiap individu, yang nantinya akan berujung pada bagaimana mereka menghormati perbedaan yang berlaku di masyarakat.

"Karya seni dapat menjadi payung untuk berbagai macam keadaan, khususnya  menjunjung humanisme, rasa sayang, rasa cinta dan berbagai macam hal yang ada di sekitar kita. Festival ini juga merujuk pada budaya cinta, di tengah krisis perang dan rasisme yang membuat kita dapat pecah," katanya.

Lebih lanjut, Mikke menuturkan, festival ini secara khusus memang dimanifestasikan sebagai bagian dari keintiman dan kegembiraan, sekaligus suka cita warga. Alih-alih hanya sekadar sebagai sarana peningkatan apresiasi seni, pesta ini juga mengarah pada bentuk ruang wisata baru berbasis kreativitas dan hiburan.

Selain ajang pameran, festival ini juga turut mengadakan program bagi publik untuk lebih dalam memaknai karya seni sevar lebih sangkil. Yaitu dengan menghadirkan diskusi dengan mengundang para seniman yang menggelar lokakarya dan diskusi, serta edukasi terhadap kesenian, salah satunya lewat workshop sketsa.

Eksplorasi Seni
Festival Seni Art Love U total menghadirkan 43 dan 1 peserta nonseniman salah satunya Vera Eve Lim. Secara umum, pesta ini memacak beragam karya yang menunjukkan gejala baru dalam perkembangan seni rupa termutakhir di Indonesia, yang fenomena sosial budaya kiwari, hingga kisah masa lampau dengan pendekatan kontemporer.

Seniman Made Toris Mahendra misalnya, menyuguhkan dua karya bertajuk Reflection of Time, dan The Guardian of The Peace (mix media on canvas, 165x175 cm). Karya bertitimangsa 207-2018 itu, merefleksikan bagaimana mata dalam menangkap keberagaman, dan multikulturalnya Indonesia dari sudut pandang bola mata yang dilukis seperti alam semesta.

Selain menghadirkan visual yang reflektif, lepaan cat yang dilabur di atas sebidang kanvas itu juga mengungkai berbagai macam persoalan yang relevan dengan dunia hari ini. Krisis yang menggerogoti nurani manusia, hingga bencana perang yang terus berlanjut, serta tidak adanya keinginan untuk sejenak menunda angkara, sembari menengok liyan.

"Lewat karya ini saya merefleksikan kekhawatiran saya mengenai perbedaan itu dipertajam, salah satunya lewat politik identitas. Padahal, perbedaan itu sesuatu yang alami sekaligus anugerah yang tidak bisa dipertentangkan. Mata itu kan apa yang kita lihat, serap, dan dibagikan lagi ke orang lain," katanya.
 

aga

Karya Made Toris Mahendra bertajuk The Guardian of The Peace di dalam Festival Seni Art Love U. Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)


Beranjak ke bagian lain ruang galeri, Genhype juga akan bersitatap dengan dua karya seniman senior Indonesia, Dolorosa Sinaga, yang menghadirkan karya patung Hanya Ada Satu Kata, Lawan dan Cerita Perempuan. Menggunakan medium fiberglass, Dolo mengimak sosok penyair Wiji Tukul, dan kelimun perempuan yang berdeklamasi, serta menyuarakan pendapat.

Baca juga: Karya-karya Seni Affordable Hadir di Pameran ICAD By The Bay 2024 di IDD PIK 2

Kedua patung tersebut memancarkan visual yang penuh elan, sekaligus bergelora. Sebagian di antara mereka mengepalkan tangan ke udara, dengan gestur yang agitatif. Ilusi gerak yang dibekukan juga mencuat dengan tekstur keras, yang merepresentasikan bahasa rupa dari judul-judul karyanya.

"Hanya melalui senilah kita dapat melihat perbedaan, oleh karena itu kekuatan seni harus kita pertimbangkan. Sebab, hanya seni yang bisa mengadili seni, bukan pengadilan atau kekuasaan. Jadi kita harus melihat bahwa seni itu adalah power," katanya.

Selain karya-karya di muka, pameran ini juga memacak karya seniman Indonesiaseperti Subandi Giyanto, SP Hidayat, Aldriel Arizon, Zeta Ranniry Abidin, Yeni dan Fatmawati. Ada pula karya Syakieb Sungkar, Tato Kastareja, Zamrud Setya Negara serta beberapa lainya dengan pendekatan estetika yang beraga, muli dari fotografi hingga kriya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Ternyata Ini Alasan Corkcicle Populer di Kalangan Gen Z dan Milenial

BERIKUTNYA

5 Destinasi Wisata Malam di Dubai, Ada Safari Alam Liar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: