Hidupkan Jejak Founding Father, Munasprok Gelar Pameran Memori Antik Tokoh Proklamasi
15 November 2024 |
20:40 WIB
Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok) kembali menghelat agenda seru bagi Genhype pecinta seni dan sejarah. Terbaru, museum yang terletak di Jakarta Pusat, itu menyelenggarakan pameran bertajuk Memori Antik Tokoh Proklamasi pada 14 November hingga 14 Desember 2024, yang dibuka untuk umum.
Memori Antik Tokoh Proklamasi merupakan pameran tematik dengan menghidupkan kembali kenangan akan tokoh-tokoh penting dalam sejarah proklamasi. Seteleng ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Agenz Kekinian Satukan Indonesia, yang diluncurkan sejak Agustus 2024.
Baca juga: Ragam Wastra dan Budaya Batak di Pameran The Flying Cloth Merdi Sihombing
Kepala Bagian Umum Indonesian Heritage Agency, Brahmantara mengatakan, ihwal diadakannya pameran ini adalah untuk menghadirkan museum yang inklusif dan modern. Dia berharap dengan adanya pameran ini generasi muda dapat memaknai kembali museum dengan cara yang lebih relevan dengan zaman.
Menurut Brahmantara, ekshibisi ini juga akan menghadirkan koleksi pribadi milik tokoh-tokoh proklamasi yang memiliki nilai historis tinggi. Arsip dan memorabilia tersebut juga menggambarkan aspek personal dari para tokoh yang selama ini jarang diungkap dalam buku sejarah.
"Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, diharapkan pameran ini dapat memberi inspirasi bagi generasi penerus dalam memahami perjuangan bangsa," katanya dalam taklimat resmi pada Jumat, (15/11/24).
Setali tiga uang, PJU Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Vincentius Agus Sulistya mengatakan, lewat seteleng ini pihaknya memang ingin menghadirkan koleksi nilai historis tinggi. Termasuk dengan menghadirkan benda-benda pribadi untuk melihat sisi lain kehidupan pribadi para tokoh proklamasi.
Vincentius berharap, pameran ini juga dapat menghidupkan kembali semangat dan pengabdian para tokoh proklamasi kepada masyarakat luas. "Dengan itu, kami mengundang seluruh masyarakat untuk menyelami warisan berharga para pahlawan dari sudut pandang yang lebih personal dan penuh makna,"katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pameran Memori Antik Tokoh Proklamasi akan menampilkan koleksi yang dikategorikan ke dalam tiga bagian utama. Yaitu Aktivitas, Atribut, dan Artistik. Setiap kategori, juga akan dirancang untuk memberikan perspektif unik mengenai kehidupan para tokoh di luar aktivitas formal mereka.
Pada kategori Aktivitas, nantinya pengunjung akan diajak untuk melihat benda-benda yang menggambarkan keseharian para tokoh. Selain itu, mereka juga akan diajak mengungkai bagaimana para tokoh proklamasi menjalani aktivitas sehari-hari dalam konteks perjuangan.
Di kategori tersebut, Genhype juga akan diajak melihat koleksi langka, salah satunya lewat koleksi Tas Kulit Suwiryo. Sementara itu, kategori Atribut akan menampilkan benda-benda yang menjadi identitas atau ciri khas tokoh, seperti pakaian, Topi Supomo,Tongkat Teuku Moh. Hasan, atau peralatan lain yang sering mereka gunakan.
"Pada bagian terakhir, atau kategori Artistik, akan memperlihatkan sisi seni, mencakup koleksi Foto pembukaan menjelang pembacaan naskah proklamasi milik Suwiryo,Keris Soetardjo dan cap tanda tangan Hamidhan," kata Vincentius.
Sebagai tambahan informasi, Munasprok merupakan saksi bisu dari masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga era revolusi kemerdekaan Indonesia. Bangunan bergaya art deco yang dirancang oleh arsitek Belanda J.F.L Blankenberg pada dekade 1920-an hingga syahdan digunakan tokoh pendiri bangsa untuk merumuskan naskah proklamasi.
Munasprok menyimpan lebih dari seribu benda koleksi asli dan replika bersejarah terkait dengan gedung, peristiwa, dan tokoh sekitar perumusan naskah proklamasi. Di antara koleksinya ada mesin tik historis, piano, radio era kemerdekaan, stempel hantu maut, plakat pelantikan Raja George VI dari kerajaan Inggris.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Memori Antik Tokoh Proklamasi merupakan pameran tematik dengan menghidupkan kembali kenangan akan tokoh-tokoh penting dalam sejarah proklamasi. Seteleng ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Agenz Kekinian Satukan Indonesia, yang diluncurkan sejak Agustus 2024.
Baca juga: Ragam Wastra dan Budaya Batak di Pameran The Flying Cloth Merdi Sihombing
Kepala Bagian Umum Indonesian Heritage Agency, Brahmantara mengatakan, ihwal diadakannya pameran ini adalah untuk menghadirkan museum yang inklusif dan modern. Dia berharap dengan adanya pameran ini generasi muda dapat memaknai kembali museum dengan cara yang lebih relevan dengan zaman.
Menurut Brahmantara, ekshibisi ini juga akan menghadirkan koleksi pribadi milik tokoh-tokoh proklamasi yang memiliki nilai historis tinggi. Arsip dan memorabilia tersebut juga menggambarkan aspek personal dari para tokoh yang selama ini jarang diungkap dalam buku sejarah.
"Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, diharapkan pameran ini dapat memberi inspirasi bagi generasi penerus dalam memahami perjuangan bangsa," katanya dalam taklimat resmi pada Jumat, (15/11/24).
Setali tiga uang, PJU Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Vincentius Agus Sulistya mengatakan, lewat seteleng ini pihaknya memang ingin menghadirkan koleksi nilai historis tinggi. Termasuk dengan menghadirkan benda-benda pribadi untuk melihat sisi lain kehidupan pribadi para tokoh proklamasi.
Vincentius berharap, pameran ini juga dapat menghidupkan kembali semangat dan pengabdian para tokoh proklamasi kepada masyarakat luas. "Dengan itu, kami mengundang seluruh masyarakat untuk menyelami warisan berharga para pahlawan dari sudut pandang yang lebih personal dan penuh makna,"katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pameran Memori Antik Tokoh Proklamasi akan menampilkan koleksi yang dikategorikan ke dalam tiga bagian utama. Yaitu Aktivitas, Atribut, dan Artistik. Setiap kategori, juga akan dirancang untuk memberikan perspektif unik mengenai kehidupan para tokoh di luar aktivitas formal mereka.
Pada kategori Aktivitas, nantinya pengunjung akan diajak untuk melihat benda-benda yang menggambarkan keseharian para tokoh. Selain itu, mereka juga akan diajak mengungkai bagaimana para tokoh proklamasi menjalani aktivitas sehari-hari dalam konteks perjuangan.
Di kategori tersebut, Genhype juga akan diajak melihat koleksi langka, salah satunya lewat koleksi Tas Kulit Suwiryo. Sementara itu, kategori Atribut akan menampilkan benda-benda yang menjadi identitas atau ciri khas tokoh, seperti pakaian, Topi Supomo,Tongkat Teuku Moh. Hasan, atau peralatan lain yang sering mereka gunakan.
"Pada bagian terakhir, atau kategori Artistik, akan memperlihatkan sisi seni, mencakup koleksi Foto pembukaan menjelang pembacaan naskah proklamasi milik Suwiryo,Keris Soetardjo dan cap tanda tangan Hamidhan," kata Vincentius.
Sebagai tambahan informasi, Munasprok merupakan saksi bisu dari masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga era revolusi kemerdekaan Indonesia. Bangunan bergaya art deco yang dirancang oleh arsitek Belanda J.F.L Blankenberg pada dekade 1920-an hingga syahdan digunakan tokoh pendiri bangsa untuk merumuskan naskah proklamasi.
Munasprok menyimpan lebih dari seribu benda koleksi asli dan replika bersejarah terkait dengan gedung, peristiwa, dan tokoh sekitar perumusan naskah proklamasi. Di antara koleksinya ada mesin tik historis, piano, radio era kemerdekaan, stempel hantu maut, plakat pelantikan Raja George VI dari kerajaan Inggris.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.