Menengok Busana Modest Trendi Tenun Ikat Sumba Karya Melinda Looi dari Malaysia
01 November 2024 |
07:30 WIB
Desainer asal Malaysia Melinda Looi menghadirkan koleksi busana bertajuk Benang yang mengeksplorasi kain wastra khas Indonesia, yakni tenun ikat Sumba. Karyanya tersebut dipresentasikan dalam pembukaan International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024.
IN2MF 2024 dihelat pada 30 Oktober-3 November 2024 di Hall A & Cenderawasih Jakarta Convention Center (JCC). Melinda Looi menjadi salah satu desainer tamu dari luar negeri yang berkesempatan menampilkan koleksi busananya di pekan mode busana modest tersebut.
"Ini pertama kalinya saya berada di acara yang luar biasa seperti IN2MF, saya merasa bangga bisa berkreasi menggunakan tenun ikat yang merupakan produk buatan tangan yang mengagumkan," katanya, saat ditemui di JCC, Rabu (30/10/2024)
Baca juga: Gaya Minimalis & Filosofi Mendalam Koleksi Rhapsody dari Jenama BIASA
Koleksi busana bertajuk Benang yang dibawakannya di runway IN2MF 2024, mempertemukan gaya tradisional dan kontemporer lewat permainan material tenun ikat Sumba yang dianyam oleh pelestari ikat Indonesia, Kornelis Ndapakamang yang masih menggunakan pewarna ramah lingkungan tradisional.
"Saat menenun sesuatu, kita membutuhkan benang yang saling terkait dan terhubung, ini adalah refleksi mode dari benang yang sangat terkait dengan koneksi," paparnya.
Ini juga dimaknai oleh Melinda Looi, sebagai keterkaitan dan keterhubungan antara orang-orang yang terlibat dalam proses produksi koleksi busananya, mereka bisa bekerja sama walau berasal dari latar belakang berbeda.
Keindahan tenun ikat Sumba dipadukannya dengan songket dari Tanoti buatan komunitas perajut dan perajin wanita Sarawak yang berdedikasi terhadap produksi, promosi, dan penyebaran kain yang dibuat dengan tangan.
Adapun sisi kontemporernya tampak dari denim dan material kulit emas metalik yang bernuansa bold. Siluetnya berupa jaket lengan panjang, celana jeans, dan mantel yang diberi sentuhan eksperimental avant-garde lewat komponen-komponennya, termasuk lengan yang ekstra panjang, bahu yang tebal, dan dimensi kotak.
Tak ketinggalan elemen dekorasinya, menerapkan hiasan renda Baroque emas rumit dipadukan dengan sequin dan manik-manik metalik yang serasi untuk menambah kilau romantis dan berani.
Secara keseluruhan, koleksi ini merupakan penghormatan untuk kain-kain otentik hasil warisan budaya, serta orang-orang yang telah mencurahkan hati dan jiwa mereka untuk mempelajari dan melestarikan praktik pembuatan kain tradisional tersebut.
"Untuk menjaga tradisi tetap hidup di masa depan, kita perlu melestarikan praktik-praktik pembuatan kain dari masa lalu sebagai upaya yang berkelanjutan di masa kini," katanya.
Proses kreatif merancang koleksi Benang berlangsung kurang lebih satu bulan. Para desainer tamu dari luar negeri, termasuk Melinda Looi diberikan satu jenis wastra khas Indonesia untuk dikreasikan menjadi deretan busana yang akan ditampilkan di runway.
"Saat pertama kali melihat tenun Sumba, saya langsung jatuh hati dan menyanggupi untuk tampil di IN2MF 2024," katanya.
Melalui karya busananya, dia ingin menginspirasi generasi muda untuk menggunakan kain tradisional. Terlebih sekarang makin banyak pakaian-pakaian bergaya trendi yang dibuat dari material wastra.
Sebagai informasi, Melinda Looi merupakan desainer asal Malaysia yang telah memulai kariernya di industri mode sejak 24 tahun lalu. Ciri khasnya adalah desain busana dalam kreativitas avant-garde yang unik dan eksperimental. Menginspirasi lahirnya motif gotik yang diungkapkan dalam gaya vintage yang eklektik.
Selain Melinda Looi, ada 10 desainer tamu asal luar negeri yang akan menampilkan karyanya di IN2MF 2024. Mereka adalah Rubicon dari Afrika Selatan, Asyiam dari Australia, Khanijo dari India, Alessandra Topa dari Italia, Zuhat Gio dari Rusia, Gigdemakin dari Turki, Duyos dari Spanyol, Maison Arabelle dari U.E.A, dan Hanna Yessen dari Jordan.
Mereka menampilkan koleksi busana menggunakan beragam wastra dari seluruh Indonesia, seperti batik, songket, tenun ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, eco print, bordir, dan rajutan dalam tampilan modest fashion.
Baca juga: Ragam Wastra dalam Busana Modest Karya Desainer Indonesia dan Malaysia di IN2MF 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
IN2MF 2024 dihelat pada 30 Oktober-3 November 2024 di Hall A & Cenderawasih Jakarta Convention Center (JCC). Melinda Looi menjadi salah satu desainer tamu dari luar negeri yang berkesempatan menampilkan koleksi busananya di pekan mode busana modest tersebut.
"Ini pertama kalinya saya berada di acara yang luar biasa seperti IN2MF, saya merasa bangga bisa berkreasi menggunakan tenun ikat yang merupakan produk buatan tangan yang mengagumkan," katanya, saat ditemui di JCC, Rabu (30/10/2024)
Baca juga: Gaya Minimalis & Filosofi Mendalam Koleksi Rhapsody dari Jenama BIASA
"Saat menenun sesuatu, kita membutuhkan benang yang saling terkait dan terhubung, ini adalah refleksi mode dari benang yang sangat terkait dengan koneksi," paparnya.
Ini juga dimaknai oleh Melinda Looi, sebagai keterkaitan dan keterhubungan antara orang-orang yang terlibat dalam proses produksi koleksi busananya, mereka bisa bekerja sama walau berasal dari latar belakang berbeda.
Keindahan tenun ikat Sumba dipadukannya dengan songket dari Tanoti buatan komunitas perajut dan perajin wanita Sarawak yang berdedikasi terhadap produksi, promosi, dan penyebaran kain yang dibuat dengan tangan.
Adapun sisi kontemporernya tampak dari denim dan material kulit emas metalik yang bernuansa bold. Siluetnya berupa jaket lengan panjang, celana jeans, dan mantel yang diberi sentuhan eksperimental avant-garde lewat komponen-komponennya, termasuk lengan yang ekstra panjang, bahu yang tebal, dan dimensi kotak.
Tak ketinggalan elemen dekorasinya, menerapkan hiasan renda Baroque emas rumit dipadukan dengan sequin dan manik-manik metalik yang serasi untuk menambah kilau romantis dan berani.
Secara keseluruhan, koleksi ini merupakan penghormatan untuk kain-kain otentik hasil warisan budaya, serta orang-orang yang telah mencurahkan hati dan jiwa mereka untuk mempelajari dan melestarikan praktik pembuatan kain tradisional tersebut.
"Untuk menjaga tradisi tetap hidup di masa depan, kita perlu melestarikan praktik-praktik pembuatan kain dari masa lalu sebagai upaya yang berkelanjutan di masa kini," katanya.
Koleksi Benang Karya Melinda Looi (Sumber Foto: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)
"Saat pertama kali melihat tenun Sumba, saya langsung jatuh hati dan menyanggupi untuk tampil di IN2MF 2024," katanya.
Melalui karya busananya, dia ingin menginspirasi generasi muda untuk menggunakan kain tradisional. Terlebih sekarang makin banyak pakaian-pakaian bergaya trendi yang dibuat dari material wastra.
Sebagai informasi, Melinda Looi merupakan desainer asal Malaysia yang telah memulai kariernya di industri mode sejak 24 tahun lalu. Ciri khasnya adalah desain busana dalam kreativitas avant-garde yang unik dan eksperimental. Menginspirasi lahirnya motif gotik yang diungkapkan dalam gaya vintage yang eklektik.
Selain Melinda Looi, ada 10 desainer tamu asal luar negeri yang akan menampilkan karyanya di IN2MF 2024. Mereka adalah Rubicon dari Afrika Selatan, Asyiam dari Australia, Khanijo dari India, Alessandra Topa dari Italia, Zuhat Gio dari Rusia, Gigdemakin dari Turki, Duyos dari Spanyol, Maison Arabelle dari U.E.A, dan Hanna Yessen dari Jordan.
Mereka menampilkan koleksi busana menggunakan beragam wastra dari seluruh Indonesia, seperti batik, songket, tenun ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, eco print, bordir, dan rajutan dalam tampilan modest fashion.
Baca juga: Ragam Wastra dalam Busana Modest Karya Desainer Indonesia dan Malaysia di IN2MF 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.