Brand Busana Muslim Elzatta Siap Sambut Momen Idulfitri 2022
23 February 2022 |
11:37 WIB
Pandemi dan pembatasan kegiatan masyarakat selama 2 tahun terakhir mengakibatkan sejumlah bisnis ritel, termasuk fesyen, harus mengambil langkah taktis untuk menyelamatkan bisnis. Setelah melewati masa yang berat, brand busana muslim, Elzatta Hijab menyambut momen Idulfitri 2022 dengan strategi baru.
Melalui induk perusahaannya, PT Bersama Zatta Jaya (Elcorps) melakukan kerjasama investasi dengan PT Lembur Sadaya Investama (LSI) yang menyalurkan dana segar sebesar Rp300 miliar untuk kebutuhan modal kerja dan ekspansi.
Direktur Utama Elcorps Elidawati berharap, investasi dan kolaborasi strategis ini dapat menjadi kekuatan baru perusahaan menyambut peak season di bulan Ramadhan mendatang, sekaligus untuk menggerakkan kembali ekosistem industri fesyen muslim.
“Tahun ini, kami bersama LSI Group akan mempersiapkan Initial Public Offering [IPO] yang tentunya akan menjadi tonggak sejarah bagi industri fesyen muslim di Indonesia. Industri fesyen merupakan industri yang memiliki ekosistem yang luas,” kata Elidawati.
Selama satu dekade berdiri, Elzatta bekerja sama dengan 27 vendor dan suppliers yang memiliki kurang lebih 3.000 karyawan, dan 30 mitra dengan lebih dari 300 karyawan. Selain itu, ada 1.200 agen yang menjadi perpanjangan tangan penjualan Elzatta kepada konsumen di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, VP Elzatta Hijab Tika Latifani Mulya menjelaskan dengan investasi baru ini, Elzatta akan memperkuat dan melengkapi lini produk favorit konsumen.
Menurutnya, kelengkapan produk juga menjadi aspek penting bagi mitra bisnis dan agen Elzatta.
Selama pandemi, brand Elzatta tetap meluncurkan sejumlah koleksi baru seperti gamis dan hijab. Namun dari segi kuantitas produksi jauh lebih sedikit.
"Selama pandemi kami mungkin hanya bisa menyuplai produk ke 500 agen dari ribuan yang agen eksisting. Sekarang kami ingin fokus memenuhi permintaan konsumen loyal Elzatta," kata Tika.
Produk Elzatta tersedia baik di toko offline maupun online. Saat ini ada 129 toko offline yang masih beroperasi dari sebelumnya 200 toko, perusahaan terpaksa menutup beberapa gerai sebagai dampak dari pandemi.
Tren busana muslim atau modest fashion di Indonesia yang berkembang makin pesat bahkan di tengah pandemi turut menjadi salah satu keputusan Elcorps untuk mencari suntikkan dana dari investor.
Tika menuturkan bahwa saat ini kompetisi di sektor busana muslim memang makin ramai namun pasar masih mampu menampung suplai sehingga potensi pertumbuhannya sangat besar. Adapun, salah satu rencana ekspansi Elzatta juga akan menyasar target pasar baru yang mungkin belum pernah mereka capai sebelumnya.
"Budaya dan cara berpakaian orang Indonesia yang modest mendukung pasar busana muslim dan modest fashion untuk berkembang, kami menyikapi kompetisi ini dengan meningkatkan skala produksi dan tetap menjaga kualitas," ujar Tika.
Editor: Fajar Sidik
Melalui induk perusahaannya, PT Bersama Zatta Jaya (Elcorps) melakukan kerjasama investasi dengan PT Lembur Sadaya Investama (LSI) yang menyalurkan dana segar sebesar Rp300 miliar untuk kebutuhan modal kerja dan ekspansi.
Direktur Utama Elcorps Elidawati berharap, investasi dan kolaborasi strategis ini dapat menjadi kekuatan baru perusahaan menyambut peak season di bulan Ramadhan mendatang, sekaligus untuk menggerakkan kembali ekosistem industri fesyen muslim.
“Tahun ini, kami bersama LSI Group akan mempersiapkan Initial Public Offering [IPO] yang tentunya akan menjadi tonggak sejarah bagi industri fesyen muslim di Indonesia. Industri fesyen merupakan industri yang memiliki ekosistem yang luas,” kata Elidawati.
Selama satu dekade berdiri, Elzatta bekerja sama dengan 27 vendor dan suppliers yang memiliki kurang lebih 3.000 karyawan, dan 30 mitra dengan lebih dari 300 karyawan. Selain itu, ada 1.200 agen yang menjadi perpanjangan tangan penjualan Elzatta kepada konsumen di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, VP Elzatta Hijab Tika Latifani Mulya menjelaskan dengan investasi baru ini, Elzatta akan memperkuat dan melengkapi lini produk favorit konsumen.
Menurutnya, kelengkapan produk juga menjadi aspek penting bagi mitra bisnis dan agen Elzatta.
Selama pandemi, brand Elzatta tetap meluncurkan sejumlah koleksi baru seperti gamis dan hijab. Namun dari segi kuantitas produksi jauh lebih sedikit.
"Selama pandemi kami mungkin hanya bisa menyuplai produk ke 500 agen dari ribuan yang agen eksisting. Sekarang kami ingin fokus memenuhi permintaan konsumen loyal Elzatta," kata Tika.
Produk Elzatta tersedia baik di toko offline maupun online. Saat ini ada 129 toko offline yang masih beroperasi dari sebelumnya 200 toko, perusahaan terpaksa menutup beberapa gerai sebagai dampak dari pandemi.
Tren busana muslim atau modest fashion di Indonesia yang berkembang makin pesat bahkan di tengah pandemi turut menjadi salah satu keputusan Elcorps untuk mencari suntikkan dana dari investor.
Tika menuturkan bahwa saat ini kompetisi di sektor busana muslim memang makin ramai namun pasar masih mampu menampung suplai sehingga potensi pertumbuhannya sangat besar. Adapun, salah satu rencana ekspansi Elzatta juga akan menyasar target pasar baru yang mungkin belum pernah mereka capai sebelumnya.
"Budaya dan cara berpakaian orang Indonesia yang modest mendukung pasar busana muslim dan modest fashion untuk berkembang, kami menyikapi kompetisi ini dengan meningkatkan skala produksi dan tetap menjaga kualitas," ujar Tika.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.