Ilustrasi Kerajinan Tangan (sumber foto : Pexels/Suzy Hazelwood)

Peluang & Tantangan Mahasiswa Menggeluti Bisnis Kerajinan Tangan, Bermula dari Hobi

02 November 2024   |   16:04 WIB
Image
Muhammad Pasha Alfarezsa Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Memulai usaha untuk menambah penghasilan tidak harus berupa bisnis makanan atau jasa. Usaha kreatif dari manik-manik, seperti yang dilakukan oleh Gayatri (22), Trista (19), dan WIdya (22), juga bisa mendatangkan cuan. Mereka memanfaatkan bahan-bahan kecil itu untuk membuat aksesori handphone yang unik dan menarik.

Gayatri memulai usahanya dengan latar belakang hobi membuat kerajinan tangan. Pada awalnya, dia hanya mengunggah proses pembuatan produk kerajinan tangan di Instagram, tapi ternyata banyak mendapat respons positif dan membuat banyak orang tertarik untuk membeli.

Dalam proses produksi, Gayatri menggunakan berbagai jenis manik-manik dengan beragam motif, bentuk dan warna, serta memanfaatkan tali khusus, stopper dan alat-alat lainnya. Setelah menentukan konsep desain, dia mengeksekusi produk sesuai dengan pesanan, termasuk menerima permintaan khusus dari pelanggannya.

“Untuk mencari inspirasi biasanya saya lihat di YouTube, Pinterest atau Instagram. Akan tetapi tetap berusaha menambahkan sentuhan pribadi agar hasilnya unik dan tidak monoton” jelasnya. Sampai saat ini Gayatri sudah menjalankan usahanya selama satu tahun.

Baca juga: Cerita 4 Mahasiswa Menjajal Peruntungan Bisnis Kuliner di Tengah Kesibukan Kuliah

Gayatri memasarkan produknya melalui teman-teman dan lokapasar online dengan sistem pre-order karena proses pembuatan yang memerlukan waktu cukup lama. Target utama dari aksesori ini adalah generasi Z, yang kini mulai banyak memakai strap handphone.

Meski tantangan utamanya adalah menjaga konsistensi produk, dia juga harus mengatur dengan baik antara waktu kuliah dan usahanya. Gayatri mampu menghasilkan omzet sebanyak Rp500.000 pada batch pertama. 

Trista (19) juga mengawali usahanya dari hobi yang telah digelutinya selama satu tahun, dengan omzet rata-rata mencapai Rp400.000-Rp500.000 per bulannya. “Modal awalnya digunakan buat beli bahan-bahan seperti manik-manik, stopper, tali elastis dan tang 3 in 1,” kata Trita.

Dia memberikan kebebasan bagi pelanggannya untuk mengirimkan desain yang diinginkan dan menghitung harga berdasarkan jumlah manik-manik yang digunakan ditambah dengan biaya kirim. Selain berjualan di lokapasar online, Trista juga aktif mempromosikan produknya lewat instagram dan grup jual beli antar mahasiswa serta promosi dari mulut ke mulut.

Widya (22) memulai usaha aksesori dari manik-manik sejak 2022 sebagai penghilang rasa bosan. “Awalnya hanya coba-coba untuk menuangkan ide kreatif yang ada di kepala,” tuturnya.

Selain aksesori handphone Widya juga membuat gantungan tas. Dia belajar dari berbagai sumber seperti internet dan buku. Dia juga berupaya agar produknya tahan lama dengan memperhatikan ketelitian dan keterampilan. Inspirasi desain didapatkan dari karakter favorit atau kreasi spontan dengan memperhatikan bahan-bahan yang dimiliki.

Widya lebih aktif memasarkan produknya lewat Shopee, meski juga tersedia di Tokopedia. Ketiga pengusaha muda ini membuktikan bahwa dari kreativitas dan ketekunan, peluang usaha dari hal kecil pun bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. 

Baca juga: 4 Ide Bisnis Modal Mini dan Untung Besar yang Cocok Buat Mahasiswa

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Laporan Internal Bocor, HYBE Lakukan Persaingan Tidak Sehat di Industri K-Pop

BERIKUTNYA

Review Film My Annoying Brother, Melawan Keterpurukan dengan Support System

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: