Anggur Shine Muscat menjadi buah yang digemari (Sumber gambar/ilsutrasi: Pexels/ Pixabay)

Awas, Ditemukan Residu Bahan Kimia Berbahaya dalam Anggur Shine Muscat

29 October 2024   |   12:06 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) bekerja sama dengan Chalardsu Magazine and the Foundation for Consumers menemukan residu bahan kimia pertanian yang melebihi standar dalam anggur Shine Muscat yang menjadi sampel pengujian. Residu tersebut beberapa di antaranya berbahaya bagi tubuh. 

Dikutip dari laman Thai Pesticide Alert Network, pengujian dilakukan terhadap 24 sampel anggur Shine Muscat secara acak di seluruh Bangkok dan sekitarnya. 24 sampel tersebut dibeli secara acak dari pesanan daring.

7 sampel di antaranya berasal dari toko dan pasar. Sementara itu, 15 lainnya berasal dari pasar modern. Namun, hanya 9 sampel yang diidentifikasi dari China.

Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Anggur Supaya Berbuah Manis dan Lebat

Prakchon Usap, koordinator The Pesticide Alert Network, mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan 24 sampel anggur Shine Muscat ke laboratorium BVAQ yang memiliki akreditasi ISO 17025 untuk menganalisa residu pestisida.

Menurutnya, hasil pengujian menunjukkan 95,8 persen sampel anggur Shine Muscat atau 23 dari 24 sampel memiliki residu toksik di atas batas legal yang terbagi dalam dua kasus. Pertama adalah satu sampel anggur memiliki kandungan klorpirifos yang masuk dalam kategori zat berbahaya tipe 4 berdasarkan aturan setempat.

Kedua adalah 22 sampel anggur lainnya menemukan 13 jenis residu beracun yang melebihi batas standar dan belum dievaluasi keamanannya. Residu itu adalah procymidone, imazalil, tetraconazole, chlorfenapyr, flonicamid, ethirimol, pyriproxyfen, lufenuron, bupirimate, prochloraz, hexaconazole, bromacil, dan isopyrazam.

Ketiga, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa ada 50 jenis residu toksik dalam sampel. 26 di antaranya merupakan jenis bahan berbahaya tipe 3, 2 jenis merupakan bahan berbahaya tipe 4, yaitu Klorpirifos dan Endrin aldehida, serta merupakan bahan lainnya. 

Bahan berbahaya lain yang belum dievaluasi juga ditemukan dalam sampel tersebut, yakni triasulfuron, cyflumetofen, chlorantraniliprole, flonicamid, etoxazole, spirotetramat, bifenazate, dinotefuran, fluopyram, boscalid, fluopicolide, pyrimethanil, ametoctradin, ethirimol, metrafenone , fludioxonil, bupirimate, isopyrazam, oxathiapiprolin, bifenil, dan cyazofamid.

Kemudian, dari 50 jenis residu toksik, terdapat 37 jenis pestisida sistemik atau 74 persen residu toksik dalam hasil pengujian. “Kelompok zat ini kemungkinan besar akan tetap berada di jaringan buah anggur. Membersihkan kelompok zat ini dari jaringan tanaman mungkin bukan tugas yang mudah,” katanya.

Dia menambahkan, setiap sampel anggur Shine Muscat ditemukan antara 7-18 jenis residu beracun, dengan 23 dari 24 sampel memiliki 1-5 jenis residu beracun di atas batas legal.

Baca juga: 5 Buah Anggur Budidaya Lokal yang Manis dan Renyah Pengganti Shine Muscat

Dalam keterangan yang sama, Wattanasak Sornrung, Direktur Divisi Administrasi Makanan dan Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan, FDA memeriksa impor anggur Shine Muscat pada 2024 dan menemukan bahwa dari 264 ton senilai 72 juta baht terdapat 4 sampel yang tidak lulus standar.

Penemuan itu membuat FDA mengambil tindakan hukum. Selain itu, FDA juga melakukan pemeriksaan buah anggur yang diimpor dengan kereta api dari China dan menemukan bahwa buah tersebut tidak memenuhi standar.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Indonesia Game Festival 2024, Hadirkan Segudang Keseruan untuk Para Gamers

BERIKUTNYA

Hypereport: Komitmen Penyelenggara Maraton Bangun Ekosistem Lari hingga Sport Tourism

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: