5 Buah Anggur Budidaya Lokal yang Manis dan Renyah Pengganti Shine Muscat
30 October 2024 |
09:33 WIB
Setelah mencuat kabar, anggur Shine Muscat di Thailand yang diimpor dari China dilarang beredar lagi karena terpapar zat kimia, orang-orang mulai ragu membeli buah anggur. Padahal rasanya yang manis dan renyah, serta tanpa biji membuat jenis anggur ini diminati banyak orang di dunia.
Adapun anggur Shine Muscat adalah varietas anggur premium yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada 1997 di kebun anggur National Institute of Fruit Tree Science Akitsu. Beda dari anggur hijau biasa, Shine Muscat memiliki warna hijau terang yang mengkilap, rasanya yang sangat manis dengan aroma musky, serta tekstur renyah dan juicy.
Baca juga: Awas, Ditemukan Residu Bahan Kimia Berbahaya dalam Anggur Shine Muscat
Anggur ini kaya akan vitamin A, C, E, dan K serta antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Karena kualitas dan rasanya, anggur ini dibanderol dengan harga yang sangat mahal, di Indonesia sendiri harganya mulai dari Rp200 ribuan per kilogram. Hal ini karena proses budidayanya yang rumit, produksi yang terbatas, dan permintaan yang tinggi di pasar.
Sayangnya Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen mengumumkan bahwa anggur tersebut diklaim mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok terbukti mengandung residu pestisida dengan kadar melebihi batas wajar.
Bagi Genhype yang ingin membeli buah anggur manis dan renyah seperti Shine Muscat namun ragu akan keamananannya, jangan khawatir karena Indonesia juga buah anggur lokal yang rasanya tak kalah lezat. Berikut adalah beberapa jenis buah anggur yang dibudidayakan di Indonesia.
Anggur Bali merupakan salah satu varietas anggur yang telah lama dibudidayakan di Indonesia sejak 1974, terutama di daerah Buleleng, Bali. Warnanya ungu tua hingga hitam, ukuran buahnya sedang hingga besar, tekstur kulitnya tebal, dan daging buahnya yang manis. Daging buah anggur Bali lembut dengan biji di dalamnya, menjadikannya cocok sebagai anggur meja yang biasa dikonsumsi langsung.
Anggur Probolinggo Biru dibudidayakan di Probolinggo, Jawa Timur. Varietas ini dikenal juga dengan nama Frankenthaler atau Black Hamburg di luar negeri. Anggur ini memiliki warna biru kehitaman dan ukuran buah yang cukup besar dengan tandan yang rapat. Rasanya manis dengan sedikit rasa asam dan tekstur renyah, cocok dimakan langsung atau diolah menjadi jus dan minuman lainnya.
Anggur Prabu Bestari, juga dikenal sebagai Black Prince, merupakan varietas anggur dari Australia yang dikenalkan di Tanah Air seja 1986, lalu dibudidayakan di Jawa Timur dan daerah dengan iklim kering lainnya. Buahnya berbentuk lonjong dan memiliki warna merah tua hingga ungu tua. Dagingnya manis, segar, dan berair.
Anggur ini memiliki kadar air yang cukup tinggi (±47,77 persen) serta kadar gulanya berkisar 20 persen, dan sedikit rasa asam 1,9 persen. Selain itu, terdapat kandungan vitamin C cukup tinggi, berkisar 23,33 mg/100 g.
Anggur Kediri Kuning banyak ditanam di daerah Kediri, Jawa Timur. Buah anggur ini tergolong rapat dengan berat tiap satu tandan mencapai 300,83 gram. Warna kulitnya hijau kekuningan dengan bentuk elips dan rasanya asam manis.
Selain untuk dikonsumsi langsung, anggur Kediri Kuning dan varietas lainnya seperti Prabu Bestari dan anggur Bali banyak dibudidayakan sebagai bagian dari upaya pengembangan industri anggur di Indonesia.
Anggur Jestro Ag5 atau Isabella datang dari Amerika Serikat pada 1960, lalu mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Pertama kali di Garut, Jawa Barat dengan lokasi penanaman pada ketinggian 700 mdpl.
Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Anggur Supaya Berbuah Manis dan Lebat
Isabella merupakan varietas buah anggur yang dirilis balai Peneliti Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) dengan nama Jestro Ag5. Buah ini mampu beradaptasi di dataran rendah pada ketinggian dua sampai 230 mdpl dan di wilayah dengan curah hujan rendah.
Bentuk buahnya bulat agak lonjong dengan warna kulit ungu kehitaman, serta warna dagingnya bening. Adapun cita rasanya manis dan segar. Anggur Isabella digunakan sebagau bahan baku jus dan sirup, serra wine dari spesies V. labrusca.
Editor: Fajar Sidik
Adapun anggur Shine Muscat adalah varietas anggur premium yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada 1997 di kebun anggur National Institute of Fruit Tree Science Akitsu. Beda dari anggur hijau biasa, Shine Muscat memiliki warna hijau terang yang mengkilap, rasanya yang sangat manis dengan aroma musky, serta tekstur renyah dan juicy.
Baca juga: Awas, Ditemukan Residu Bahan Kimia Berbahaya dalam Anggur Shine Muscat
Anggur ini kaya akan vitamin A, C, E, dan K serta antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Karena kualitas dan rasanya, anggur ini dibanderol dengan harga yang sangat mahal, di Indonesia sendiri harganya mulai dari Rp200 ribuan per kilogram. Hal ini karena proses budidayanya yang rumit, produksi yang terbatas, dan permintaan yang tinggi di pasar.
Sayangnya Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen mengumumkan bahwa anggur tersebut diklaim mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok terbukti mengandung residu pestisida dengan kadar melebihi batas wajar.
Bagi Genhype yang ingin membeli buah anggur manis dan renyah seperti Shine Muscat namun ragu akan keamananannya, jangan khawatir karena Indonesia juga buah anggur lokal yang rasanya tak kalah lezat. Berikut adalah beberapa jenis buah anggur yang dibudidayakan di Indonesia.
1. Anggur Bali
Anggur Bali merupakan salah satu varietas anggur yang telah lama dibudidayakan di Indonesia sejak 1974, terutama di daerah Buleleng, Bali. Warnanya ungu tua hingga hitam, ukuran buahnya sedang hingga besar, tekstur kulitnya tebal, dan daging buahnya yang manis. Daging buah anggur Bali lembut dengan biji di dalamnya, menjadikannya cocok sebagai anggur meja yang biasa dikonsumsi langsung.
2. Probolinggo Biru
Anggur Probolinggo Biru dibudidayakan di Probolinggo, Jawa Timur. Varietas ini dikenal juga dengan nama Frankenthaler atau Black Hamburg di luar negeri. Anggur ini memiliki warna biru kehitaman dan ukuran buah yang cukup besar dengan tandan yang rapat. Rasanya manis dengan sedikit rasa asam dan tekstur renyah, cocok dimakan langsung atau diolah menjadi jus dan minuman lainnya.
3. Anggur Prabu Bestari
Anggur Prabu Bestari, juga dikenal sebagai Black Prince, merupakan varietas anggur dari Australia yang dikenalkan di Tanah Air seja 1986, lalu dibudidayakan di Jawa Timur dan daerah dengan iklim kering lainnya. Buahnya berbentuk lonjong dan memiliki warna merah tua hingga ungu tua. Dagingnya manis, segar, dan berair.Anggur ini memiliki kadar air yang cukup tinggi (±47,77 persen) serta kadar gulanya berkisar 20 persen, dan sedikit rasa asam 1,9 persen. Selain itu, terdapat kandungan vitamin C cukup tinggi, berkisar 23,33 mg/100 g.
4. Anggur Kediri Kuning
Anggur Kediri Kuning banyak ditanam di daerah Kediri, Jawa Timur. Buah anggur ini tergolong rapat dengan berat tiap satu tandan mencapai 300,83 gram. Warna kulitnya hijau kekuningan dengan bentuk elips dan rasanya asam manis.Selain untuk dikonsumsi langsung, anggur Kediri Kuning dan varietas lainnya seperti Prabu Bestari dan anggur Bali banyak dibudidayakan sebagai bagian dari upaya pengembangan industri anggur di Indonesia.
5. Anggur Isabella
Anggur Jestro Ag5 atau Isabella datang dari Amerika Serikat pada 1960, lalu mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Pertama kali di Garut, Jawa Barat dengan lokasi penanaman pada ketinggian 700 mdpl. Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Anggur Supaya Berbuah Manis dan Lebat
Isabella merupakan varietas buah anggur yang dirilis balai Peneliti Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) dengan nama Jestro Ag5. Buah ini mampu beradaptasi di dataran rendah pada ketinggian dua sampai 230 mdpl dan di wilayah dengan curah hujan rendah.
Bentuk buahnya bulat agak lonjong dengan warna kulit ungu kehitaman, serta warna dagingnya bening. Adapun cita rasanya manis dan segar. Anggur Isabella digunakan sebagau bahan baku jus dan sirup, serra wine dari spesies V. labrusca.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.