Saksikan Fenomena Bulan Purnama Terbesar di 2024 Hunter’s Supermoon, Cek Jadwalnya
16 October 2024 |
22:30 WIB
Langit malam akan segera menampilkan pemandangan spektakuler yang tak boleh dilewatkan. Hunter’s Supermoon yang didapuk sebagai bulan purnama terbesar sepanjang 2024, siap menghiasi langit pada tanggal yang telah dinantikan. Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk melihat bulan yang tampak lebih besar dan lebih cerah dari biasanya.
Menurut laporan dari Space pada Rabu (16/10/2024), bulan akan mencapai fase purnama pada 17 Oktober pukul 18.26 WIB atau 07.26 EDT. Adapun, Hunter's Moon tahun ini adalah perigee full moon, yang sering disebut sebagai supermoon.
Berdasarkan penjelasan dari Adler Planetarium, supermoon terlihat sekitar 30% lebih terang dan hampir 15% lebih besar dibandingkan bulan purnama saat berada di jarak terjauh dari Bumi. Fenomena ini akan berada di rasi bintang Pisces dan akan tampak terang serta penuh, tidak hanya pada malam puncak, tetapi juga sehari sebelumnya dan sesudahnya.
Baca juga: Dari Bumi Hingga ke Bulan, Simak 3 Misi NASA yang Paling Menakjubkan
Sebagai informasi, supermoon adalah bulan purnama yang terjadi saat bulan berada dalam 90 persen dari jarak terdekatnya dengan Bumi, menurut astrofisikawan dan pakar gerhana yang telah pensiun dari NASA Dr. Fred Espenak.
Supermoon terjadi di empat bulan sepanjang tahun ini. Bulan Agustus, September, Oktober, dan November. Namun, supermoon minggu ini jaraknya akan sekitar 222.056 mil atau 357.364 kilometer dari Bumi, menjadikannya bulan purnama terdekat sepanjang tahun ini.
Saat perigee moon mendekati cakrawala, bulan bisa terlihat jauh lebih besar dari biasanya. Fenomena ini dikenal sebagai ilusi bulan, ci mana penglihatan kita berpadu dengan kenyataan untuk menciptakan pemandangan yang memukau.
Meski alasan pastinya belum sepenuhnya dipahami oleh para astronom maupun psikolog, bulan yang tampak rendah di langit, dekat dengan pohon, bangunan, atau objek di latar depan lainnya, sering kali tampak jauh lebih besar. Dengan posisi bulan yang lebih dekat dari Bumi akhir pekan ini, efek optik ini akan terasa semakin kuat.
Nama Hunter’s Moon berasal dari tradisi Anglo-Saxon. Karena zaman dahulu bulan purnama di bulan Oktober menandakan waktu bagi para pemburu untuk mempersiapkan diri menghadapi musim dingin yang kian mendekat.
Daun-daun yang berguguran, rusa yang menjadi gemuk serta ladang yang baru saja dipanen, menjadikan para pemburu dapat menaiki tunggul dan dapat lebih mudah melihat rubah dan hewan lain yang keluar untuk mencari makan dan ditangkap untuk jamuan Thanksgiving setelah panen.
Selain itu, bulan purnama ini juga dikenal dengan nama Falling Leaves Moon dan Blood Moon. Namun, perlu diingat bahwa istilah Blood Moon tidak sama dengan gerhana bulan total, yang mendapatkan julukan serupa karena rona kemerahan yang muncul saat bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Bulan purnama berikutnya juga akan terjadi pada 15 November 2024. Dikenal sebagai Beaver Moon, Frost Moon, dan Freezing Moon, ini akan menjadi supermoon terakhir pada 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menurut laporan dari Space pada Rabu (16/10/2024), bulan akan mencapai fase purnama pada 17 Oktober pukul 18.26 WIB atau 07.26 EDT. Adapun, Hunter's Moon tahun ini adalah perigee full moon, yang sering disebut sebagai supermoon.
Berdasarkan penjelasan dari Adler Planetarium, supermoon terlihat sekitar 30% lebih terang dan hampir 15% lebih besar dibandingkan bulan purnama saat berada di jarak terjauh dari Bumi. Fenomena ini akan berada di rasi bintang Pisces dan akan tampak terang serta penuh, tidak hanya pada malam puncak, tetapi juga sehari sebelumnya dan sesudahnya.
Baca juga: Dari Bumi Hingga ke Bulan, Simak 3 Misi NASA yang Paling Menakjubkan
Sebagai informasi, supermoon adalah bulan purnama yang terjadi saat bulan berada dalam 90 persen dari jarak terdekatnya dengan Bumi, menurut astrofisikawan dan pakar gerhana yang telah pensiun dari NASA Dr. Fred Espenak.
Supermoon terjadi di empat bulan sepanjang tahun ini. Bulan Agustus, September, Oktober, dan November. Namun, supermoon minggu ini jaraknya akan sekitar 222.056 mil atau 357.364 kilometer dari Bumi, menjadikannya bulan purnama terdekat sepanjang tahun ini.
Saat perigee moon mendekati cakrawala, bulan bisa terlihat jauh lebih besar dari biasanya. Fenomena ini dikenal sebagai ilusi bulan, ci mana penglihatan kita berpadu dengan kenyataan untuk menciptakan pemandangan yang memukau.
Meski alasan pastinya belum sepenuhnya dipahami oleh para astronom maupun psikolog, bulan yang tampak rendah di langit, dekat dengan pohon, bangunan, atau objek di latar depan lainnya, sering kali tampak jauh lebih besar. Dengan posisi bulan yang lebih dekat dari Bumi akhir pekan ini, efek optik ini akan terasa semakin kuat.
Nama Hunter’s Moon berasal dari tradisi Anglo-Saxon. Karena zaman dahulu bulan purnama di bulan Oktober menandakan waktu bagi para pemburu untuk mempersiapkan diri menghadapi musim dingin yang kian mendekat.
Daun-daun yang berguguran, rusa yang menjadi gemuk serta ladang yang baru saja dipanen, menjadikan para pemburu dapat menaiki tunggul dan dapat lebih mudah melihat rubah dan hewan lain yang keluar untuk mencari makan dan ditangkap untuk jamuan Thanksgiving setelah panen.
Selain itu, bulan purnama ini juga dikenal dengan nama Falling Leaves Moon dan Blood Moon. Namun, perlu diingat bahwa istilah Blood Moon tidak sama dengan gerhana bulan total, yang mendapatkan julukan serupa karena rona kemerahan yang muncul saat bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Bulan purnama berikutnya juga akan terjadi pada 15 November 2024. Dikenal sebagai Beaver Moon, Frost Moon, dan Freezing Moon, ini akan menjadi supermoon terakhir pada 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.