Biografi Budi Karya Sumadi Ungkai Kiprah BKS dari Underdog hingga Jadi Menteri
09 October 2024 |
06:50 WIB
Kiprah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam merajut konektivitas ribuan pulau di Indonesia memang patut diacungi jempol. Kendati tak lepas dari pro dan kontra, akan tetapi peranannya dalam membangun infrastruktur hingga pengembangan transportasi patut untuk diapresiasi.
Namun, tak banyak yang mengetahui bagaimana usaha sang menteri dalam merintis berbagai inisiatif tersebut. Terutama mengenai kiprah dan kisah personalnya yang selama ini hanya diketahui oleh kolega terdekat, serta bagaimana BKS, panggilan akrab Budi Karya Sumadi, hingga menjadi seperti sekarang.
Baca juga: Sorotan Rosihan Arsyad dalam Buku Terbaru Tentang Kepentingan Maritim Indonesia
Momen inilah yang kemudian diungkai oleh wartawan senior Ninok Leksono, dengan menulis buku autobiografi Budi Karya Sumadi berjudul BKS Dari Underdog Jadi Menteri. Buku yang diterbitkan oleh penerbit buku Kompas ini diluncurkan ke publik di Ciputra Artpreneur Jakarta, pada Rabu, (8/10/2024).
Dalam diskusi yang dihelat saat peluncuran buku, BKS mengaku awalnya dia tidak ingin menerbitkan buku tersebut. Namun, atas desakan sang istri, Endang Sri Hariatie, dan anaknya, Bambina Ayudia, akhirnya lelaki kelahiran 18 desember 1956 itu, mencoba untuk menuliskan kisah hidupnya, sebagai bentuk pembelajaran publik.
"Syukur-syukur jika pengalaman yang kami tulis ini bisa bermanfaat bagi generasi penerus guna membangun dunia transportasi Indonesia," katanya saat ditanya ihwal pembuatan buku oleh wartawan senior Silalahi Rosi, yang memandu acara bedah buku.
Sementara itu, Ninok Leksono, sang penulis mengungkap, dia memang tidak memiliki kemewahan waktu untuk menggali sedalam mungkin mengenai sosok BKS. Namun, lewat pengalamannya sebagai penulis yang telah membuat banyak buku biografi, mulai dari Titiek Puspa sampai Ismail Marzuki, dia mengaku tidak banyak menemukan kesulitan berarti.
Kemudahan proses tersebut menurutnya tak lepas dari berbagai dukungan, dan bantuan dari keluarga, dan para kolega BKS. Sebab, dari merekalah sang penulis banyak mendapat informasi mengenai latar belakang, serta kisah-kisah personal tentang menteri yang jago bermain gitar itu, untuk kemudian dijadikan sebagai bahan cerita.
"Saya sudah menulis 14 biografi, tapi ini rekor saya. Secara teknis penulisan buku ini cuma 1 bulan 3 minggu. Ini seperti proyek Roro Jonggrang. Saya sangat berterima kasih pada bu Tutut (istri BKS), dan ke-43 narasumber lain, mulai dari Pak Basuki Hadimuljono hingga pak Teten Masduki," imbuhnya.
Tentang Buku
Secara umum, buku setebal 296 halaman ini meneroka kisah BKS dari masa kecilnya di Palembang, menjadi mahasiswa Jurusan Arsitektur di Universitas Gadjah Mada, meniti karier di korporasi, dan berakhir menjadi Menteri Perhubungan. Budi Karya Sumadi dilantik oleh presiden Joko Widodo sebagai Menhub pada 27 Juli 2016.
Terdiri dari 28 sub judul, buku ini juga mengisahkan tentang pengalaman-pengalaman personal yang kelak mengubah sudut pandang dan pola pikir BKS. Misalnya dalam sub bab, Putera Wong Kito dari Keluarga Pendidik, anak keenam dari 8 bersaudara ini, merupakan anak yang sangat disayangi oleh kakak-kakak perempuannya.
Baca juga: Buku No Limits: Reformasi dengan Hati Ungkap Liku-liku Sri Mulyani Benahi Kemenkeu
Semasa kecil, Budi juga memiliki tugas untuk belanja ke pasar, yang akhirnya membuatnya terbiasa bertemu dengan menghadapi orang dengan berbagai karakter. Momen inilah yang kelak membuatnya juga menjadi sosok yang ulung dalam bernegosiasi, dan belajar manajemen, untuk kemudian diasah menjadi lebih cergas di lingkup sekolah.
"Pak budi itu, kakak-kakaknya banyak yang perempuan dan beliau ini yang sering diminta belanja ke pasar. Dari sinilah pak Budi mengenal teknik sales dan marketing yang kemudian dibawa ke dalam kinerja. Momen disuruh-suruh inilah yang juga membuatnya bisa menjadi seperti sekarang," kata Ninok.
Lain dari itu, buku yang banyak terisi gambar, mulai dari arsip foto hingga aksi BKS saat ngeband, itu juga menuliskan pandangan para kolega mengenai sosok Budi Karya Sumadi. Diketahui, BKS merupakan motor utama band bernama Elek Yo Band, sebuah grup musik yang digawangi oleh jajaran menteri Kabinet Kerja era presiden Joko Widodo.
Elek Yo Band (EYB) digawangi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berposisi sebagai vokalis. Personel lainnya adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (drummer), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (gitar), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (vokalis), Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (vokal), dan Kepala Bekraf Triawan Munaf (keyboard).
Editor: Fajar Sidik
Namun, tak banyak yang mengetahui bagaimana usaha sang menteri dalam merintis berbagai inisiatif tersebut. Terutama mengenai kiprah dan kisah personalnya yang selama ini hanya diketahui oleh kolega terdekat, serta bagaimana BKS, panggilan akrab Budi Karya Sumadi, hingga menjadi seperti sekarang.
Baca juga: Sorotan Rosihan Arsyad dalam Buku Terbaru Tentang Kepentingan Maritim Indonesia
Momen inilah yang kemudian diungkai oleh wartawan senior Ninok Leksono, dengan menulis buku autobiografi Budi Karya Sumadi berjudul BKS Dari Underdog Jadi Menteri. Buku yang diterbitkan oleh penerbit buku Kompas ini diluncurkan ke publik di Ciputra Artpreneur Jakarta, pada Rabu, (8/10/2024).
Dalam diskusi yang dihelat saat peluncuran buku, BKS mengaku awalnya dia tidak ingin menerbitkan buku tersebut. Namun, atas desakan sang istri, Endang Sri Hariatie, dan anaknya, Bambina Ayudia, akhirnya lelaki kelahiran 18 desember 1956 itu, mencoba untuk menuliskan kisah hidupnya, sebagai bentuk pembelajaran publik.
"Syukur-syukur jika pengalaman yang kami tulis ini bisa bermanfaat bagi generasi penerus guna membangun dunia transportasi Indonesia," katanya saat ditanya ihwal pembuatan buku oleh wartawan senior Silalahi Rosi, yang memandu acara bedah buku.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah), Penulis Buku Ninok Leksono Darmawan (kanan) dan Wartawan Senior Sutta Dharmasaputra berfoto saat Peluncuran Buku BKS Dari Underdog Jadi Menteri di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)
Kemudahan proses tersebut menurutnya tak lepas dari berbagai dukungan, dan bantuan dari keluarga, dan para kolega BKS. Sebab, dari merekalah sang penulis banyak mendapat informasi mengenai latar belakang, serta kisah-kisah personal tentang menteri yang jago bermain gitar itu, untuk kemudian dijadikan sebagai bahan cerita.
"Saya sudah menulis 14 biografi, tapi ini rekor saya. Secara teknis penulisan buku ini cuma 1 bulan 3 minggu. Ini seperti proyek Roro Jonggrang. Saya sangat berterima kasih pada bu Tutut (istri BKS), dan ke-43 narasumber lain, mulai dari Pak Basuki Hadimuljono hingga pak Teten Masduki," imbuhnya.
Tentang Buku
Secara umum, buku setebal 296 halaman ini meneroka kisah BKS dari masa kecilnya di Palembang, menjadi mahasiswa Jurusan Arsitektur di Universitas Gadjah Mada, meniti karier di korporasi, dan berakhir menjadi Menteri Perhubungan. Budi Karya Sumadi dilantik oleh presiden Joko Widodo sebagai Menhub pada 27 Juli 2016.
Terdiri dari 28 sub judul, buku ini juga mengisahkan tentang pengalaman-pengalaman personal yang kelak mengubah sudut pandang dan pola pikir BKS. Misalnya dalam sub bab, Putera Wong Kito dari Keluarga Pendidik, anak keenam dari 8 bersaudara ini, merupakan anak yang sangat disayangi oleh kakak-kakak perempuannya.
Baca juga: Buku No Limits: Reformasi dengan Hati Ungkap Liku-liku Sri Mulyani Benahi Kemenkeu
Semasa kecil, Budi juga memiliki tugas untuk belanja ke pasar, yang akhirnya membuatnya terbiasa bertemu dengan menghadapi orang dengan berbagai karakter. Momen inilah yang kelak membuatnya juga menjadi sosok yang ulung dalam bernegosiasi, dan belajar manajemen, untuk kemudian diasah menjadi lebih cergas di lingkup sekolah.
"Pak budi itu, kakak-kakaknya banyak yang perempuan dan beliau ini yang sering diminta belanja ke pasar. Dari sinilah pak Budi mengenal teknik sales dan marketing yang kemudian dibawa ke dalam kinerja. Momen disuruh-suruh inilah yang juga membuatnya bisa menjadi seperti sekarang," kata Ninok.
Salah satu halaman buku BKS Dari Underdog Jadi Menteri. (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)
Lain dari itu, buku yang banyak terisi gambar, mulai dari arsip foto hingga aksi BKS saat ngeband, itu juga menuliskan pandangan para kolega mengenai sosok Budi Karya Sumadi. Diketahui, BKS merupakan motor utama band bernama Elek Yo Band, sebuah grup musik yang digawangi oleh jajaran menteri Kabinet Kerja era presiden Joko Widodo.
Elek Yo Band (EYB) digawangi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berposisi sebagai vokalis. Personel lainnya adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (drummer), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (gitar), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (vokalis), Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (vokal), dan Kepala Bekraf Triawan Munaf (keyboard).
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.