Australia Adakan Program Beasiswa untuk Indonesia, Momentum 75 Tahun Hubungan Diplomatik
04 October 2024 |
09:00 WIB
Memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia, Kedutaan Besar Australia-Indonesia memiliki cara yang unik dalam merayakannya. Salah satunya menggelar acara bertajuk #AussieBanget University Roadshow, yang diadakan pada Kamis (3/10/2024) di Universitas Nasional, Jakarta.
Acara tersebut meliputi diskusi panel dengan menghadirkan tiga pakar yang memiliki latar belakang berbeda-beda, termasuk di antaranya ialah satu satu pakar dari Australia. Adapun, topik pembahasan yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah “Building Bridges: The Role of Middle Powers in a Multipolar World” dan ditutup dengan sesi tanya jawab bersama para peserta.
Sebelum sesi diskusi panel, Duta Besar Australia-Indonesia, Penny Williams PMS, turut hadir untuk memberikan pidato pembukaan.
Baca juga: Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Kunjungi Kampus di Indonesia
Acara ini juga memperkenalkan beasiswa ke Australia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, Australia Awards Scholarship.
Ini merupakan salah satu misi Australia untuk Asean. Oleh sebab itu, Pusat Riset Pertanian Internasional Australia menganggap jika seluruh orang memiliki peluang untuk menjadi calon pemimpin yang layak menempuh pendidikan, melakukan riset, dan pengembangan profesional di Australia.
“Saat ini kita mengambil peluang baru untuk bekerjasama melalui transisi energi yang ramah lingkungan hingga investasi ekonomi. Namun, pendidikan masih menjadi pilar utama hubungan bilateral kita,” ucap Penny Williams PMS, dalam pidato pembukaannya di acara tersebut.
Program beasiswa ini nyatanya telah berlangsung selama hampir 70 tahun, dengan misi untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan melalui pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan, serta membangun keberlanjutan hubungan diplomatik yang baik antara kedua negara.
Australia Awards Scholarship menyediakan dua jenis beasiswa yang dapat dipilih, yaitu pascasarjana yang mencakup PhD dan Master, serta Split-Site Master’s Program dan kursus singkat. Tentunya, beasiswa ini diberikan kepada mereka yang berhasil lolos dalam proses seleksi yang ketat.
Dalam situs resminya, disebutkan bahwa setiap tahunnya akan ada empat penerima beasiswa Australia Awards yang bakal menerima Allison Sudradjat Prize senilai sekitar A$25.000 atau Rp264 juta bagi mahasiswa berprestasi. Penerimaan penghargaan ini ditentukan pada saat proses seleksi penerima Australia Awards.
Selain itu, untuk program doktoral juga telah disediakan dua beasiswa Hadi Soesastro Prize senilai A$25.000 dan dimaksudkan untuk melengkapi program akademik PhD dari Indonesia dalam bidang ekonomi politik, hubungan ekonomi internasional, atau bidang yang menjadi prioritas kerjasama Australia-Indonesia.
Namun, beberapa universitas di Australia juga turut menawarkan beasiswa dan hibah yang bertujuan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan studi mereka di Australia. Bahkan, terdapat beasiswa Elizabeth O’Neill Award untuk para jurnalis yang berprestasi dalam media cetak, televisi, dan media online di Australia dan Indonesia.
Beasiswa ini juga bekerjasama dengan LPDP. Dalam situs resminya, calon penerima beasiswa dapat memilih tiga universitas atau prodi tujuan pendidikan dan akan diberikan tiga komponen dana mencakup dana pendidikan, dana pendukung, dan dana tambahan dengan beberapa kriteria.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Acara tersebut meliputi diskusi panel dengan menghadirkan tiga pakar yang memiliki latar belakang berbeda-beda, termasuk di antaranya ialah satu satu pakar dari Australia. Adapun, topik pembahasan yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah “Building Bridges: The Role of Middle Powers in a Multipolar World” dan ditutup dengan sesi tanya jawab bersama para peserta.
Sebelum sesi diskusi panel, Duta Besar Australia-Indonesia, Penny Williams PMS, turut hadir untuk memberikan pidato pembukaan.
Baca juga: Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Kunjungi Kampus di Indonesia
Acara ini juga memperkenalkan beasiswa ke Australia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, Australia Awards Scholarship.
Ini merupakan salah satu misi Australia untuk Asean. Oleh sebab itu, Pusat Riset Pertanian Internasional Australia menganggap jika seluruh orang memiliki peluang untuk menjadi calon pemimpin yang layak menempuh pendidikan, melakukan riset, dan pengembangan profesional di Australia.
“Saat ini kita mengambil peluang baru untuk bekerjasama melalui transisi energi yang ramah lingkungan hingga investasi ekonomi. Namun, pendidikan masih menjadi pilar utama hubungan bilateral kita,” ucap Penny Williams PMS, dalam pidato pembukaannya di acara tersebut.
Program beasiswa ini nyatanya telah berlangsung selama hampir 70 tahun, dengan misi untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan melalui pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan, serta membangun keberlanjutan hubungan diplomatik yang baik antara kedua negara.
Australia Awards Scholarship menyediakan dua jenis beasiswa yang dapat dipilih, yaitu pascasarjana yang mencakup PhD dan Master, serta Split-Site Master’s Program dan kursus singkat. Tentunya, beasiswa ini diberikan kepada mereka yang berhasil lolos dalam proses seleksi yang ketat.
Dalam situs resminya, disebutkan bahwa setiap tahunnya akan ada empat penerima beasiswa Australia Awards yang bakal menerima Allison Sudradjat Prize senilai sekitar A$25.000 atau Rp264 juta bagi mahasiswa berprestasi. Penerimaan penghargaan ini ditentukan pada saat proses seleksi penerima Australia Awards.
Selain itu, untuk program doktoral juga telah disediakan dua beasiswa Hadi Soesastro Prize senilai A$25.000 dan dimaksudkan untuk melengkapi program akademik PhD dari Indonesia dalam bidang ekonomi politik, hubungan ekonomi internasional, atau bidang yang menjadi prioritas kerjasama Australia-Indonesia.
Namun, beberapa universitas di Australia juga turut menawarkan beasiswa dan hibah yang bertujuan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan studi mereka di Australia. Bahkan, terdapat beasiswa Elizabeth O’Neill Award untuk para jurnalis yang berprestasi dalam media cetak, televisi, dan media online di Australia dan Indonesia.
Beasiswa ini juga bekerjasama dengan LPDP. Dalam situs resminya, calon penerima beasiswa dapat memilih tiga universitas atau prodi tujuan pendidikan dan akan diberikan tiga komponen dana mencakup dana pendidikan, dana pendukung, dan dana tambahan dengan beberapa kriteria.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.