Ilustrasi sampah (Sumber gambar: mali maeder/Pexels)

Survei: Polusi Udara, Krisis Air Bersih, dan Sampah Jadi Masalah Lingkungan Utama di Perkotaan

03 October 2024   |   20:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Kondisi lingkungan di Indonesia khususnya di daerah perkotaan kian memprihatinkan dan mengancam kesehatan masyarakat. Menurut survei nasional yang dilakukan oleh Kawula17, ketiga isu utama yang menjadi fokus perhatian lingkungan saat ini adalah polusi udara, krisis air bersih, dan penumpukan sampah.

Ketiga masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup sehari-hari masyarakat. Survei yang dilakukan Kawula17 pada Juli 2024 juga mengungkapkan, masyarakat Indonesia mengidentifikasi beberapa isu lingkungan sebagai masalah yang mendesak.

Polusi udara menjadi perhatian utama dengan 36% responden menganggapnya serius, diikuti oleh pengelolaan sampah plastik (32%), banjir (30%), dan limbah industri (28%). Survei ini menunjukkan bahwa banyak orang merasa kinerja pemerintah dalam menangani isu-isu ini dengan buruk yang mengarah pada ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Waspada, Polusi Berdampak Negatif pada Kesehatan Mental

Perbedaan pandangan muncul antara masyarakat perkotaan dan pedesaan terkait isu-isu lingkungan tertentu. Sebagai contoh, masyarakat yang tinggal di pedesaan cenderung lebih kritis terhadap kinerja pemerintah dalam menangani kebakaran hutan sebesar 79% saja. Sementara kasus penebangan pohon dengan persentase mencapai hingga 86%.

Seorang peneliti dari Kawula17 Rafli Rikin menjelaskan, masyarakat pedesaan terutama yang tinggal di dekat hutan atau daerah rawan kebakaran merasakan dampak langsung dari masalah sampah, air dan polusi udara. Mereka menghadapi risiko yang nyata terhadap kesehatan dan mata pencaharian mereka akibat kebakaran hutan dan deforestasi. Ini membuat mereka lebih sensitif terhadap kinerja pemerintah dibandingkan masyarakat perkotaan yang mungkin hanya menyaksikan dampak melalui berita atau media sosial.

Rafli juga menggarisbawahi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penilaian negatif masyarakat terhadap pemerintah. Dampak nyata dari masalah lingkungan seperti polusi udara dan banjir sering kali dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, banyak yang merasa bahwa pemerintah tidak cukup serius dalam menangani masalah ini, baik dalam hal kebijakan maupun penegakan hukum. Rasa frustrasi ini menciptakan persepsi bahwa pemerintah tidak berkomitmen untuk mengatasi isu-isu yang sangat mendesak ini.

Rafli menjelaskan, ketidakpuasan masyarakat ini harus menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Jika kondisi ini berlanjut, kekhawatiran akan masa depan lingkungan dan kesehatan masyarakat akan makin meningkat.

Rafli merekomendasikan agar pemerintah tidak hanya meningkatkan kinerjanya dalam menangani isu-isu lingkungan, tetapi juga mendengarkan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat. "Masyarakat mungkin merasa bahwa pemerintah tidak cukup serius menangani isu lingkungan baik melalui kebijakan maupun penegakan hukum,” kata Rafli.

Penggunaan data dan survei yang relevan dapat membantu pemerintah untuk lebih memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh warganya. Masalah polusi udara, krisis air bersih, dan penumpukan sampah di Indonesia merupakan ancaman nyata yang dapat membahayakan kehidupan manusia secara perlahan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk terus menyuarakan keprihatinan mereka dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dan efektif. 

Dalam upaya mengatasi masalah lingkungan, Rafli menyebut kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting. "Kita dapat menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan lingkungan yang ada. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa berharap untuk membangun lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi semua," tutup Rafli.

Baca Juga: Rekomendasi Air Purifier, Solusi Hadapi Bahaya Polusi

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

8 Film Pernah Wakili Indonesia di Piala Oscar, Terbaru Women From Rote Island

BERIKUTNYA

Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Kunjungi Kampus di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: