Kelana, gim buatan Moddest Game Studio. (Sumber gambar: Moddest Game Studio)

Moddest Game Studio Bikin Gim dengan Unsur Legenda Nusantara, Terinspirasi Black Myth: Wukong

01 October 2024   |   18:28 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Moddest Game Studio membawa tema menarik untuk permainan yang tengah dikembangkan. Pengembang gim pendatang baru asal Indonesia ini mengulik legenda bersejarah, cerita rakyat, mitos, hingga budaya yang diwariskan sejak zaman nenek moyang di pelosok Nusantara.

Berjudul Kelana: Legenda dari Timur (Kelana: Legend of the East), gim ini bahkan langsung dikenalkan ke kancah internasional dalam sebuah teaser di Tokyo Game Show pada akhir September lalu. Tepatnya di area Paviliun Indonesia yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf). 

Moddest Game Studio juga berencana untuk menunjukkan perkembangan dari proses pembuatan gim Kelana di Gamescom Asia Singapore dan Thailand Game Show pada 18-20 Oktober mendatang. 

Baca juga: Hypereport: Menyajikan Nostalgia dalam Koleksi Game Retro

Seto Hendrianto, Founder dan Game Designer Moddest Game Studio, mengatakan bahwa Kelana terinspirasi dari sejarah dan legenda Nusantara seperti cerita Babad Tanah Jawi, Sriwijaya, Tutur Tinular, Saur Sepuh, Joko Tingkir, dan lainnya. Pihaknya ingin menghidupkan kembali cerita-cerita legendaris yang ada di masyarakat, dan memperkenalkannya ke mancanegara. 

"Dunia pada gim Kelana pun akan dibangun berdasarkan tempat-tempat asli di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Flores, hingga Puncak Jaya Papua. Dengan begitu, turut membantu mempromosikan destinasi-destinasi wisata Tanah Air," ujar Seto dalam keterangan yang diterima Hypeabis.id, Selasa (1/10/2024). 

Kelana merupakan gim dengan genre third-person action RPG. Pemain bisa ikut merasakan perjalanan sang karakter utama dalam melewati berbagai petualangan serta mengembangkan kemampuannya sesuai dengan cara bermain setiap orang.

Silat pun dipilih sebagai gaya bertarung utama dalam game ini karena merupakan kultur asli Indonesia, diwarnai dengan berbagai karakter mitologi lokal yang akan ditemui oleh sang karakter utama selama perjalanannya. 

Seto menyebut pada tahap awal ini, pihaknya mulai dengan membuat desain para karakter dan gameplay bertarungnya. Adapun pengembangannya dilakukan selama 4-5 tahun untuk memastikan kualitas dari gim Kelana, baik segi desain, karakter, alur cerita hingga gameplay experience

Kelana digarap Seto bersama para Co-Founder di Moddest Game Studio yakni Ilham Aditama “HIVI”, Ahmad Shihab, dan Arya Aditya. “Dengan estimasi pengembangan penuh hingga 4-5 tahun untuk PC dan konsol, kami berharap tahun depan bisa segera menarik perhatian investor untuk pendanaan fase pertama,” tuturnya.

Terinspirasi dari kesuksesan Black Myth: Wukong yang telah dirilis baru-baru ini oleh Game Science, Seto pun berharap Kelana nantinya turut membuat gebrakan dan bersaing dengan para pengembang gim di pasar global. Dengan demikian, bisa menjadi inspirasi bagi para pengembang gim indie Tanah Air untuk terus berkarya dengan kualitas dan passion, serta tidak ragu untuk mengangkat nilai-nilai lokal.

“Kami melihat cukup banyak sumber daya manusia di Indonesia yang ahli di bidang ini, namun belum mendapatkan wadah atau kesempatan. Untuk itu, kami juga berharap proyek ini dapat semakin membuka ruang kolaborasi dengan lebih banyak pihak,” tambah Seto. 
 

Awal Kisah Kelana 

Kelana mengambil set pada zaman awal Majapahit, Samudera Pasai, Padjajaran, dan Kerajaan Bali, pada masa pergolakan kerajaan-kerajaan baru yang penuh kekacauan. Gim ini bercerita mengenai perjalanan Raden Arsa, seorang anak bangsawan dari kerajaan kecil bernama Mandarakusuma, yang rumahnya diserbu oleh pasukan tak dikenal yang membunuh hampir seluruh orang di rumahnya. 

Arsa, yang ketika itu masih kecil, sempat tidak sadarkan diri dan tiba-tiba tersadar dengan sebilah pedang di tangannya sambil menusuk pemimpin pasukan tersebut hingga tewas. Pada saat kekacauan itu sedang terjadi, seorang pengelana bernama Tun Syah Dira kebetulan tengah melintas dan melihat sebuah rumah dalam kondisi terbakar dan porak-poranda. 

Ketika dia memasuki rumah tersebut, terlihat sosok Arsa dalam kondisi trance dan bersimbah darah, dikelilingi mayat para prajurit. Arsa pun menoleh ke arah Tun Syah Dira dengan tatapan kosong dan sontak menyerangnya. 

Gerakan bertarung Arsa menyerupai burung mitologi Jatayu. Arsa akan menuntut ilmu dari Tun Syah Dira untuk belajar mengenai kearifan, pengetahuan, dan kesaktian untuk mengungkap wujud asli dari burung Jatayu yang konon bersemayam dalam dirinya. Namun, untuk menjaga keselamatan Arsa, Tun Syah Dira pun memberikannya nama baru, yakni Kelana.

Baca juga: Rekomendasi Game Wajib Main yang Rilis Oktober 2024 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Proses di Balik Layar Film Horor Kuasa Gelap, Penulis Skenarionya Diganggu Hal Gaib

BERIKUTNYA

Microsoft Blokir Windows 10 Tahun Depan, Cek Cara Upgradenya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: