Kenali Gejala Bintitan dan Cara Mengatasinya
27 September 2024 |
09:30 WIB
Meskipun sangat umum terjadi dan dapat diatasi di rumah, nyatanya bintitan menjadi suatu hal yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bintitan merupakan benjolan merah yang terasa nyeri di tepi kelopak mata dan bentuknya terlihat mirip dengan jerawat. Sama halnya dengan jerawat, bintitan juga terasa nyeri ketika terkena sentuhan.
Bintitan terbentuk ketika kelenjar penghasil minyak kecil di folikel bulu mata atau kulit kelopak mata tersumbat, sehingga terjadi infeksi bakteri. Dalam istilah medis, hal ini disebut hordeolum. Menurut Cleveland Clinic, umumnya keadaan ini terjadi selama satu hingga dua minggu dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Sindrom Mata Kering
Bintitan memiliki dua jenis yaitu eksternal dan internal. Bintitan eksternal terbentuk di bagian luar kelopak mata atas atau bawah dan merupakan jenis yang paling umum terjadi. Jenis ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada folikel bulu mata. Sedangkan, bintitan internal merupakan salah satu kelopak mata bagian dalam yang disebabkan infeksi pada kelenjar kelopak mata bagian dalam.
Gejala yang paling umum terjadi adalah munculnya nyeri di sepanjang tepi kelopak mata dekat bulu mata. Namun, terdapat gejala lainnya seperti pembengkakan kelopak mata, keluarnya cairan dari mata, kerak di sepanjang kelopak mata, sensitif terhadap cahaya, nyeri, serta gatal.
Faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini cukup beragam seperti pernah mengalami bintitan sebelumnya, menderita blefaritis atau peradangan pada kelopak mata, kondisi kulit tertentu seperti jerawat, rosacea, atau ketombe, penderita diabetes, penderita kulit kering, terjadinya perubahan hormonal, hingga memiliki kadar lipid yang tinggi atau kolesterol jahat.
Meskipun kondisi ini akan hilang dengan sendirinya selama satu hingga dua minggu, tapi terdapat beberapa hal yang tidak diperbolehkan ketika Genhype mengalami bintitan seperti memencet atau memecahkan bintitan, menggosok atau menyentuh kelopak mata, dan menggunakan riasan maupun lensa kontak sebelum mata pulih.
Adapun, hal-hal yang dapat mempercepat penyembuhan antara lain menggunakan kompres hangat. Tempelkan lap yang telah dibasuh dalam air hangat pada kelopak mata selama 10 hingga 15 menit secara rutin setiap tiga hingga lima kali sehari. Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa menggunakan kantong teh hijau hangat juga dapat mempercepat penyembuhan bintitan.
Selain itu, Genhype juga dapat membersihkan kelopak mata dengan lembut menggunakan larutan sabun lembut yang setengah sampo bayi dan setengah air. Penderita bintitan juga dapat menggunakan tisu basah khusus kelopak mata yang dijual di toko obat.
Namun, terdapat beberapa kondisi dimana bintitan tak kunjung sembuh bahkan nyeri yang dirasakan bertambah parah. Jika Genhype mengalami hal tersebut dan memeriksa pada dokter, biasanya tindakan yang diambil dokter mata meliputi melakukan sayatan kecil untuk mengeluarkan cairan dari bintitan, mengoleskan salep antibiotik, dan menyuntik steroid ke dalam bintitan untuk mengurangi pembengkakan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Bintitan terbentuk ketika kelenjar penghasil minyak kecil di folikel bulu mata atau kulit kelopak mata tersumbat, sehingga terjadi infeksi bakteri. Dalam istilah medis, hal ini disebut hordeolum. Menurut Cleveland Clinic, umumnya keadaan ini terjadi selama satu hingga dua minggu dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Sindrom Mata Kering
Bintitan memiliki dua jenis yaitu eksternal dan internal. Bintitan eksternal terbentuk di bagian luar kelopak mata atas atau bawah dan merupakan jenis yang paling umum terjadi. Jenis ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada folikel bulu mata. Sedangkan, bintitan internal merupakan salah satu kelopak mata bagian dalam yang disebabkan infeksi pada kelenjar kelopak mata bagian dalam.
Gejala yang paling umum terjadi adalah munculnya nyeri di sepanjang tepi kelopak mata dekat bulu mata. Namun, terdapat gejala lainnya seperti pembengkakan kelopak mata, keluarnya cairan dari mata, kerak di sepanjang kelopak mata, sensitif terhadap cahaya, nyeri, serta gatal.
Faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini cukup beragam seperti pernah mengalami bintitan sebelumnya, menderita blefaritis atau peradangan pada kelopak mata, kondisi kulit tertentu seperti jerawat, rosacea, atau ketombe, penderita diabetes, penderita kulit kering, terjadinya perubahan hormonal, hingga memiliki kadar lipid yang tinggi atau kolesterol jahat.
Meskipun kondisi ini akan hilang dengan sendirinya selama satu hingga dua minggu, tapi terdapat beberapa hal yang tidak diperbolehkan ketika Genhype mengalami bintitan seperti memencet atau memecahkan bintitan, menggosok atau menyentuh kelopak mata, dan menggunakan riasan maupun lensa kontak sebelum mata pulih.
Adapun, hal-hal yang dapat mempercepat penyembuhan antara lain menggunakan kompres hangat. Tempelkan lap yang telah dibasuh dalam air hangat pada kelopak mata selama 10 hingga 15 menit secara rutin setiap tiga hingga lima kali sehari. Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa menggunakan kantong teh hijau hangat juga dapat mempercepat penyembuhan bintitan.
Selain itu, Genhype juga dapat membersihkan kelopak mata dengan lembut menggunakan larutan sabun lembut yang setengah sampo bayi dan setengah air. Penderita bintitan juga dapat menggunakan tisu basah khusus kelopak mata yang dijual di toko obat.
Namun, terdapat beberapa kondisi dimana bintitan tak kunjung sembuh bahkan nyeri yang dirasakan bertambah parah. Jika Genhype mengalami hal tersebut dan memeriksa pada dokter, biasanya tindakan yang diambil dokter mata meliputi melakukan sayatan kecil untuk mengeluarkan cairan dari bintitan, mengoleskan salep antibiotik, dan menyuntik steroid ke dalam bintitan untuk mengurangi pembengkakan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.