Penampilan Kedua di Pestapora 2024, SBY Live Painting Pemandangan Alam Gunung Lawu
22 September 2024 |
19:19 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Minggu sore (22/9/2024), panggung Klab Klub Stage di festival Pestapora 2024 menunjukkan pemandangan yang berbeda. Tidak ada alat musik satu pun di panggung itu. Justru, tiga lukisan besar dengan tema pemandangan alam berjejer rapi di atas panggung tersebut.
Tiga lukisan besar tersebut, yang bergambar gunung Sindoro-Sumbing, pantai Pacitan, dan suasana perkotaan di Italia itu adalah karya dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Di panggung ini, SBY memang dijadwalkan melakukan live painting bersama Vincent dan Desta (Vindes). Tak sendiri, SBY juga melukis bersama 20 seniman muda lainnya.
Baca juga: Meriahkan Pestapora 2024, SBY Bawakan Lagu dari Tipe-X hingga Coldplay
Tepat pukul 16.45 WIB, SBY mulai naik ke atas panggung. Dia sempat melambaikan tangan dan menyapa para penggemarnya yang telah berkumpul di panggung. Tak butuh waktu lama, dia langsung mengambil kuas dan mulai menorehkan warna-warna di atas kanvasnya.
Hari ini SBY memilih melukis satu tema yang menjadi kesukaannya: pemandangan. Kali ini, dia ingin memvisualkan bentang alam indah yang menampakkan lanskap gunung Lawu, salah satu gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Aku melukis di sini memakai kuas besar. Teknik ini biasanya membuat lukisan tidak terlalu detail memang, tetapi memang fokusku adalah di pemandangan gunung Lawu. Tepatnya, momen senja si gunung Lawu," kata SBY di sela-sela melukis.
Ketika sedang melukis, SBY juga bercerita kalau hobi melukisnya mulai diseriusi sejak tiga tahun yang lalu. Dia mengaku tidak belajar melukis dari siapa pun. Gurunya hanyalah tutorial di YouTube.
Mantan orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan dirinya lebih menyukai genre realis dalam melukis pemandangan. Menurutnya, genre ini cukup punya filosofis yang mendalam, terutama dalam melihat kondisi saat ini.
" Dunia ini sudah banyak peperangan dan kekerasan. Tapi ingatlah, Tuhan menghadiahkan kita keindahan alam. Itulah kenapa saya suka lanskap alam. So. Di tengah kegaduhan dunia, aku memilih menunjukkan yang serba indah, biar seimbang," imbuhnya.
SBY juga bercerita bahwa ide ketika dirinya melukis itu kerap kali datang tak terduga dan tak direncanakan. Alih-alih memikirkan konsep, SBY lebih suka mengikuti kata hatinya. Alasan itu pula yang membuatnya juga tak memakai sketsa ketika awal melukis. Kanvas kosongnya, selalu langsung dilibas oleh warna-warna.
"Oh, ya. Aku juga lebih suka bermain-main dengan akrilik. Pertimbangannya sederhana, mudah kering tanpa perlu menunggu lama. Walau kadang juga suka cat minyak karena sifatnya yang fleksibel," tuturnya.
Sementara itu, putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas juga datang. AHY sempat menuturkan bahwa sang ayah sudah suka melukis sejak remaja. Namun, kesenian itu seolah terlupakan.
Sejak ibu Ani Yudhoyono wafat, kesenian itu seolah memanggil lagi. Bagi AHY, lukisan-lukisan ayahnya adalah ekspresi cinta yang penuh dan mendamaikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono memang banyak menghabiskan masa pensiunnya dengan berkesenian. Selain masih aktif menyanyi, dalam beberapa tahun terahir mantan orang nomor satu di Indonesia itu juga kerap menghabiskan waktunya dengan melukis.
Melukis sudah menjadi salah satu kegiatan sehari-hari SBY guna mengasah hobinya di bidang seni budaya. Dalam melukis, SBY kerap memilih gaya realisme dengan tambahan unsur impresionisme.
Realisme dan Impresionisme adalah dua gerakan seni yang muncul pada abad ke-19 di Paris dan merupakan bagian dari lahirnya modernisme. Keduanya memiliki kesamaan gaya, tetapi juga memiliki perbedaan mendasar.
Dalam gaya realisme, pelukis umumnya menggambarkan kehidupan sehari-hari di dunia nyata tanpa dibuat-buat. Adapun, pada gaya impresionisme, pelukis berusaha menampilkan kesan pencahayaan yang kuat dengan menonjolkan warna, bukan bentuk.
Kombinasi ini membuat lukisan-lukisan SBY kerap memiliki corak yang sederhana, tetapi juga dramatis. Kegemaran SBY terhadap lukisan bukan main-main. Dia pun cukup produktif dalam berkarya.
Dalam sebuah video yang diunggahnya di akun Instagram Ani Yudhoyono in Memorial, SBY pernah merampungkan 17 lukisan sekaligus hanya dalam waktu 3 minggu.
Setahun yang lalu, SBY juga belum lama ini meresmikan museum pribadinya bertajuk Museum SBY Ani. Museum ini terletak di Pacitan, Jawa Timur yang sarat dengan kisah perjalanan hidup Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono.
Baca juga: 6 Penampil Paling Ditunggu di Pestapora Day 3, Dari SBY Melukis hingga Dewa 19
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tiga lukisan besar tersebut, yang bergambar gunung Sindoro-Sumbing, pantai Pacitan, dan suasana perkotaan di Italia itu adalah karya dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Di panggung ini, SBY memang dijadwalkan melakukan live painting bersama Vincent dan Desta (Vindes). Tak sendiri, SBY juga melukis bersama 20 seniman muda lainnya.
Baca juga: Meriahkan Pestapora 2024, SBY Bawakan Lagu dari Tipe-X hingga Coldplay
Tepat pukul 16.45 WIB, SBY mulai naik ke atas panggung. Dia sempat melambaikan tangan dan menyapa para penggemarnya yang telah berkumpul di panggung. Tak butuh waktu lama, dia langsung mengambil kuas dan mulai menorehkan warna-warna di atas kanvasnya.
JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha SBY MELUKIS DI PESTAPORA Seniman sekaligus Presiden RI 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melukis di acara Pestapora 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/9/2024). SBY melukis secara langsung di atas kanvas dengan 20 seniman dari berbagai daerah. Adapun SBY telah lebih dari 3 tahun menjalankam hobi lukis.
Hari ini SBY memilih melukis satu tema yang menjadi kesukaannya: pemandangan. Kali ini, dia ingin memvisualkan bentang alam indah yang menampakkan lanskap gunung Lawu, salah satu gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Aku melukis di sini memakai kuas besar. Teknik ini biasanya membuat lukisan tidak terlalu detail memang, tetapi memang fokusku adalah di pemandangan gunung Lawu. Tepatnya, momen senja si gunung Lawu," kata SBY di sela-sela melukis.
Ketika sedang melukis, SBY juga bercerita kalau hobi melukisnya mulai diseriusi sejak tiga tahun yang lalu. Dia mengaku tidak belajar melukis dari siapa pun. Gurunya hanyalah tutorial di YouTube.
Mantan orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan dirinya lebih menyukai genre realis dalam melukis pemandangan. Menurutnya, genre ini cukup punya filosofis yang mendalam, terutama dalam melihat kondisi saat ini.
" Dunia ini sudah banyak peperangan dan kekerasan. Tapi ingatlah, Tuhan menghadiahkan kita keindahan alam. Itulah kenapa saya suka lanskap alam. So. Di tengah kegaduhan dunia, aku memilih menunjukkan yang serba indah, biar seimbang," imbuhnya.
JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha SBY MELUKIS DI PESTAPORA Seniman sekaligus Presiden RI 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melukis di acara Pestapora 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/9/2024). SBY melukis secara langsung di atas kanvas dengan 20 seniman dari berbagai daerah. Adapun SBY telah lebih dari 3 tahun menjalankam hobi lukis.
SBY juga bercerita bahwa ide ketika dirinya melukis itu kerap kali datang tak terduga dan tak direncanakan. Alih-alih memikirkan konsep, SBY lebih suka mengikuti kata hatinya. Alasan itu pula yang membuatnya juga tak memakai sketsa ketika awal melukis. Kanvas kosongnya, selalu langsung dilibas oleh warna-warna.
"Oh, ya. Aku juga lebih suka bermain-main dengan akrilik. Pertimbangannya sederhana, mudah kering tanpa perlu menunggu lama. Walau kadang juga suka cat minyak karena sifatnya yang fleksibel," tuturnya.
Sementara itu, putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas juga datang. AHY sempat menuturkan bahwa sang ayah sudah suka melukis sejak remaja. Namun, kesenian itu seolah terlupakan.
Sejak ibu Ani Yudhoyono wafat, kesenian itu seolah memanggil lagi. Bagi AHY, lukisan-lukisan ayahnya adalah ekspresi cinta yang penuh dan mendamaikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono memang banyak menghabiskan masa pensiunnya dengan berkesenian. Selain masih aktif menyanyi, dalam beberapa tahun terahir mantan orang nomor satu di Indonesia itu juga kerap menghabiskan waktunya dengan melukis.
Melukis sudah menjadi salah satu kegiatan sehari-hari SBY guna mengasah hobinya di bidang seni budaya. Dalam melukis, SBY kerap memilih gaya realisme dengan tambahan unsur impresionisme.
Realisme dan Impresionisme adalah dua gerakan seni yang muncul pada abad ke-19 di Paris dan merupakan bagian dari lahirnya modernisme. Keduanya memiliki kesamaan gaya, tetapi juga memiliki perbedaan mendasar.
JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha SBY MELUKIS DI PESTAPORA Seniman sekaligus Presiden RI 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melukis di acara Pestapora 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/9/2024). SBY melukis secara langsung di atas kanvas dengan 20 seniman dari berbagai daerah. Adapun SBY telah lebih dari 3 tahun menjalankam hobi lukis.
Dalam gaya realisme, pelukis umumnya menggambarkan kehidupan sehari-hari di dunia nyata tanpa dibuat-buat. Adapun, pada gaya impresionisme, pelukis berusaha menampilkan kesan pencahayaan yang kuat dengan menonjolkan warna, bukan bentuk.
Kombinasi ini membuat lukisan-lukisan SBY kerap memiliki corak yang sederhana, tetapi juga dramatis. Kegemaran SBY terhadap lukisan bukan main-main. Dia pun cukup produktif dalam berkarya.
Dalam sebuah video yang diunggahnya di akun Instagram Ani Yudhoyono in Memorial, SBY pernah merampungkan 17 lukisan sekaligus hanya dalam waktu 3 minggu.
Setahun yang lalu, SBY juga belum lama ini meresmikan museum pribadinya bertajuk Museum SBY Ani. Museum ini terletak di Pacitan, Jawa Timur yang sarat dengan kisah perjalanan hidup Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono.
Baca juga: 6 Penampil Paling Ditunggu di Pestapora Day 3, Dari SBY Melukis hingga Dewa 19
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.