Sajikan Tradisi dengan Gaya Komedi, Intip Cerita Sutradara & Pemeran Film Tulang Belulang Tulang
21 September 2024 |
17:19 WIB
Sinefil dan pencinta film lokal siap semringah akhir bulan ini. Sebab, film drama komedi keluarga Tulang Belulang Tulang bakal segera tayang di layar lebar. Skenario terpilih dari Program Indonesiana Film Kemendikbudristek itu dijadwalkan tayang di bioskop pada 26 September mendatang.
Mengangkat kebudayaan lokal sebagai sumber inspirasi, film produksi Adhya Pictures dan Pompo Films, ini bakal menawarkan premis menarik mengenai keluarga berlatar budaya Batak. Film besutan sutradara Sammaria Sari Simanjuntak itu kan mengeksplorasi tradisi Mangokal Holi.
Mangokal Holi merupakan prosesi adat pembongkaran makam leluhur, baik sebelum, saat, dan setelah makam digali, dan tulang belulang dikumpulkan. Ritualnya dimulai dengan pembongkaran makam (udean), mengumpulkan sisa tulang belulang (holi holi), dan menempatkannya ke sebuah tugu (simin).
Baca Juga: Film Tulang Belulang Tulang Jebolan Program Indonesiana Siap Tayang September 2024
Kendati mengambil narasi cerita tradisi, film ini dikemas dengan pendekatan komedi. Penulis skenario Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci mengatakan, pola tersebut digunakan sebagai pengikat cerita, untuk memudahkan penonton dalam memahami relevansi muatan lokal adat istiadat seturut zaman.
Cerita dari film ini nantinya akan mengikuti sebuah keluarga Batak urban yang ingin melaksanakan tradisi Mangokal Holi di Danau Toba. Namun koper berisi tulang belulang Kakek Buyut (Tulang Tua) mereka hilang di bandara. Dari sinilah cerita film bergulir dengan berbagai konflik yang kocak dan satir.
"Film ini diproduksi dengan semangat kekeluargaan dan latar belakang daerah Sumatera Utara. Ada semacam makna simbolis juga antara latar Danau Toba dan permasalahan yang dihadapi keluarga Batak dalam film ini,” papar Sammaria.
Guna menguatkan cerita, sejumlah pemeran utama dalam film ini juga dipercayakan pada pada aktor dan aktris berdarah Batak. Salah satunya adalah Atiqah Hasiholan, yang memerankan karakter Mami Laterina, seorang ibu dua anak yang dikenal galak tapi menyayangi keluarga dan leluhurnya.
Nominator Pemeran Utama Wanita Terbaik, Festival Film Indonesia (FFI) 2009 itu menuturkan, film ini begitu istimewa karena mengangkat tradisi masyarakat Batak yang sakral. Menurutnya, tidak banyak film-film Indonesia yang secara spesifik menjadikan tradisi sebagai elemen utama pembuatan film.
"Budaya seperti ini kan sebenarnya aset kita. Sebagai filmmaker, ini kan juga tentang bagaimana caranya kita bikin sesuatu tontonan yang menarik buat publik supaya mereka tetap bisa menghargai dan tetap merasa memiliki adat istiadat yang kita punya,"katanya.
Selaras, Tasha Siahaan (memerankan karakter Cian) dan Cornel Nadeak (Alon),mengatakan beragamnya tradisi di Tanah Air merupakan salah satu peluang bagi filmmaker untuk dijadikan inspirasi. Di luar premis tentang adat istiadat Batak, film ini juga menawarkan sebuah cerita keluarga yang menyentuh.
Salah satu yang menarik dari film ini adalah menawarkan konsep film bertema road trip. Sehingga penonton juga akan disuguhi bentangan alam dan keindahan Nusantara, saat mengawali perjalanan mereka dari Bandung, Jawa Barat untuk menuju Danau Toba di Sumatera Utara.
"Riset yang aku lakukan untuk mendalami karakter salah satunya adalah ngobrol dengan keluarga, karena aku juga keturunan Batak. Di sini aku memerankan sosok kakak perempuan yang tertekan karena mamanya lebih menyayangi si bungsu," katanya.
Baca Juga: Atiqah Hasiholan, Tasha Siahaan & Cornel Nadeak Ungkap Karakter di Film Tulang Belulang Tulang
Editor: M. Taufikul Basari
Mengangkat kebudayaan lokal sebagai sumber inspirasi, film produksi Adhya Pictures dan Pompo Films, ini bakal menawarkan premis menarik mengenai keluarga berlatar budaya Batak. Film besutan sutradara Sammaria Sari Simanjuntak itu kan mengeksplorasi tradisi Mangokal Holi.
Mangokal Holi merupakan prosesi adat pembongkaran makam leluhur, baik sebelum, saat, dan setelah makam digali, dan tulang belulang dikumpulkan. Ritualnya dimulai dengan pembongkaran makam (udean), mengumpulkan sisa tulang belulang (holi holi), dan menempatkannya ke sebuah tugu (simin).
Baca Juga: Film Tulang Belulang Tulang Jebolan Program Indonesiana Siap Tayang September 2024
Kendati mengambil narasi cerita tradisi, film ini dikemas dengan pendekatan komedi. Penulis skenario Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci mengatakan, pola tersebut digunakan sebagai pengikat cerita, untuk memudahkan penonton dalam memahami relevansi muatan lokal adat istiadat seturut zaman.
Cerita dari film ini nantinya akan mengikuti sebuah keluarga Batak urban yang ingin melaksanakan tradisi Mangokal Holi di Danau Toba. Namun koper berisi tulang belulang Kakek Buyut (Tulang Tua) mereka hilang di bandara. Dari sinilah cerita film bergulir dengan berbagai konflik yang kocak dan satir.
"Film ini diproduksi dengan semangat kekeluargaan dan latar belakang daerah Sumatera Utara. Ada semacam makna simbolis juga antara latar Danau Toba dan permasalahan yang dihadapi keluarga Batak dalam film ini,” papar Sammaria.
Guna menguatkan cerita, sejumlah pemeran utama dalam film ini juga dipercayakan pada pada aktor dan aktris berdarah Batak. Salah satunya adalah Atiqah Hasiholan, yang memerankan karakter Mami Laterina, seorang ibu dua anak yang dikenal galak tapi menyayangi keluarga dan leluhurnya.
Nominator Pemeran Utama Wanita Terbaik, Festival Film Indonesia (FFI) 2009 itu menuturkan, film ini begitu istimewa karena mengangkat tradisi masyarakat Batak yang sakral. Menurutnya, tidak banyak film-film Indonesia yang secara spesifik menjadikan tradisi sebagai elemen utama pembuatan film.
"Budaya seperti ini kan sebenarnya aset kita. Sebagai filmmaker, ini kan juga tentang bagaimana caranya kita bikin sesuatu tontonan yang menarik buat publik supaya mereka tetap bisa menghargai dan tetap merasa memiliki adat istiadat yang kita punya,"katanya.
Selaras, Tasha Siahaan (memerankan karakter Cian) dan Cornel Nadeak (Alon),mengatakan beragamnya tradisi di Tanah Air merupakan salah satu peluang bagi filmmaker untuk dijadikan inspirasi. Di luar premis tentang adat istiadat Batak, film ini juga menawarkan sebuah cerita keluarga yang menyentuh.
Salah satu yang menarik dari film ini adalah menawarkan konsep film bertema road trip. Sehingga penonton juga akan disuguhi bentangan alam dan keindahan Nusantara, saat mengawali perjalanan mereka dari Bandung, Jawa Barat untuk menuju Danau Toba di Sumatera Utara.
"Riset yang aku lakukan untuk mendalami karakter salah satunya adalah ngobrol dengan keluarga, karena aku juga keturunan Batak. Di sini aku memerankan sosok kakak perempuan yang tertekan karena mamanya lebih menyayangi si bungsu," katanya.
Baca Juga: Atiqah Hasiholan, Tasha Siahaan & Cornel Nadeak Ungkap Karakter di Film Tulang Belulang Tulang
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.