Menciptakan Lingkungan Berkelanjutan melalui Teknologi Pencahayaan
23 September 2024 |
21:00 WIB
Efisiensi energi terus digaungkan pemerintah dan stakeholder terkait guna mencapai target ambisius Net Zero Emission atau emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat. Salah satu caranya yakni dengan menggunakan pencahayaan minim energi seperti lampu Light Emitting Diode (LED).
Kini, teknologi LED pun semakin berkembang dengan kehadiran UltraEfficient LED dari Philips. Terobosan yang meningkatkan standar efisiensi energi di industri pencahayaan ini diklaim dapat menghemat energi hingga 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan LED pada umumnya.
Baca juga: Lampu Pintar Jadi Tren dalam Konsep Smart Home
Lampu ini juga dirancang untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sambil tetap mempertahankan kualitas cahaya. Dengan masa pakai hingga 100.000 jam, Philips UltraEfficient LED terbilang 1,5 hingga 3 kali lebih tahan lama dari alternatif LED standar, yang secara signifikan mengurangi limbah dan biaya operasional.
Wendi Susilo Abadi, Product Marketing Manager Signify Indonesia menerangkan teknologi UltraEfficient LED menggunakan LED chip dan driver yang dikembangkan sendiri oleh Signify, dengan efikasi hingga 210 lumens per watt. Inovasi Philips UltraEfficient LED katanya merupakan salah satu bentuk kelanjutan inisiatif Green Switch yang diluncurkan oleh Signify tahun lalu.
Inisiatif Green Switch mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan beralih dari pencahayaan konvensional ke pencahayaan LED dan LED terkoneksi. Wendi menyebut salah satu sumber konsumsi listrik terbesar berasal dari pencahayaan.
Oleh karena itu, Signify terus berinovasi untuk mengembangkan teknologi LED yang memiliki rasio lumen per watt lebih optimal serta masa pakai yang lebih lama sehingga lebih efisien. “Seperti yang kami hadirkan melalui Philips UltraEfficient LED,” ujarnya baru-baru ini.
Head of Public Segment Signify Indonesia, Firmans Nur Gafi menjelaskan rangkaian produk Philips UltraEfficient LED tersedia untuk instalasi professional. Beberapa di antaranya yakni lampu jalan RoadFlair Pro UltraEfficient, lampu downlight GreenSpace G6 UltraEfficient, GreenPerform Elite Highbay G2 UltraEfficient. Kemudian, Ultrafficient LED Flood Light, UltraEfficient LED Panel, UltraEfficient LED Strip, dan UltraEfficient LED Batten.
Efisiensi energi Philips UltraEfficient LED dapat semakin optimal jika dikoneksikan dengan sistem pencahayaan Interact. Interact merupakan sistem penerangan Signify berbasis IoT, dikendalikan oleh dasbor berteknologi cerdas yang memberi kemudahan bagi pengguna untuk memonitor dan mengatur titik-titik lampu jarak jauh dan secara real-time.
“Bersama dengan inisiatif berkelanjutan Green Switch, Signify berkomitmen untuk melakukan aksi iklim dan mendukung pencapaian target Nol Emisi Karbon Indonesia pada 2060,” tutur Gani.
Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan efisiensi energi sebagai salah satu pilar utama dalam menyusun regulasi terkait manajemen energi. Signify sebagai pelopor pencahayaan hemat energi katanya sudah berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon terkait pencahayaan di berbagai sektor di antaranya penerangan jalan umum (PJU) dan bangunan gedung.
Devi Laksmi, Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, menyampaikan bahwa solusi pencahayaan punya peran yang sangat besar dalam menjalankan upaya penghematan energi. Penggunaan pencahayaan yang hemat energi menjadi salah satu cara yang paling mudah dalam upaya efisiensi energi. “Kami harap masyarakat dan pihak lain bisa memanfaatkan teknologi ini,” imbuhnya.
Untuk mengembangkan solusi pencahayaan, Ketua Tim Kerja Evaluasi Akreditasi, Deputi Bidang Akreditasi dari BSN berpendapat kualitas laboratorium yang memadai sangat penting dalam mendukung kualitas produk-produk pencahayaan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, bisa membantu mendukung pencapaian tujuan emisi nol bersih.
Laboratorium yang terakreditasi menurutnya memastikan standar kualitas dan akurasi yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi pencahayaan yang efisien dan berkelanjutan. Sementara Ketua Asosiasi Industri Luminer dan Kelistrikan Indonesia AILKI, Lea Indra menyimpulkan bahwa upaya efisiensi energi memainkan peran penting dalam mencapai target emisi nol bersih.
Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi krusial dalam mewujudkan upaya efisiensi yang berkelanjutan, khususnya dalam menerapkan solusi pencahayaan yang lebih hemat energi. Salah satunya dengan menggunakan lampu LED. “Beralih ke lampu LED dapat membantu mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tambahnya.
Baca juga: Cara Mengatur Pencahayaan Rumah dengan Lampu LED, Bikin Nyaman & Terkesan Luas
Editor: Dika Irawan
Kini, teknologi LED pun semakin berkembang dengan kehadiran UltraEfficient LED dari Philips. Terobosan yang meningkatkan standar efisiensi energi di industri pencahayaan ini diklaim dapat menghemat energi hingga 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan LED pada umumnya.
Baca juga: Lampu Pintar Jadi Tren dalam Konsep Smart Home
Lampu ini juga dirancang untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sambil tetap mempertahankan kualitas cahaya. Dengan masa pakai hingga 100.000 jam, Philips UltraEfficient LED terbilang 1,5 hingga 3 kali lebih tahan lama dari alternatif LED standar, yang secara signifikan mengurangi limbah dan biaya operasional.
Wendi Susilo Abadi, Product Marketing Manager Signify Indonesia menerangkan teknologi UltraEfficient LED menggunakan LED chip dan driver yang dikembangkan sendiri oleh Signify, dengan efikasi hingga 210 lumens per watt. Inovasi Philips UltraEfficient LED katanya merupakan salah satu bentuk kelanjutan inisiatif Green Switch yang diluncurkan oleh Signify tahun lalu.
Inisiatif Green Switch mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan beralih dari pencahayaan konvensional ke pencahayaan LED dan LED terkoneksi. Wendi menyebut salah satu sumber konsumsi listrik terbesar berasal dari pencahayaan.
Oleh karena itu, Signify terus berinovasi untuk mengembangkan teknologi LED yang memiliki rasio lumen per watt lebih optimal serta masa pakai yang lebih lama sehingga lebih efisien. “Seperti yang kami hadirkan melalui Philips UltraEfficient LED,” ujarnya baru-baru ini.
Head of Public Segment Signify Indonesia, Firmans Nur Gafi menjelaskan rangkaian produk Philips UltraEfficient LED tersedia untuk instalasi professional. Beberapa di antaranya yakni lampu jalan RoadFlair Pro UltraEfficient, lampu downlight GreenSpace G6 UltraEfficient, GreenPerform Elite Highbay G2 UltraEfficient. Kemudian, Ultrafficient LED Flood Light, UltraEfficient LED Panel, UltraEfficient LED Strip, dan UltraEfficient LED Batten.
Efisiensi energi Philips UltraEfficient LED dapat semakin optimal jika dikoneksikan dengan sistem pencahayaan Interact. Interact merupakan sistem penerangan Signify berbasis IoT, dikendalikan oleh dasbor berteknologi cerdas yang memberi kemudahan bagi pengguna untuk memonitor dan mengatur titik-titik lampu jarak jauh dan secara real-time.
“Bersama dengan inisiatif berkelanjutan Green Switch, Signify berkomitmen untuk melakukan aksi iklim dan mendukung pencapaian target Nol Emisi Karbon Indonesia pada 2060,” tutur Gani.
Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan efisiensi energi sebagai salah satu pilar utama dalam menyusun regulasi terkait manajemen energi. Signify sebagai pelopor pencahayaan hemat energi katanya sudah berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon terkait pencahayaan di berbagai sektor di antaranya penerangan jalan umum (PJU) dan bangunan gedung.
Devi Laksmi, Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, menyampaikan bahwa solusi pencahayaan punya peran yang sangat besar dalam menjalankan upaya penghematan energi. Penggunaan pencahayaan yang hemat energi menjadi salah satu cara yang paling mudah dalam upaya efisiensi energi. “Kami harap masyarakat dan pihak lain bisa memanfaatkan teknologi ini,” imbuhnya.
Untuk mengembangkan solusi pencahayaan, Ketua Tim Kerja Evaluasi Akreditasi, Deputi Bidang Akreditasi dari BSN berpendapat kualitas laboratorium yang memadai sangat penting dalam mendukung kualitas produk-produk pencahayaan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, bisa membantu mendukung pencapaian tujuan emisi nol bersih.
Laboratorium yang terakreditasi menurutnya memastikan standar kualitas dan akurasi yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi pencahayaan yang efisien dan berkelanjutan. Sementara Ketua Asosiasi Industri Luminer dan Kelistrikan Indonesia AILKI, Lea Indra menyimpulkan bahwa upaya efisiensi energi memainkan peran penting dalam mencapai target emisi nol bersih.
Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi krusial dalam mewujudkan upaya efisiensi yang berkelanjutan, khususnya dalam menerapkan solusi pencahayaan yang lebih hemat energi. Salah satunya dengan menggunakan lampu LED. “Beralih ke lampu LED dapat membantu mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tambahnya.
Baca juga: Cara Mengatur Pencahayaan Rumah dengan Lampu LED, Bikin Nyaman & Terkesan Luas
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.