Waspada Kekeringan, 34 Daerah di Indonesia Masuk Peringatan Dini BMKG
10 September 2024 |
19:21 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sejumlah daerah di Indonesia masuk dalam peringatan dini kategori awas kekeringan meteorologis pada dasarian 1 September 2024. Sementara itu, beberapa daerah lainnya di Indonesia berada dalam kategori siaga dan waspada.
Berdasarkan laman BMKG, daerah yang masuk dalam kategori awas dalam peringatan dini kekeringan meteorologis terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. BMKG mengungkapkan ada 34 daerah yang masuk kategori awas di empat wilayah tersebut.
Baca juga: Hari Penanggulangan Degradasi Lahan & Kekeringan, Ajak Masyarakat Peduli Bahaya Degradasi
Di Jawa Tengah terdapat 3 daerah yang masuk dalam kategori awas, yakni Blora, Boyolali, dan Grobogan. Sementara itu, di Jawa Timur terdapat 23 daerah yang mendapatkan peringatan awas. Daerah-daerah itu seperti Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Kediri, Kota Blitar, Lamongan, Lumajang, dan sebagainya.
Adapun di NTB dan NTT masing-masing 2 dan 6 daerah. Di NTB, daerah yang mendapatkan status awas adalah Bima dan Lombok Timur. Sementara daerah di NTT adalah Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Lembata, Sabu Raijua, Sumba Timur, dan Timor Tengah Selatan.
Sementara itu, daerah-daerah yang masuk dalam kategori siaga berada di Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Dikutip dari laman BPDB Provinsi NTB, kekeringan masuk dalam kategori bencana yang terjadi secara alamiah atau manusia. Kekeringan yang terjadi karena alam terbagi menjadi 4 jenis, yakni meteorologis, hidrologis, agronomis, dan sosial ekonomi.
Kekeringan meteorologis adalah kekeringan yang terjadi karena tingkat curah hujan yang berada di bawah normal. Sementara itu, kekeringan hidrologis akibat pasokan air tanah dan air permukaan yang mengalami pengurangan.
Kemudian, penyebab kekeringan agronomis adalah kandungan air dalam tanah yang mengalami pengurangan, sehingga tanaman terganggu. Adapun, kekeringan sosial ekonomi dapat terjadi sebagai akibat dari seluruh jenis kekeringan, yakni bencana krisis sosial dan ekonomi.
Berikut daftar lengkap daerah yang masuk kategori siaga dan awas dalam peringatan dini kekeringan meteorologis BMKG
Banten
Jawa Tengah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berdasarkan laman BMKG, daerah yang masuk dalam kategori awas dalam peringatan dini kekeringan meteorologis terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. BMKG mengungkapkan ada 34 daerah yang masuk kategori awas di empat wilayah tersebut.
Baca juga: Hari Penanggulangan Degradasi Lahan & Kekeringan, Ajak Masyarakat Peduli Bahaya Degradasi
Di Jawa Tengah terdapat 3 daerah yang masuk dalam kategori awas, yakni Blora, Boyolali, dan Grobogan. Sementara itu, di Jawa Timur terdapat 23 daerah yang mendapatkan peringatan awas. Daerah-daerah itu seperti Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Kediri, Kota Blitar, Lamongan, Lumajang, dan sebagainya.
Adapun di NTB dan NTT masing-masing 2 dan 6 daerah. Di NTB, daerah yang mendapatkan status awas adalah Bima dan Lombok Timur. Sementara daerah di NTT adalah Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Lembata, Sabu Raijua, Sumba Timur, dan Timor Tengah Selatan.
Sementara itu, daerah-daerah yang masuk dalam kategori siaga berada di Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Titik daerah waspada kekeringan meteorologis. (Sumber foto: Climate Early Warning System BKMG)
Dikutip dari laman BPDB Provinsi NTB, kekeringan masuk dalam kategori bencana yang terjadi secara alamiah atau manusia. Kekeringan yang terjadi karena alam terbagi menjadi 4 jenis, yakni meteorologis, hidrologis, agronomis, dan sosial ekonomi.
Kekeringan meteorologis adalah kekeringan yang terjadi karena tingkat curah hujan yang berada di bawah normal. Sementara itu, kekeringan hidrologis akibat pasokan air tanah dan air permukaan yang mengalami pengurangan.
Kemudian, penyebab kekeringan agronomis adalah kandungan air dalam tanah yang mengalami pengurangan, sehingga tanaman terganggu. Adapun, kekeringan sosial ekonomi dapat terjadi sebagai akibat dari seluruh jenis kekeringan, yakni bencana krisis sosial dan ekonomi.
Berikut daftar lengkap daerah yang masuk kategori siaga dan awas dalam peringatan dini kekeringan meteorologis BMKG
Siaga
Banten
- Kota Serang
- Lebak
- Pandeglang
- Tangerang
- Bantul
- Gunung Kidul
- Kota Yogyakarta
- Kulonprogo
- Sleman
- Kota Jakarta Utara
- Bandung
- Bekasi
- Ciamis
- Cirebon
- Garut
- Indramayu
- Karawang
- Kuningan
- Majalengka
- Purwakarta
- Subang
- Sumedang
- Banjarnegara
- Banyumas
- Brebes
- Cilacap
- Jepara
- Karanganyar
- Kebumen
- Kendal
- Klaten
- Magelang
- Pati
- Pemalang
- Purwerejo
- Semarang
- Sukoharjo
- Tegal
- Temanggung
- Wonogiri
- Gresik
- Jombang
- Kota Kediri
- Kota Pasuruan
- Kota Surabaya
- Magetan
- Ngawi
- Pacitan
- Pemekasan
- Ponorogo
- Sampang
- Trenggalek
- Mataram
- Ende
- Manggarai Timur
- Rote Ndao
- Sikka
- Sumba Barat Daya
- Sumba Tengah
- Barru
- Makassar
- Maros
- Pangkajene dan Kepulauan
- Soppeng
- Takalak
- Muna Barat
Awas
Jawa Tengah
- Blora
- Boyolali
- Grobogan
- Bangkalan
- Banyuwangi
- Blitar
- Bojonegoro
- Bondowoso
- Jember
- Kediri
- Kota Blitar
- Kota Mojokerto
- Kota Probolinggo
- Lamongan
- Lumajang
- Madiun
- Malang
- Mojokerto
- Nganjuk
- Pasuruan
- Probolinggo
- Sidoarjo
- Situbondo
- Sumenep
- Tuban
- Tulungagung
- Bima
- Lombok timur
- Kabupaten kupang
- Kota kupang
- Lembata
- Sabu Raijua
- Sumba timur
- Timor
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.