Film 'Suzzanna: The Queen of Black Magic,' Angkat Kisah Karier Ratu Horor Indonesia
05 September 2024 |
21:30 WIB
Siapa yang tak familiar dengan Suzzanna, sosok legendaris yang dijuluki "Ratu Horor Indonesia"? Kini, kisah hidupnya akan dikupas dalam film dokumenter yang diproduksi oleh Severin Films, sebuah rumah produksi asal Amerika Serikat. Judul dokumenter ini adalah Suzzanna: The Queen of Black Magic yang akan disutradarai oleh David Gregory.
Mengutip dari Instagram @severinfilms, film dokumenter ini akan mengeksplorasi perjalanan karier Suzzanna Martha Frederika van Osch, mulai dari debutnya di dunia perfilman hingga bagaimana ia meraih popularitas sebagai "Ratu Horor Indonesia" dan diakui sebagai "Aktris Paling Populer di Asia".
Suzzanna dikenal karena perannya yang menonjol sebagai roh-roh pendendam dalam film horor Indonesia, yang sering dikaitkan dengan cerita-cerita supernatural dan kontroversi seputar kehidupan serta kematiannya.
David Gregory, yang sebelumnya dikenal melalui film-film dokumenter transgresif seperti Lost Soul: The Doomed Journey of Richard Stanley's Island of Dr. Moreau, Blood & Flesh: The Reel Life & Ghastly Death of Al Adamson, dan Enter the Clones of Bruce, kali ini menggali lebih dalam tentang Suzzanna. Dokumenter ini akan memulai pemutaran perdana dunianya di Festival Film Sitges pada 12 Oktober 2024 mendatang.
Dalam film ini, penonton akan disuguhi wawancara eksklusif dengan keluarga, kolega, dan sejarawan yang memberikan perspektif tentang kontribusi Suzzanna dalam industri film horor. Cuplikan dari film-film klasiknya seperti Sundel Bolong (1981), Nyi Blorong (1982), dan Malam Satu Suro (1988) juga akan ditampilkan.
Suzzanna mengawali karier perfilman tidak dari dunia horor. Karier Suzzanna dimulai jauh sebelumnya. Film pertama yang melambungkan namanya adalah Asrama Dara (1958), sebuah drama musikal yang diciptakan dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Perannya dalam film ini membawa Suzzanna meraih penghargaan The Best Child Actress di Asian Film Festival Tokyo pada 1960. Meskipun Suzzanna sempat berkiprah di film drama, genre horor menjadi yang paling membesarkan namanya.
Suzzanna meninggal dunia pada 15 Oktober 2008 di Magelang, dalam usia 66 tahun, setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit diabetes. Kematian Suzzanna mengundang berbagai spekulasi dan rumor, mulai dari proses kematiannya yang mendadak hingga konflik internal keluarga. Meski telah meninggal, warisan Suzzanna sebagai ikon horor tetap hidup dalam ingatan banyak orang.
Di antara banyak film horor yang diperankan oleh Suzzanna, film yang menandai momen-momen penting dalam kariernya adalah film Nyi Blorong (1982) dan Malam Satu Suro (1988). Dalam Malam Satu Suro, Suzzanna tampil dalam peran sundel bolong yang tidak lagi sebagai makhluk jahat, tetapi sebagai tokoh utama den gan penampilan ala K.I.S.S. Selain itu, Ratu Ilmu Hitam (1981) adalah salah satu film horor terkenalnya yang mendapatkan banyak nominasi di Festival Film Indonesia 1982, termasuk kategori Aktris Terbaik untuk Suzzanna.
Baca Juga: Cek Film Indonesia yang Tayang di Netflix Desember 2023, Dari Suzzanna hingga Mendadak Dangdut
Editor: M. Taufikul Basari
Mengutip dari Instagram @severinfilms, film dokumenter ini akan mengeksplorasi perjalanan karier Suzzanna Martha Frederika van Osch, mulai dari debutnya di dunia perfilman hingga bagaimana ia meraih popularitas sebagai "Ratu Horor Indonesia" dan diakui sebagai "Aktris Paling Populer di Asia".
Suzzanna dikenal karena perannya yang menonjol sebagai roh-roh pendendam dalam film horor Indonesia, yang sering dikaitkan dengan cerita-cerita supernatural dan kontroversi seputar kehidupan serta kematiannya.
David Gregory, yang sebelumnya dikenal melalui film-film dokumenter transgresif seperti Lost Soul: The Doomed Journey of Richard Stanley's Island of Dr. Moreau, Blood & Flesh: The Reel Life & Ghastly Death of Al Adamson, dan Enter the Clones of Bruce, kali ini menggali lebih dalam tentang Suzzanna. Dokumenter ini akan memulai pemutaran perdana dunianya di Festival Film Sitges pada 12 Oktober 2024 mendatang.
Dalam film ini, penonton akan disuguhi wawancara eksklusif dengan keluarga, kolega, dan sejarawan yang memberikan perspektif tentang kontribusi Suzzanna dalam industri film horor. Cuplikan dari film-film klasiknya seperti Sundel Bolong (1981), Nyi Blorong (1982), dan Malam Satu Suro (1988) juga akan ditampilkan.
Suzzanna mengawali karier perfilman tidak dari dunia horor. Karier Suzzanna dimulai jauh sebelumnya. Film pertama yang melambungkan namanya adalah Asrama Dara (1958), sebuah drama musikal yang diciptakan dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Perannya dalam film ini membawa Suzzanna meraih penghargaan The Best Child Actress di Asian Film Festival Tokyo pada 1960. Meskipun Suzzanna sempat berkiprah di film drama, genre horor menjadi yang paling membesarkan namanya.
Suzzanna meninggal dunia pada 15 Oktober 2008 di Magelang, dalam usia 66 tahun, setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit diabetes. Kematian Suzzanna mengundang berbagai spekulasi dan rumor, mulai dari proses kematiannya yang mendadak hingga konflik internal keluarga. Meski telah meninggal, warisan Suzzanna sebagai ikon horor tetap hidup dalam ingatan banyak orang.
Di antara banyak film horor yang diperankan oleh Suzzanna, film yang menandai momen-momen penting dalam kariernya adalah film Nyi Blorong (1982) dan Malam Satu Suro (1988). Dalam Malam Satu Suro, Suzzanna tampil dalam peran sundel bolong yang tidak lagi sebagai makhluk jahat, tetapi sebagai tokoh utama den gan penampilan ala K.I.S.S. Selain itu, Ratu Ilmu Hitam (1981) adalah salah satu film horor terkenalnya yang mendapatkan banyak nominasi di Festival Film Indonesia 1982, termasuk kategori Aktris Terbaik untuk Suzzanna.
Baca Juga: Cek Film Indonesia yang Tayang di Netflix Desember 2023, Dari Suzzanna hingga Mendadak Dangdut
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.