Seniman Ade Habibie. (Sumber gambar: Ade Habibie/Istimewa)

Refleksi Diri Lewat Elemen Figuratif & Abstrak di Pameran Tunggal Ade Habibie

04 September 2024   |   21:51 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Seniman kontemporer Ade Habibie membawa rangkaian karya terbarunya dalam pameran tunggal bertajuk Spray and Soul: Art and the Mirror Stage. Berlangsung di D Gallerie Jakarta, 30 Agustus hingga 11 September 2024, pengunjung bakal diajak menelusuri kompleksitas identitas manusia dan melihat refleksi dinamika hidup seniman ini melalui medium seni.
 
Spray and Soul: Art and the Mirror Stage mengangkat tema tentang bagaimana identitas manusia dibentuk dan terus berkembang, mengacu pada teori psikoanalisis tentang tahap cermin (Mirror Stage). Dalam teori ini, momen ketika seorang anak mengenali bayangannya sendiri di cermin dianggap sebagai fase penting dalam pembentukan ego dan kesadaran diri. 

Baca juga: 5 Karya Unik Lini Natalini Widhiasi dalam Pameran Infinity Yin Yang di Galeri Nasional

Melalui karyanya, Ade mengeksplorasi momen-momen krusial ini dan menyajikannya dalam bentuk visual yang menggabungkan elemen-elemen figuratif dan abstrak. Dalam membuat karya, Ade Habibie dikenal dengan penggunaan teknik cat semprot (spray paint) yang menciptakan pola dan komposisi garis, warna, serta ritme yang unik dan berkarakter. 

Nah, dalam pameran ini, pengunjung akan menemukan perpaduan antara kolase dan grafiti yang menciptakan dialog antara realitas dan imajinasi. Penggunaan warna-warna cerah menggambarkan pergeseran emosi dari kegelisahan menuju ketenangan, dari ketidakpastian menuju penerimaan diri. 

Setiap karya Ade memancarkan intensitas emosional yang mendalam, mengajak pengunjung untuk merenung dan menemukan makna di balik lapisan-lapisan visual yang disajikan. Beberapa karya penting yang ditampilkan antara lain King Dido, Queen Dido, dan Me and My Self. Masing-masing karya itu menangkap aspek berbeda dari identitas pribadi dan otoritas diri. 
 

Karya Ade Habibie. (Sumber gambar: Ade Habibie)

Karya Ade Habibie. (Sumber gambar: Ade Habibie)


Menurut Ade, karya seni yang dibuatnya merupakan perjalanan pribadi yang menggambarkan bagaimana dia melihat dan memahami diri sendiri. Setiap warna, setiap garis, adalah refleksi dari perasaan dan pengalaman pribadi yang coba dia komunikasikan kepada pengunjung. 

“Seni bagi saya adalah cara untuk mengeksplorasi dan menyembuhkan diri, serta untuk berbagi perjalanan ini dengan orang lain,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (4/9/2024).

Kurator Sudjud Dartanto menyebut Ade Habibie berhasil menggabungkan dunia seni, fesyen, dan gaya hidup, dengan pengalaman 20 tahun lebih di dunia seni melalui pameran ini. Dia menilai, Ade sebagai pribadi dan karyanya telah membangun karakter personal dan citra visual yang berkarakter kuat dengan terobosan konsep lintas bidang. 

“Selain pameran ini mengajak kita semua untuk mengapresiasi karya mutakhir seni kontemporer dari Ade Habibie, dengan pokok perhatian [subject matter] manusia dengan berbagai citra bentuknya, pameran ini dapat menjadi cermin atas pergulatan dan perjalanan identitas kita sendiri,” tutur Sudjud.

Selain menyajikan karya lukisan (dua dimensi), tiga dimensi, dan instalasi, pameran ini juga menampilkan karya seni sensorik berupa instalasi interaktif dari SAE Indonesia. Aset visual Ade Habibie hadir dalam bentuk audio-visual dan motion graphic oleh kolaboratornya yakni seniman Adi Blak (tim akademik SAE) dan produser musik Geddi Jaddi Membummi (alumni audio SAE). Kolaborasi itu memberikan pengalaman baru yang menggabungkan seni visual, audio dan sensor dalam satu ruang.

Adapun puncak dari rangkaian pameran ini akan diadakan pada 6 September 2024. Akan ada live performance dari Ellga, dan Introvertical, kemudian sesi jamming bersama dengan We Are Neurotics & Friends, serta lelang amal yang akan diselenggarakan oleh Hope (Yayasan Dunia Kasih Harapan). 

Lelang tersebut akan dipandu oleh selebriti Wulan Guritno, Janna Soekasah, dan Amanda Soekasah, yang hasilnya akan disumbangkan, melalui Hope untuk mendukung upaya pelestarian gajah di Sumatra serta memberikan apresiasi kepada para penjaga gajah. Tidak hanya itu, Ade Habibie juga berkolaborasi dengan brand perhiasan Pandolfo-Renou dalam bentuk karya perhiasan.

Ade juga berkolaborasi dengan brand Al Kay Day, yang terkenal dengan tas kerajinan tangan. Kolaborasi itu akan semakin menambahkan perluasan, kedalaman dan perspektif baru pada karya-karyanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Vilona La Vena Rayakan Self-Love dengan Koleksi Modest Fashion Edgy dan Elegan

BERIKUTNYA

Sinopsis Film Land of Happiness, Perjuangan Pengacara di Persidangan Terkotor Korea

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: