Ilustrasi persiapan operasi plastik. (Sumber foto: Freepik)

Pilih Tarik Benang atau Operasi Plastik? Begini Penjelasan Dokter

21 August 2024   |   15:11 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam beberapa tahun terakhir, tren perawatan kecantikan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan, khususnya terkait peremajaan wajah. Salah satu metode yang semakin populer adalah tanam atau tarik benang, yang kini menjadi alternatif bagi mereka yang ingin tampil lebih muda tanpa harus menjalani operasi plastik.

Sejarah tanam benang di Indonesia sebenarnya sudah dimulai cukup lama. Pada awalnya, prosedur ini lebih fokus pada teknik "menanam" benang untuk membantu mengangkat dan menegaskan kontur wajah. Namun, seiring perkembangan teknologi dan pengetahuan, fokus tersebut kini bergeser menjadi teknik "menarik" benang, yang memberikan hasil yang lebih optimal dalam mengencangkan kulit wajah.

Baca juga: Face Contouring Makin Diminati, Ini Bedanya dengan Operasi Plastik

Menurut Dr. Kartini Chief Medical Bumi Estetika Perkasa & Aptos International Trainer, keunggulan tanam benang dibandingkan dengan operasi plastik terletak pada minimnya risiko dan waktu pemulihan yang lebih singkat. Menurutnya, baik tanam benang maupun operasi plastik memiliki porsinya masing-masing, di mana ada beberapa hal yang membutuhkan bedah plastik dan tidak bisa digantikan oleh tanam benang.

"Namun, tanam benang adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin hasil optimal tanpa harus menghadapi risiko pembedahan, seperti perdarahan atau luka yang lama sembuh," ujarnya di sela acara peluncuran Aptos Namica.

Prosedur tanam benang sering kali dipilih untuk mengangkat bagian pipi dan hidung, dua area yang paling sering mendapatkan perhatian di kalangan masyarakat Asia, termasuk Indonesia. Selain itu, perhatian terhadap bagian lain seperti double chin dan mata juga semakin meningkat.

"Orang Asia umumnya ingin memiliki hidung yang lebih tinggi dan pipi yang lebih terangkat. Itulah sebabnya kedua area ini menjadi favorit dalam prosedur tanam benang," tambah Dr. Kartini.

Dr. Murat Tsintsadze, Scientific Supervisor & Aptos International Expert Trainer, juga mengakui bahwa meskipun operasi plastik tetap menjadi pilihan bagi sebagian orang, tanam benang menawarkan solusi bagi mereka yang enggan menjalani pembedahan.

"Banyak orang yang sebenarnya bisa menjalani operasi plastik, tetapi tidak mau karena takut dengan waktu pemulihan yang lama atau bekas luka," jelas Dr. Murat.

Tren tanam benang di Indonesia juga makin diperkuat dengan kehadiran teknologi baru yang memungkinkan prosedur ini menjadi lebih aman dan efektif. Salah satunya adalah Aptos Namica oleh PT Bumi Estetika Perkasa, yang merupakan generasi keempat dari teknologi Aptos.

Aptos Namica merupakan inovasi terbaru yang menggabungkan teknologi encapsulation dari partikel Nano dan Mikro dengan Hyaluronic Acid (HA), yang tidak hanya berfungsi sebagai benang pengangkat tetapi juga sebagai biostimulator yang kuat.

Dr. Murat Tsintsadze menyatakan bahwa teknologi ini membuat Aptos Namica tidak hanya unggul dalam mengangkat jaringan, tetapi juga dalam memberikan efek biostimulasi yang bertahan lama. "Pasien kami sejak awal merasakan pemulihan yang cepat, hampir di hari kedua, kulit bersinar luar biasa dan pengangkatan yang kuat," jelas Dr. Murat.

Dengan tren tanam benang yang terus berkembang di Indonesia, serta kehadiran teknologi inovatif seperti Aptos Namica, para dokter kecantikan memiliki lebih banyak pilihan untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien mereka. Solusi ini memungkinkan peremajaan wajah yang lebih aman, minim invasif, dan efektif, menjawab kebutuhan estetika yang semakin tinggi di kalangan masyarakat.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Sosok Ikonis Raminten Dibuat Film Dokumenter Garapan Sutradara Nia Dinata

BERIKUTNYA

6 Istilah di Dunia Makeup yang Sering Digunakan Beauty Influencer, Cakey hingga Flaky

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: