Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental Wanita Pekerja Menurut Psikolog
11 August 2024 |
15:01 WIB
Di balik suksesnya karier seorang wanita, tersimpan perjuangan untuk menjaga kesehatan mental di tengah tekanan pekerjaan dan tuntutan peran ganda. Kesehatan mental bukan sekadar isu personal, tetapi menjadi kunci untuk tetap produktif dan bahagia dalam kehidupan sehari-hari.
Psikolog Patricia Elfira Vinny dari Halodoc mengatakan bahwa kesehatan mental penting bagi semua orang, baik perempuan maupun laki-laki. Namun, perempuan karier seringkali menghadapi tantangan yang lebih besar karena peran ganda yang mereka jalani.
“Penting bagi perempuan untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan hobi atau aktivitas favorit di luar jam kerja. Ini membantu mereka tetap sehat secara mental dan tidak mudah terbawa stres,” ujarnya.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Kantor untuk Generasi Z dan Milenial
Patricia menjelaskan bahwa kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal sering kali berasal dari trauma masa lalu, sementara faktor eksternal lebih dominan bagi perempuan karier, terutama dari lingkungan kerja dan keluarga.
“Perempuan yang bekerja cenderung lebih sering mengalami masalah kesehatan mental akibat faktor eksternal, seperti tuntutan peran sebagai anak, istri, ibu rumah tangga, dan pekerja, terutama bagi mereka yang berada dalam generasi sandwich,” jelasnya.
Untuk mengatasi tekanan tersebut, Patricia merekomendasikan agar wanita karier memiliki coping mechanism yang baik, seperti berolahraga atau menikmati hiburan yang dapat meningkatkan hormon endorfin, sehingga suasana hati menjadi lebih baik.
Selain itu, komunikasi asertif juga penting dalam mengatasi stres. Dengan berani menyampaikan perasaan diri secara terbuka, baik kepada keluarga maupun rekan kerja, beban pikiran dapat tersalurkan dan stres dapat berkurang.
Dalam hal mengatasi stres, Patricia mengungkapkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki pendekatan yang berbeda. Laki-laki biasanya lebih mengedepankan logika dan ingin segera menyelesaikan masalah, sementara perempuan cenderung memproses masalah tersebut terlebih dahulu dengan memperhatikan perasaan dan intuisi mereka.
Meskipun terdapat perbedaan dalam pendekatan ini, tujuan keduanya tetap sama, yakni menyelesaikan masalah yang dihadapi. Stres yang dialami wanita karier menurutnya bisa berdampak signifikan, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
“Stres seringkali membuat seseorang gelisah dan sulit fokus, sehingga menurunkan performa di tempat kerja. Selain itu, stres yang tidak terkendali juga dapat mengganggu keharmonisan keluarga,” ungkap Patricia, berdasarkan pengalamannya dalam memberikan konsultasi di Halodoc.
Untuk membantu wanita karier mengelola stres, Patricia menekankan pentingnya dukungan sosial dari keluarga, teman, dan rekan kerja. Sebab, dukungan sosial sangat membantu dalam menjaga kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka di lingkungan yang mungkin menjadi sumber stres.
Selain itu, jika stres tidak kunjung mereda, Patricia menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater. “Konsultasi dapat dilakukan melalui platform digital seperti Halodoc, yang memudahkan akses ke layanan kesehatan mental kapan saja dan di mana saja,” ujarnya.
Konsultasi secara online, menurutnya, efektif sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan membantu mengurangi gejala stres yang dialami.
Kesehatan mental merupakan aspek krusial bagi wanita pekerja yang harus menyeimbangkan berbagai peran dalam kehidupan mereka.
Dukungan sosial, komunikasi asertif, dan aktivitas yang meningkatkan kebahagiaan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan.
Baca juga: Waspada, Polusi Berdampak Negatif pada Kesehatan Mental
Apabila stres semakin parah, konsultasi dengan profesional menjadi langkah yang tepat untuk mendapatkan penanganan yang komprehensif.
Editor: Fajar Sidik
Psikolog Patricia Elfira Vinny dari Halodoc mengatakan bahwa kesehatan mental penting bagi semua orang, baik perempuan maupun laki-laki. Namun, perempuan karier seringkali menghadapi tantangan yang lebih besar karena peran ganda yang mereka jalani.
“Penting bagi perempuan untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan hobi atau aktivitas favorit di luar jam kerja. Ini membantu mereka tetap sehat secara mental dan tidak mudah terbawa stres,” ujarnya.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Kantor untuk Generasi Z dan Milenial
Patricia menjelaskan bahwa kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal sering kali berasal dari trauma masa lalu, sementara faktor eksternal lebih dominan bagi perempuan karier, terutama dari lingkungan kerja dan keluarga.
“Perempuan yang bekerja cenderung lebih sering mengalami masalah kesehatan mental akibat faktor eksternal, seperti tuntutan peran sebagai anak, istri, ibu rumah tangga, dan pekerja, terutama bagi mereka yang berada dalam generasi sandwich,” jelasnya.
Untuk mengatasi tekanan tersebut, Patricia merekomendasikan agar wanita karier memiliki coping mechanism yang baik, seperti berolahraga atau menikmati hiburan yang dapat meningkatkan hormon endorfin, sehingga suasana hati menjadi lebih baik.
Selain itu, komunikasi asertif juga penting dalam mengatasi stres. Dengan berani menyampaikan perasaan diri secara terbuka, baik kepada keluarga maupun rekan kerja, beban pikiran dapat tersalurkan dan stres dapat berkurang.
Dalam hal mengatasi stres, Patricia mengungkapkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki pendekatan yang berbeda. Laki-laki biasanya lebih mengedepankan logika dan ingin segera menyelesaikan masalah, sementara perempuan cenderung memproses masalah tersebut terlebih dahulu dengan memperhatikan perasaan dan intuisi mereka.
Meskipun terdapat perbedaan dalam pendekatan ini, tujuan keduanya tetap sama, yakni menyelesaikan masalah yang dihadapi. Stres yang dialami wanita karier menurutnya bisa berdampak signifikan, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
“Stres seringkali membuat seseorang gelisah dan sulit fokus, sehingga menurunkan performa di tempat kerja. Selain itu, stres yang tidak terkendali juga dapat mengganggu keharmonisan keluarga,” ungkap Patricia, berdasarkan pengalamannya dalam memberikan konsultasi di Halodoc.
Untuk membantu wanita karier mengelola stres, Patricia menekankan pentingnya dukungan sosial dari keluarga, teman, dan rekan kerja. Sebab, dukungan sosial sangat membantu dalam menjaga kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka di lingkungan yang mungkin menjadi sumber stres.
Selain itu, jika stres tidak kunjung mereda, Patricia menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater. “Konsultasi dapat dilakukan melalui platform digital seperti Halodoc, yang memudahkan akses ke layanan kesehatan mental kapan saja dan di mana saja,” ujarnya.
Konsultasi secara online, menurutnya, efektif sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan membantu mengurangi gejala stres yang dialami.
Kesehatan mental merupakan aspek krusial bagi wanita pekerja yang harus menyeimbangkan berbagai peran dalam kehidupan mereka.
Dukungan sosial, komunikasi asertif, dan aktivitas yang meningkatkan kebahagiaan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan.
Baca juga: Waspada, Polusi Berdampak Negatif pada Kesehatan Mental
Apabila stres semakin parah, konsultasi dengan profesional menjadi langkah yang tepat untuk mendapatkan penanganan yang komprehensif.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.