Film Kabut Berduri. (Sumber gambar: Netflix)

Kabut Berduri Masuk Daftar Top 10 Global Film Non-English Netflix setelah 4 Hari Tayang

08 August 2024   |   19:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Teka-teki investigasi yang menegangkan dalam film Kabut Berduri menarik minat publik untuk mengikuti jalinan kisahnya. Film yang memiliki judul bahasa Inggris, Borderless Fog itu berhasil masuk daftar global Netflix Top 10 hanya dalam empat hari penayangannya sejak dirilis 1 Agustus 2024.

Menurut data Netflix periode 29 Juli hingga 4 Agustus 2024, film Kabut Beduri telah ditonton sebanyak 3,7 juta kali hanya dalam empat hari setelah rilis. Perolehan itu membuat film yang dibintangi Putri Marino itu berada di peringkat 3 dalam daftar Global Film Non-English.

Baca juga: Selain Kabut Berduri, Ini 3 Rekomendasi Film Garapan Sutradara Edwin di Netflix
 
Posisi Kabut Berduri berada di belakang film Meksiko, Non Negotiable, yang telah ditonton lebih dari 8 juta kali, serta film India berjudul Savi yang tercatat telah ditonton sebanyak 3,9 juta kali.
 
Selain itu, film itu juga menduduki posisi Top 10 Film di 25 negara antara lain Malaysia, Brazil, Argentina, Prancis, Hungaria, Polandia, dan berada di posisi nomor satu di Indonesia. Posisinya diikuti oleh film The Meg dan Saving Bikini Bottom: The Sandy Cheeks Movie yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
 

Mengangkat genre crime-investigative thriller, film Kabut Berduri menyuguhkan kisah misteri yang dihadapi seorang detektif. Kisahnya akan mengikuti perjalanan seorang detektif bernama Sanja Arunika (diperankan oleh Putri Marino). 
 
Datang dari kota besar, sang detektif bertugas untuk menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius yang terjadi di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kasus tersebut membuat kehidupan warga di sebuah pedesaan menjadi kacau. 
 
Akhirnya, Detektif Sanja bertekad untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian mengerikan tersebut. Namun, pada saat yang bersamaan, sang detektif justru dihadapkan dengan masa lalu yang terus menghantui dirinya.
 
Menukil dari trailernya, kisah Kabut Berduri berlatar belakang sebuah kawasan permukiman perbatasan di perkebunan sawit yang tengah dihadapkan oleh kasus pembunuhan berantai misterius. Kejadian ini membuat banyak warga di desa tersebut mati misterius, hingga organ-organ tubuhnya tercerai berai.
 
Akhirnya, datanglah seorang detektif bernama Sanja Arunika yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus misterius tersebut dibantu dengan sejumlah anggota polisi. Proses penyelidikan pun membawa Ipda Sanja ingin mengetahui pabrik kelapa sawit yang ada di sekitar desa tersebut.
 
Pabrik itu disinyalir menjadi tempat penyekapan anak-anak yang hilang secara misterius. Hal itu juga membuat salah satu pengurus pabrik itu ditahan oleh Ipda Sanja, yang diduga terlibat dalam kasus perdagangan manusia (human trafficking). Penyelidikan itu juga rupanya membangunkan masa lalu Ipda Sanja yang masih menghantui hidupnya.
 
Lantaran mengusung genre crime-investigative thriller, film Kabut Berduri juga menyuguhkan banyak aksi adu fisik dan saling tembak. Kisahnya juga akan membawa penonton pada penyelidikan investigasi yang penuh misteri dengan emosi yang menegangkan.
 
"Saya tertarik untuk mengetahui beragam cerita, kebudayaan, dan kehidupan orang-orang yang tinggal di perbatasan. Film ini menghadirkan perspektif seseorang yang hampir seumur hidupnya tinggal di Jakarta atau Jawa, yang banyak belajar tentang Indonesia melalui lensa perbatasan. Inilah alasan saya memutuskan untuk syuting langsung di daerah Kalimantan,” ujar Edwin selaku sutradara.
 
Kabut Berduri yang diproduksi oleh Palari Films menjadi film pertama yang digarap oleh Edwin selama tiga tahun terakhir. Film terakhir yang digarapnya adalah Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tahun 2021. Film itu berhasil menyabet penghargaan utama Golden Leopard di ajang Locarno Film Festival 2021.
 
Di ajang Festival Film Indonesia (FFI), film adaptasi dari novel berjudul sama karya Eka Kurniawan itu juga meraih sederet penghargaan bergengsi, termasuk Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Selain itu, Edwin juga menggarap film Posesif (2017) dan Aruna dan Lidahnya (2018).
 
Selain dibintangi Putri Marino, Kabut Berduri juga diperkuat oleh sederet aktor dan aktris berbakat Tanah Air seperti Yudi Ahmad Tajudin, Siti Fauziah, Nicholas Saputra, Yoga Pratama, Yusuf Mahardika, Maryam Supraba, Kiki Narendra, Lukman Sardi, dan Sita Nursanti.

Baca juga: Review Kabut Berduri, Crime Thriller Penuh Teka-teki yang Menegangkan

Editor: Dika Irawan
 
 

SEBELUMNYA

Anjing Mengeong Kucing Menggonggong & Respon Eka Kurniawan Terhadap Eufemisme Bahasa

BERIKUTNYA

Pami, Musisi Asal Thailand Suguhkan Single Terbaru "Covent Garden"

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: