Ekosistem biliar juga telah berkembang menjadi lebih inklusif, termasuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam olahraga ini. (sumber gambar Unsplash/Carla Oliveira)

Tren Biliar Bagi Kaum Muda Jadi Sarana Latihan Fokus dan Kesabaran

06 August 2024   |   06:41 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Geliat olahraga billiard atau biliar semakin semarak di Tanah Air. Prestasi atlet dalam berbagai turnamen hingga banyaknya artis yang menekuni olahraga ini tak ayal membuat permainan bola sodok itu kian populer di masyarakat.

Prestasi pemain biliar Indonesia di kancah internasional juga membantu meningkatkan profil olahraga ini. Keberhasilan mereka turut memotivasi generasi muda untuk menekuni olahraga ini secara serius atau sekadar hobi.

Baca juga: Mengenal Parkour, Olahraga Asal Prancis yang Makin Diminati Kawula Muda Tanah Air

Fransiskus Sena (30) adalah salah satunya. Pekerja swasta yang mukim di Depok, Jawa Barat itu sejak remaja sudah menekuni olahraga biliar untuk mengisi waktu luang. Dia mengatakan, hobi bermain biliar didapat dari almarhum ayahnya yang juga menyukai olahraga tersebut.

Awalnya, Sena hanya bermain biliar dari gim. Namun, karena merasa kurang puas dia pun pergi ke rumah biliar. Sensasi menyodok bola di atas meja karpet inilah yang membuatnya merasa dapat dijadikan sebagai kegiatan untuk mengusir penat.

Kendati terlihat sebagai olahraga yang lebih santai, bermain biliar menurutnya juga melibatkan banyak aspek fisik. Pemain perlu mengatur tenaga dan kekuatan untuk memukul bola dengan tepat. Hal ini membantu dalam meningkatkan kebugaran fisik secara keseluruhan.

Saat ini, ekosistem biliar juga telah berkembang menjadi lebih inklusif, termasuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam olahraga ini. Beberapa klub biliar khusus untuk perempuan bahkan sudah banyak didirikan untuk mendukung mereka belajar dan berlatih biliar.

"Dengan banyaknya rumah biliar yang proper, biliar kini sudah jadi lifestyle di semua kalangan. Seseorang penat kerja, pengen nongkrong atau gabut, yang dipilih akhirnya biliar. Kalau dulu kan tidak seperti itu," katanya.

Marvin Nathanael Pangalila (29) mengatakan tren olahraga biliar juga terus berkembang. Atlet biliar peraih Medali Perunggu Porprov Jabar 2022 itu melihat saat ini biliar juga makin digandrungi anak-anak muda yang ingin melatih fokus dan kesabaran.

Media sosial juga berperan besar dalam menyosialisasikan olahraga ini ke masyarakat. Yaitu dengan banyaknya kreator konten atau pebiliar yang berbagi pencapaian, tips, dan trik  saat bermain biliar. Komunitas online dan forum diskusi tentang biliar pun juga berkembang.

Namun, tidak semua atlet biliar menurut Marvin dapat meraih pendapatan yang stabil dari olahraga ini. Bahkan, di beberapa daerah, dukungan untuk atlet biliar juga kurang memadai, baik dari segi fasilitas, pelatihan, maupun finansial, yang dapat menghambat perkembangan karier mereka.

Dari segi finansial, Marvin masih bisa bertahan karena hampir setiap Minggu mengikuti kompetisi dari komunitas biliar alih-alih yang diadakan negara atau daerah. Selain sebagai alternatif untuk mengurangi ongkos sewa, ajang ini perlu rutin dilakukan untuk mengasah keterampilan bermain biliar.

Di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, biaya sewa meja biliar menurutnya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp150.000 per jam. Namun, di beberapa klub eksklusif atau tempat dengan fasilitas mewah, biaya sewanya bisa lebih tinggi, mencapai Rp200.000 atau lebih per jam.

"Tantangan terbesar dari para atlet adalah suport yang masih minim dari asosiasi. Sebab kebutuhan di biliarnya saja masih kurang. Paling solusinya ya itu, kita ikut-ikut round tournament dan ngakalin supaya bisa tetap bertahan," katanya.

Sebagai tambahan informasi, biliar pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-15. Permainan ini diyakini berkembang dari permainan croquet yang dimainkan di luar ruangan di Prancis. Arkian, biliar lalu dibawa ke dalam ruangan dan dimainkan di atas meja dengan tepi berbenteng untuk mencegah bola jatuh. 

Baca juga: Runners Wajib Tau! Begini 7 Cara Mencegah Cedera Engkel Saat Berolahraga

Di Indonesia, biliar mulai dikenal pada masa kolonial Belanda. Olahraga ini awalnya hanya dimainkan kalangan elit. Namun seiring waktu, permainan ini menjadi lebih populer di kalangan masyarakat umum. Turnamen lokal dan nasional pun sering diadakan dengan mengedepankan sisi hiburan. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Vendor Smartphone Tampil Beda Hadapi Perang AI

BERIKUTNYA

Sinopsis Bad Memory Eraser: Komedi Drakor Tentang Cinta & Sains Besutan Yoon Ji-hoon

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: