Bingung Pilih Aligner atau Kawat Gigi? Cek Dulu Perbedaannya
02 August 2024 |
06:30 WIB
Memiliki senyum yang indah dan gigi yang rapi adalah impian banyak orang. Ketika datang ke perawatan ortodontik, ada dua pilihan utama yang sering dipertimbangkan yakni aligner (sering dikenal sebagai Invisalign) dan kawat gigi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pemilihan antara aligner dan kawat gigi bukan hanya soal estetika, tetapi juga kenyamanan dan efektivitas. Kedua metode ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam memperbaiki posisi gigi dan memberikan hasil yang diinginkan.
Memang, keputusan untuk memakai aligner atau kawat gigi bisa menjadi keputusan besar, baik dari segi finansial maupun kenyamanan, tetapi manfaat yang diperoleh sangat berharga.
Baca juga: Baru Pasang Kawat Gigi? Perhatikan 4 Hal Ini
Selain alasan estetika, memperbaiki susunan gigi juga penting untuk kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Gigi yang tidak rata atau malposisi bisa menyebabkan masalah seperti sulit membersihkan gigi, sehingga meningkatkan risiko karies dan penyakit gusi. Dengan susunan gigi yang rapi, pembersihan gigi menjadi lebih mudah dan efektif, sehingga risiko masalah kesehatan mulut berkurang.
Meski proses memakai aligner atau kawat gigi membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biasanya antara beberapa bulan hingga beberapa tahun, hasil akhirnya sepadan dengan usaha yang kamu lakukan. Senyuman yang lebih indah dan sehat bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Aligner dan kawat gigi bekerja dengan cara yang berbeda, tapi. tujuan utama mereka sama: memperbaiki susunan gigi. Kawat gigi tradisional menggunakan kawat dan braket yang ditempelkan pada gigi untuk memberikan tekanan dan menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan.
Sementara itu, aligner adalah perangkat transparan yang bisa dilepas-pasang dan juga memberikan tekanan untuk menggeser gigi. Kedua metode ini efektif, namun memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat membantu Genhype membuat keputusan yang lebih baik dan memastikan perawatan ortodontik berjalan lancar dan efektif.
Nah, untuk menjelaskan perbedaan dan keunggulan masing-masing metode, simak penjelasan dari Co-Founder dan COO KLAR Smile drg. David Sugihartana tentang keduanya:
Kawat gigi atau bracket adalah perawatan yang sudah lama dikenal dan digunakan. Menurut drg. David, perbedaan mendasar dari kawat gigi dibandingkan aligner adalah sifatnya yang permanen karena tidak bisa dilepas-pasang. Selain itu, teknik pergerakan gigi dengan kawat gigi berbeda karena menggunakan kawat yang memberikan gaya lebih besar.
"Kawat gigi juga efektif untuk mengatasi masalah yang melibatkan tulang rahang, bukan hanya posisi gigi," tutur drg. David.
Dalam kasus ekstrem, seperti ketika pasien harus mencabut beberapa gigi, drg. David mengatakan bahwa kawat gigi lebih efektif. Pasalnya, bracket bisa memberikan gaya yang kuat dan konsisten, sehingga lebih cocok untuk kasus yang kompleks.
Namun, penggunaan kawat gigi membutuhkan kontrol bulanan dan bisa memakan waktu antara dua hingga dua setengah tahun, tergantung tingkat keparahan.
Di samping itu, kawat gigi dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dan konsisten sehingga sudah dipercaya memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan aligner. Harganya juga lebih terjangkau (case by case) jika dibandingkan dengan aligner. Meski demikian dari segi estetika, keberadaan kawat gigi akan memengaruhi penampilan.
Kawat gigi bisa menyebabkan ketidaknyamanan, terutama setelah penyesuaian. Selain itu, kawat dan braket bisa mengiritasi jaringan lunak di dalam mulut.
Sementara itu, clear aligner menjadi pilihan populer dalam beberapa tahun terakhir karena sifatnya yang lebih fleksibel dan bisa dilepas pakai apalagi dalam penggunaannya hampir tidak terlihat saat dipakai.
"Aligner lebih estetis dan nyaman karena bisa dilepas saat makan dan tidak ada kawat yang bisa mengiritasi mulut," ungkap drg. David.
Teknik pergerakan gigi dengan aligner lebih lembut dan terprediksi oleh komputer, memastikan gerakan yang tepat dan efektif. Namun, aligner akan lebih cocok digunakan untuk kasus yang melibatkan posisi gigi saja. Meski demikian, drg. David menekankan bahwa, aligner tidak efektif untuk masalah tulang rahang, tapi sangat baik untuk perawatan estetis yang tidak melibatkan keterlibatan skeletal.
Dari segi durasi perawatan gigi yang menggunakan aligner biasanya lebih singkat, antara enam bulan hingga satu tahun. Adapun dari segi biaya, penggunaan kawat gigi bervariasi tergantung jenis bracket yang digunakan.
"Bracket berkualitas tinggi seperti Damon System bisa mencapai Rp25 juta hingga Rp50 juta," kata drg. David.
Sementara itu, KLAR Smile menawarkan aligner dengan harga yang lebih terjangkau, mulai dari Rp11,9 juta hingga Rp17,9 juta untuk jenis yang paling premium. Selain itu, KLAR Smile memberikan dukungan penuh selama perawatan.
Menurutnya, pemilihan antara aligner dan kawat gigi sangat tergantung pada kebutuhan spesifik pasien. Jika estetika dan kenyamanan adalah prioritas, aligner bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, untuk kasus yang lebih kompleks melibatkan tulang rahang, kawat gigi masih menjadi solusi yang paling efektif.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Pemilihan antara aligner dan kawat gigi bukan hanya soal estetika, tetapi juga kenyamanan dan efektivitas. Kedua metode ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam memperbaiki posisi gigi dan memberikan hasil yang diinginkan.
Memang, keputusan untuk memakai aligner atau kawat gigi bisa menjadi keputusan besar, baik dari segi finansial maupun kenyamanan, tetapi manfaat yang diperoleh sangat berharga.
Baca juga: Baru Pasang Kawat Gigi? Perhatikan 4 Hal Ini
Selain alasan estetika, memperbaiki susunan gigi juga penting untuk kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Gigi yang tidak rata atau malposisi bisa menyebabkan masalah seperti sulit membersihkan gigi, sehingga meningkatkan risiko karies dan penyakit gusi. Dengan susunan gigi yang rapi, pembersihan gigi menjadi lebih mudah dan efektif, sehingga risiko masalah kesehatan mulut berkurang.
Meski proses memakai aligner atau kawat gigi membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biasanya antara beberapa bulan hingga beberapa tahun, hasil akhirnya sepadan dengan usaha yang kamu lakukan. Senyuman yang lebih indah dan sehat bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Aligner dan kawat gigi bekerja dengan cara yang berbeda, tapi. tujuan utama mereka sama: memperbaiki susunan gigi. Kawat gigi tradisional menggunakan kawat dan braket yang ditempelkan pada gigi untuk memberikan tekanan dan menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan.
Sementara itu, aligner adalah perangkat transparan yang bisa dilepas-pasang dan juga memberikan tekanan untuk menggeser gigi. Kedua metode ini efektif, namun memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat membantu Genhype membuat keputusan yang lebih baik dan memastikan perawatan ortodontik berjalan lancar dan efektif.
Nah, untuk menjelaskan perbedaan dan keunggulan masing-masing metode, simak penjelasan dari Co-Founder dan COO KLAR Smile drg. David Sugihartana tentang keduanya:
1. Kawat Gigi (Bracket): Kuat dan Efektif untuk Kasus Kompleks
Kawat gigi atau bracket adalah perawatan yang sudah lama dikenal dan digunakan. Menurut drg. David, perbedaan mendasar dari kawat gigi dibandingkan aligner adalah sifatnya yang permanen karena tidak bisa dilepas-pasang. Selain itu, teknik pergerakan gigi dengan kawat gigi berbeda karena menggunakan kawat yang memberikan gaya lebih besar."Kawat gigi juga efektif untuk mengatasi masalah yang melibatkan tulang rahang, bukan hanya posisi gigi," tutur drg. David.
Dalam kasus ekstrem, seperti ketika pasien harus mencabut beberapa gigi, drg. David mengatakan bahwa kawat gigi lebih efektif. Pasalnya, bracket bisa memberikan gaya yang kuat dan konsisten, sehingga lebih cocok untuk kasus yang kompleks.
Namun, penggunaan kawat gigi membutuhkan kontrol bulanan dan bisa memakan waktu antara dua hingga dua setengah tahun, tergantung tingkat keparahan.
Di samping itu, kawat gigi dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dan konsisten sehingga sudah dipercaya memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan aligner. Harganya juga lebih terjangkau (case by case) jika dibandingkan dengan aligner. Meski demikian dari segi estetika, keberadaan kawat gigi akan memengaruhi penampilan.
Kawat gigi bisa menyebabkan ketidaknyamanan, terutama setelah penyesuaian. Selain itu, kawat dan braket bisa mengiritasi jaringan lunak di dalam mulut.
2. Clear Aligner: Estetis dan Nyaman untuk Kebutuhan Modern
Sementara itu, clear aligner menjadi pilihan populer dalam beberapa tahun terakhir karena sifatnya yang lebih fleksibel dan bisa dilepas pakai apalagi dalam penggunaannya hampir tidak terlihat saat dipakai."Aligner lebih estetis dan nyaman karena bisa dilepas saat makan dan tidak ada kawat yang bisa mengiritasi mulut," ungkap drg. David.
Teknik pergerakan gigi dengan aligner lebih lembut dan terprediksi oleh komputer, memastikan gerakan yang tepat dan efektif. Namun, aligner akan lebih cocok digunakan untuk kasus yang melibatkan posisi gigi saja. Meski demikian, drg. David menekankan bahwa, aligner tidak efektif untuk masalah tulang rahang, tapi sangat baik untuk perawatan estetis yang tidak melibatkan keterlibatan skeletal.
Dari segi durasi perawatan gigi yang menggunakan aligner biasanya lebih singkat, antara enam bulan hingga satu tahun. Adapun dari segi biaya, penggunaan kawat gigi bervariasi tergantung jenis bracket yang digunakan.
"Bracket berkualitas tinggi seperti Damon System bisa mencapai Rp25 juta hingga Rp50 juta," kata drg. David.
Sementara itu, KLAR Smile menawarkan aligner dengan harga yang lebih terjangkau, mulai dari Rp11,9 juta hingga Rp17,9 juta untuk jenis yang paling premium. Selain itu, KLAR Smile memberikan dukungan penuh selama perawatan.
Menurutnya, pemilihan antara aligner dan kawat gigi sangat tergantung pada kebutuhan spesifik pasien. Jika estetika dan kenyamanan adalah prioritas, aligner bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, untuk kasus yang lebih kompleks melibatkan tulang rahang, kawat gigi masih menjadi solusi yang paling efektif.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.