Ingin Ambil Bisnis Franchise? Pahami Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
28 July 2024 |
16:51 WIB
Memulai bisnis seringkali dianggap sebagai tantangan besar, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Namun, ada satu model bisnis yang menawarkan kemudahan bagi Genhype yang ingin memulai usaha sendiri tanpa harus menyiapkannya dari nol, yakni bisnis franchise atau waralaba.
Model bisnis ini menawarkan banyak keuntungan bagi para pengusaha baru dengan memberikan sistem yang telah terbukti berhasil. Namun, seperti bisnis lainnya, franchise juga memiliki kelemahan yang harus diperhatikan.
Baca juga: 5 Bisnis Franchise Makanan dan Minuman di Bawah Rp5 Juta, Es Teh Sulthan sampai Tahu jos jos
Djoko Kurniawan, Ketua Umum Himpunan Kemitraan & Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), mengungkapkan bahwa bisnis franchise ini memiliki prospek yang sangat bagus, baik dari mereka yang menawarkan maupun yang ingin mengambil peluang bisnis tersebut.
"Semua klien [pemilik franchise] yang awalnya tidak berminat ikut pameran, akhirnya ketagihan karena mendapatkan banyak mitra setiap kali pameran. Maka, bisa dikatakan bahwa bisnis franchise sangat enak dan berprospek sangat baik," jelas pria yang juga merupakan konsultan di DK Consulting ini.
Namun, sebelum memutuskan untuk memulai bisnis franchise, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan model kemitraan ini. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan.
Bisnis franchise bisa memberikan keuntungan finansial yang stabil. Berdasarkan survei HKPI, banyak masyarakat tertarik dengan franchise karena bisa memberikan penghasilan tambahan dengan cepat.
Pemberi franchise (franchisor) biasanya menyediakan dukungan operasional dan pelatihan kepada penerimanya (franchisee). Hal ini mencakup pelatihan awal, panduan operasional, serta bantuan pemasaran, sehingga franchisee tidak merasa sendirian dalam menjalankan bisnisnya.
Bisnis franchise sudah memiliki brand awareness yang kuat. Konsumen cenderung lebih percaya dan familiar dengan merek yang sudah dikenal, sehingga bisa mendatangkan pelanggan lebih cepat.
Franchisee sangat bergantung pada franchisor dalam banyak hal, mulai dari pasokan bahan baku hingga strategi pemasaran. Jika franchisor mengalami masalah, dampaknya juga akan dirasakan oleh franchisee.
Selain itu, franchisee harus mengikuti aturan dan standar operasional yang ditetapkan oleh franchisor. Hal ini bisa membatasi kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis.
Besarnya minat terhadap bisnis franchise memancing pebisnis tidak bertanggung jawab yang menawarkan janji-janji manis tetapi tidak serius menjalankan bisnisnya. "Banyak calon mitra yang tertipu dengan janji keuntungan besar tanpa bukti nyata," ujarnya.
Djoko Kurniawan mengingatkan calon mitra untuk berhati-hati dan melakukan pengecekan mendalam sebelum membeli franchise agar tidak terjebak janji manis dari pihak yang menawarkan paket franchise. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:
Pastikan kantor dan outlet franchisor benar-benar ada dan operasionalnya sesuai dengan yang dijanjikan.
Tanyakan pengalaman franchisee lain mengenai dukungan yang diberikan oleh franchisor dan pendapatan yang diperoleh setiap bulan.
Jangan mudah percaya dengan analisa bisnis yang terlalu indah di atas kertas. Lakukan pengecekan langsung ke outlet untuk melihat kondisi sebenarnya.
Cek review dan reputasi brand di internet untuk memastikan bahwa franchise tersebut memiliki track record yang baik.
Hindari penawaran yang terlalu menggiurkan seperti gratis franchise fee, bisnis auto pilot, atau balik modal dalam waktu singkat.
Tri Rahardjo, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), menambahkan bahwa strategi pemasaran juga memegang peranan penting dalam suksesnya bisnis franchise.
"Di dalam pameran, para franchisor bisa bertemu dan mempromosikan langsung bisnisnya dengan calon franchisee. Begitupun calon franchisee bisa mendapatkan berbagai informasi dan mencari tahu langsung mengenai bisnis franchise yang ingin mereka ikuti," ujarnya.
Baca juga: Perhitungan Usaha Franchise Planet Gadget King Kevin, Omzet Bisa Miliaran dan Balik Modal 2 Tahun
Bisnis franchise menawarkan banyak peluang, tetapo juga memiliki risiko yang harus diperhatikan dengan seksama. Dengan melakukan pengecekan dan analisa yang tepat, calon mitra bisa menghindari jebakan dan memilih franchise yang benar-benar menguntungkan.
Editor: Fajar Sidik
Model bisnis ini menawarkan banyak keuntungan bagi para pengusaha baru dengan memberikan sistem yang telah terbukti berhasil. Namun, seperti bisnis lainnya, franchise juga memiliki kelemahan yang harus diperhatikan.
Baca juga: 5 Bisnis Franchise Makanan dan Minuman di Bawah Rp5 Juta, Es Teh Sulthan sampai Tahu jos jos
Djoko Kurniawan, Ketua Umum Himpunan Kemitraan & Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), mengungkapkan bahwa bisnis franchise ini memiliki prospek yang sangat bagus, baik dari mereka yang menawarkan maupun yang ingin mengambil peluang bisnis tersebut.
"Semua klien [pemilik franchise] yang awalnya tidak berminat ikut pameran, akhirnya ketagihan karena mendapatkan banyak mitra setiap kali pameran. Maka, bisa dikatakan bahwa bisnis franchise sangat enak dan berprospek sangat baik," jelas pria yang juga merupakan konsultan di DK Consulting ini.
Namun, sebelum memutuskan untuk memulai bisnis franchise, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan model kemitraan ini. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan Bisnis Franchise
1. Model Bisnis Terbukti
Franchise menawarkan model bisnis yang sudah terbukti berhasil. Brand-brand yang menawarkan franchise biasanya memiliki rekam jejak yang baik, sehingga risiko kegagalan relatif lebih kecil dibandingkan dengan memulai bisnis dari nol.Bisnis franchise bisa memberikan keuntungan finansial yang stabil. Berdasarkan survei HKPI, banyak masyarakat tertarik dengan franchise karena bisa memberikan penghasilan tambahan dengan cepat.
2. Dukungan dan Pelatihan
Pemberi franchise (franchisor) biasanya menyediakan dukungan operasional dan pelatihan kepada penerimanya (franchisee). Hal ini mencakup pelatihan awal, panduan operasional, serta bantuan pemasaran, sehingga franchisee tidak merasa sendirian dalam menjalankan bisnisnya.
3. Keuntungan Brand Awarenes
Bisnis franchise sudah memiliki brand awareness yang kuat. Konsumen cenderung lebih percaya dan familiar dengan merek yang sudah dikenal, sehingga bisa mendatangkan pelanggan lebih cepat.
Kekurangan Bisnis Franchise
1. Biaya Awal yang Tinggi
Biaya untuk membeli hak franchise biasanya cukup tinggi. Ini mencakup franchise fee, royalty fee, serta biaya operasional lainnya yang harus dikeluarkan di awal.
2. Ketergantungan pada Franchisor
Franchisee sangat bergantung pada franchisor dalam banyak hal, mulai dari pasokan bahan baku hingga strategi pemasaran. Jika franchisor mengalami masalah, dampaknya juga akan dirasakan oleh franchisee.Selain itu, franchisee harus mengikuti aturan dan standar operasional yang ditetapkan oleh franchisor. Hal ini bisa membatasi kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis.
3. Risiko Pebisnis 'Jahat'
Besarnya minat terhadap bisnis franchise memancing pebisnis tidak bertanggung jawab yang menawarkan janji-janji manis tetapi tidak serius menjalankan bisnisnya. "Banyak calon mitra yang tertipu dengan janji keuntungan besar tanpa bukti nyata," ujarnya.
Tips Memilih Franchise yang Tepat
Djoko Kurniawan mengingatkan calon mitra untuk berhati-hati dan melakukan pengecekan mendalam sebelum membeli franchise agar tidak terjebak janji manis dari pihak yang menawarkan paket franchise. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:
1. Kunjungi Kantor dan Outlet
Pastikan kantor dan outlet franchisor benar-benar ada dan operasionalnya sesuai dengan yang dijanjikan.
2. Temui Franchisee Lain
Tanyakan pengalaman franchisee lain mengenai dukungan yang diberikan oleh franchisor dan pendapatan yang diperoleh setiap bulan.
3. Analisa Bisnis yang Realistis
Jangan mudah percaya dengan analisa bisnis yang terlalu indah di atas kertas. Lakukan pengecekan langsung ke outlet untuk melihat kondisi sebenarnya.
4. Periksa Review dan Reputasi
Cek review dan reputasi brand di internet untuk memastikan bahwa franchise tersebut memiliki track record yang baik.
5. Hati-hati dengan Janji Manis
Hindari penawaran yang terlalu menggiurkan seperti gratis franchise fee, bisnis auto pilot, atau balik modal dalam waktu singkat.Tri Rahardjo, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), menambahkan bahwa strategi pemasaran juga memegang peranan penting dalam suksesnya bisnis franchise.
"Di dalam pameran, para franchisor bisa bertemu dan mempromosikan langsung bisnisnya dengan calon franchisee. Begitupun calon franchisee bisa mendapatkan berbagai informasi dan mencari tahu langsung mengenai bisnis franchise yang ingin mereka ikuti," ujarnya.
Baca juga: Perhitungan Usaha Franchise Planet Gadget King Kevin, Omzet Bisa Miliaran dan Balik Modal 2 Tahun
Bisnis franchise menawarkan banyak peluang, tetapo juga memiliki risiko yang harus diperhatikan dengan seksama. Dengan melakukan pengecekan dan analisa yang tepat, calon mitra bisa menghindari jebakan dan memilih franchise yang benar-benar menguntungkan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.