Greysia Polii (Sumber Foto: Instagram/@greyspolii)

Profil Greysia Polii, Legenda Bulu Tangkis Indonesia yang Jadi Mentor di Olimpiade Paris 2024

24 July 2024   |   10:43 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Legenda bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii saat ini sedang menjadi mentor AdHoc PP PBSI untuk Olimpiade Paris 2024. Sebagai mentor, dia akan membantu persiapan tim bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di ajang pesta olahraga dunia tersebut. 

Mereka melakukan pemusatan latihan di Chambly, Prancis, dengan harapan bisa membuat sesi latihan menjadi lebih menyegarkan yang pada akhirnya bisa memperkuat fokus dan kekompakan saat bertanding nanti.

Baca juga: Jadwal & Link Live Streaming Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024

Seperti diketahui, tim bulu tangkis Indonesia yang memiliki enam wakil di Olimpiade 2024 telah berangkat lebih awal ke Prancis sebelum bertanding pada 27 Juli-5 Agustus 2024. 
 

Profil Greysia Polii

Greysia Polii sendiri dalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia pada nomor ganda putri. Atlet berdarah Minahasa ini adalah putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Greysia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Awal mulanya dia tertarik untuk bermain bulu tangkis, tak lain karena pengaruh besar dari kakaknya dan juga dari mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia, Deyana Lomban. Kepiawaiannya bermain bulu tangkis mulai terlihat saat usia 6 tahun. 

Pada 1995, Greysia dan ibunya pindah ke Jakarta, sehingga dia bisa mendapatkan pelatihan bulu tangkis dan sekolah dengan baik. Tak lama kemudian dia bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta. Retno Koestijah menyadari bahwa Greysia yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi atlet ganda. 

Retno memindahkannya dari pemain tunggal ke ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greysia bergabung ke tim nasional bulu tangkis pada 2003.

Greysia memulai kariernya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Dia dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal pada turnamen Malaysia Satellite 2003. Pada saat itu, Greysia banyak menorehkan prestasi pada kejuaraan-kejuaraan bulu tangkis junior.

Sampai akhirnya pada 2008, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Sayangnya, selama setahun mereka belum menunjukkan prestasi yang diharapkan. Pada 2009, Greysia dipasangkan dengan Meiliana Jauhari dan membawa hasil yang cukup mengejutkan yakni sampai ke seperempat final Singapura Open. 

Pada 2012, Greysia diberi kesempatan pertama untuk mengikuti Olimpiade di London. Namun, dia dan Meiliana dianggap melanggar kode etik sehingga harus didiskualifikasi dari pertandingan tersebut. Awal 2013, Greysia dipasangkan lagi dengan atlet lainnya, yakni Anggia Shitta Awanda.

Greysia terus mengganti partnernya, dia dipasangkan kembali dengan rekan lamanya, Nitya Krishinda Maheswari. Pada 2016, Greysia mendapat kesempatan kedua untuk mengikuti Olimpiade. Namun, dia kembali gagal. Pada tahun itu juga, rekannya Nitya mengalami cedera serius dan harus pensiun. Hal tersebut sempat membuatnya putus asa. Dia berpikir untuk berhenti dan keluar dari olahraga bulu tangkis seperti rekannya.

Akan tetapi, sang pelatih membujuk agar Greysia tetap bermain di tim nasional. Akhirnya dia menuruti perkataan pelatihnya dan bersabar untuk menunggu partner yang mampu membawanya menjadi juara. 

Penantian panjang Greysia Polii akhirnya membuahkan hasil. Pada 2017, dia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Meskipun Apriyani belum punya banyak pengalaman, keduanya dengan cepat menjadi pasangan yang kompak.

Harapan mulai muncul ketika dia dan Apriyani menjadi juara di Thailand Open 2017 dan Prancis Open. Keduanya telah meraih banyak gelar juara di sejumlah turnamen. Titik baliknya adalah ketika memenangkan Olimpiade Tokyo, sebelumnya Greysia sempat mengalami dua kali kekalahan telak.

Greysia dan Apriyani Rahayu memenangkan nomor ganda putri pada Olimpiade Musim Panas 2020. Mereka berdua merupakan atlet putri asal Indonesia ketiga dan keempat yang memenangkan medali emas dalam ajang Olimpiade setelah Susi Susanti pada 1992 dan Lilyana Natsir pada 2016. 

Baca juga: Intip Keindahan The Porte de la Chapelle Arena, Venue Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024

Greysia juga dinobatkan sebagai peraih medali emas bulu tangkis putri tertua pada ajang Olimpiade, dengan usia 33 tahun dan 356 hari. Sampai akhirnya wanita kelahiran 11 Agustus 1987 tersebut resmi gantung raket melalui acara seremonial pada 12 Juni 2022 atau 1 hari sebelum penutupan Indonesia Masters 2022 di Istora, Jakarta. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Ucapan Selamat Hari Kebaya Nasional yang Perdana Dirayakan 24 Juli 2024

BERIKUTNYA

Sinopsis Film Deadpool & Wolverine 2024 yang Rilis Hari Ini di Bioskop

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: