Ilustrasi Microsoft. (Sumber foto: Unsplash/Clint Patterson)

Kenalan dengan CrowdStrike, Biang Kerok di Balik Microsoft Down

20 July 2024   |   19:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Microsoft mengalami gangguan dan membuat banyak pelayanan publik di sejumlah negara lumpuh atau down. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat pembaruan atau update yang dilakukan oleh platform pihak ketiga dalam program windows, yakni CrowdStrike.

Kekacauan itu membuat banyak layanan mengalami gangguan di banyak negara, dari bandara, rumah sakit, pertandingan sepakbola, sampai dengan kantor. Atas kejadian itu, Microsoft dan CrowdStrike segera melakukan perbaikan.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Microsoft Down, Bikin Geger Banyak Negara

Lantas, apa itu CrowdStrike yang menjadi dalang di balik sistem Microsoft di seluruh dunia mengalami gangguan? Dikutip dari laman resmi, CrowdStrike adalah perusahaan yang menawarkan perlindungan perusahaan lainnya.

Perusahaan ini menjual produk untuk menangkal pelanggaran, ransomware, dan serangan siber. Manajemen mengeklaim bahwa mereka memiliki pengalaman yang sangat mendalam dan individu dengan keahlian kelas dunia.

Mereka memberikan perlindungan kepada area berisiko yang paling kritis – yakni endpoints, cloud workloads, identitas, dan data. Dengan begitu, perusahaan dapat tetap aman dari musuh yang kerap menyerang pada saat ini karena dapat mencegah upaya-upayanya melakukan pelanggaran.

Dalam melakukan pengamanan, perusahaan memiliki sejumlah produk. Salah satu di antaranya adalah CrowdStrike Falcon, yakni cloud security yang mengintegrasikan setiap aspek keamanan cloud ke dalam konsol terpadu bersama dengan semua modul CrowdStrike.

Dengan begitu, manajemen mengeklaim bahwa platform ini dapat memberikan visibilitas mendalam, deteksi, dan respons real-time di seluruh cloud-native.

Perusahaan ini sudah ada selama 12 tahun. Mereka pertama kali meluncur pada Februari 2012 dengan pendanaan seri A sebesar US$26 juta.  Setelah itu, perusahaan ini terus mengalami perkembangan .

Pada Juni 2021, mereka mengklaim ditetapkan oleh IDC sebagai peringkat 1 global terkait penguasa pangsa pasar keamanan endpoint modern. Tidak hanya itu, pada April 2022, manajemen juga menyebutkan telah mendapatkan otorisasi IL-4 untuk melindungi aset departemen pertahanan Amerika Serikat.

Untuk diketahui, salah satu contoh gangguan akibat Microsoft down adalah penjualan tiket sepak bola di Liga Premier Inggris. Klub Brentford FC menyatakan permintaan maaf kepada para penggemar karena platform Ticketmaster Brentford FC mengalami masalah teknis.

Klub ini bukan satu-satunya yang mengalami masalah tersebut. Burnley FC juga mengungkapkan memiliki masalah yang sama akibat gangguan yang terjadi dengan platform Ticketmaster.

Selain itu, Bandara Edinburgh, Skotlandia, juga tercatat mengalami masalah akibat gangguan yang terjadi terhadap Mircosotf. Sistem check-in mengalami problem sehingga membuat petugas harus melakukan pemeriksaan secara manual dengan menggunakan layanan telepon.

Baca juga: Microsoft Down, Layanan Bandara di Indonesia Terganggu?

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Peluang dan Tren Bisnis Properti di Kalangan Pengusaha Muda

BERIKUTNYA

Cek Jadwal & Cara Penukaran Tiket Fan Meeting Kim Seon-ho di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: