Intip Sejarah Big Bad Wolf Books, Surga Bagi Pemburu Buku Impor Murah
29 November 2023 |
20:30 WIB
Big Bad Wolf Books akan menyapa para pencinta buku di Tangerang sekitarnya. Bazar buku internasional itu kembali digelar pada 1 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 di Mall Alam Sutera, Tangerang Selatan. Perdana hadir di pusat perbelanjaan, Big Bad Wolf Books bakal menghadirkan jutaan buku dengan harga terjangkau.
Big Bad Wolf Books tahun ini akan menghadirkan sekitar dua juta buku dari berbagai negara dengan komposisi sebanyak 50 persen merupakan buku anak-anak, serta 50 persen lainnya adalah buku bacaan umum. Sementara dari segi penerbit, sebanyak 80 persen buku yang dihadirkan berasal dari penerbit internasional, dan sisanya datang dari penerbit lokal.
Baca juga: Tren Pengunjung Menurun, Begini Cara Big Bad Wolf Books Jaring Audiens Indonesia
Tahun ini, BBW mengusung tema Bookish Wonderland dengan kampanye #BacaItuKeren, yang bertujuan memperkenalkan pengalaman berbelanja buku yang lebih santai dan nyaman di pusat perbelanjaan modern. Konsep baru ini bertujuan untuk mengubah kegiatan membaca buku menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup yang keren.
Kehadiran BBW tentunya dinantikan oleh para booklovers. Pasalnya, setiap tahunnya, BBW konsisten menghadirkan jutaan buku berkualitas untuk melepas dahaga kebutuhan membaca masyarakat di berbagai negara. Terlebih, bagi mereka yang gemar membaca buku-buku internasional berbahasa Inggris, acara satu ini tentunya tak boleh terlewat.
BBW selalu diburu oleh pengunjung lantaran menghadirkan buku-buku internasional dengan diskon hingga 90 persen. Bazar buku yang telah berlangsung selama 14 tahun itu memang memiliki visi ingin menumbuhkan kebiasaan membaca, meningkatkan literasi bahasa Inggris di seluruh dunia dan membangun generasi pembaca baru. Semua itu diupayakan dengan menjadikan buku lebih terjangkau dan mudah diakses oleh semua orang.
Sebagian dari Genhype mungkin bertanya-tanya, bagaimana sejarah terciptanya Big Bad Wolf Books yang kini telah dikenal di berbagai negara?
Menukil dari laman resminya, Big Bad Wolf Books (BBW) didirikan oleh Andrew Yap dan Jacqueline Ng pada 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia. Keduanya adalah pendiri jaringan toko buku di Negeri Jiran bernama BookXcess. Misi utama mereka membuat BBW adalah untuk meningkatkan jumlah pembaca dan peminat literasi buku bahasa Inggris di Malaysia.
Mereka menganggap, meskipun belajar bahasa Inggris di sekolah, orang-orang Malaysia cenderung tidak fasih dan kurang percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris. Andrew dan Jacqueline ingin menumbuhkan kebiasaan membaca orang-orang di Malaysia dengan akses buku-buku internasional yang murah.
Akhirnya, pada Mei 2009, mereka mengadakan bazar buku BBW perdana di Dataran Hamodal, Petaling Jaya, Malaysia. Enam bulan berselang, BBW hadir lagi di Amcorp Mall, Petaling Jaya, dengan buku-buku yang didiskon besar-besaran mulai dari 75% hingga 90%.
Genrenya pun beragam mulai dari fiksi ilmiah, thriller, sastra, bisnis, buku masak, seni dan desain, hingga buku anak-anak. Termasuk banyak buku lain yang banyak dicari, untuk memenuhi dan mengakomodasi kebutuhan semua orang akan informasi dan pengetahuan. Sejak itu, BBW pun mulai dikenal dan mengubah lanskap bisnis buku secara domestik.
Pada November 2010, BBW hadir dengan skala yang lebih besar yakni menawarkan sebanyak 300.000 buku dengan harga diskon, yang berlangsung di South City Plaze, Seri Kembangan. Setahun berselang, tepatnya pada September 2011, penjualan buku di BBW didapuk sebagai bazar buku terbesar di dunia lantaran menjual 1,5 juta buku, selama 11 hari gelarannya di Agro Exposition Park.
Hingga tahun 2015, BBW telah digelar di enam negara bagian Malaysia yakni Kuantan, Johor Bahru, Kuala Terengganu, Ipoh, Penang, dan Malaka. Pada Mei 2016, BBW akhirnya resmi go internasional untuk pertama kalinya dan digelar di Jakarta. Perjalanannya berlanjut pada Agustus di Thailand, dan di Surabaya pada Oktober.
Akhirnya, pada 2017, bazar buku berlogo srigala itu untuk pertama kalinya berlangsung di Kolombo, Sri Lanka, di samping penjualan di Indonesia dan Thailand yang terus meningkat. Besarnya antusiasme pengunjung, membuat BBW terus ekspansi ke beberapa negara seperti Filipina dan Dubai.
Sampai saat ini, BBW telah rutin digelar di 37 kota di 14 negara seperti Kamboja, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab, Kenya, dan lain-lain. Di samping menjual buku secara langsung, BBW juga akhirnya membuka sistem penjualan daring sejak 2020 yang telah berhasil diluncurkan di 10 negara. Selama 14 tahun berdiri, BBW tercatat telah menjual lebih dari 31 juta buku di seluruh dunia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Big Bad Wolf Books tahun ini akan menghadirkan sekitar dua juta buku dari berbagai negara dengan komposisi sebanyak 50 persen merupakan buku anak-anak, serta 50 persen lainnya adalah buku bacaan umum. Sementara dari segi penerbit, sebanyak 80 persen buku yang dihadirkan berasal dari penerbit internasional, dan sisanya datang dari penerbit lokal.
Baca juga: Tren Pengunjung Menurun, Begini Cara Big Bad Wolf Books Jaring Audiens Indonesia
Tahun ini, BBW mengusung tema Bookish Wonderland dengan kampanye #BacaItuKeren, yang bertujuan memperkenalkan pengalaman berbelanja buku yang lebih santai dan nyaman di pusat perbelanjaan modern. Konsep baru ini bertujuan untuk mengubah kegiatan membaca buku menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup yang keren.
Kehadiran BBW tentunya dinantikan oleh para booklovers. Pasalnya, setiap tahunnya, BBW konsisten menghadirkan jutaan buku berkualitas untuk melepas dahaga kebutuhan membaca masyarakat di berbagai negara. Terlebih, bagi mereka yang gemar membaca buku-buku internasional berbahasa Inggris, acara satu ini tentunya tak boleh terlewat.
BBW selalu diburu oleh pengunjung lantaran menghadirkan buku-buku internasional dengan diskon hingga 90 persen. Bazar buku yang telah berlangsung selama 14 tahun itu memang memiliki visi ingin menumbuhkan kebiasaan membaca, meningkatkan literasi bahasa Inggris di seluruh dunia dan membangun generasi pembaca baru. Semua itu diupayakan dengan menjadikan buku lebih terjangkau dan mudah diakses oleh semua orang.
Sebagian dari Genhype mungkin bertanya-tanya, bagaimana sejarah terciptanya Big Bad Wolf Books yang kini telah dikenal di berbagai negara?
Menukil dari laman resminya, Big Bad Wolf Books (BBW) didirikan oleh Andrew Yap dan Jacqueline Ng pada 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia. Keduanya adalah pendiri jaringan toko buku di Negeri Jiran bernama BookXcess. Misi utama mereka membuat BBW adalah untuk meningkatkan jumlah pembaca dan peminat literasi buku bahasa Inggris di Malaysia.
Mereka menganggap, meskipun belajar bahasa Inggris di sekolah, orang-orang Malaysia cenderung tidak fasih dan kurang percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris. Andrew dan Jacqueline ingin menumbuhkan kebiasaan membaca orang-orang di Malaysia dengan akses buku-buku internasional yang murah.
Akhirnya, pada Mei 2009, mereka mengadakan bazar buku BBW perdana di Dataran Hamodal, Petaling Jaya, Malaysia. Enam bulan berselang, BBW hadir lagi di Amcorp Mall, Petaling Jaya, dengan buku-buku yang didiskon besar-besaran mulai dari 75% hingga 90%.
Genrenya pun beragam mulai dari fiksi ilmiah, thriller, sastra, bisnis, buku masak, seni dan desain, hingga buku anak-anak. Termasuk banyak buku lain yang banyak dicari, untuk memenuhi dan mengakomodasi kebutuhan semua orang akan informasi dan pengetahuan. Sejak itu, BBW pun mulai dikenal dan mengubah lanskap bisnis buku secara domestik.
Pada November 2010, BBW hadir dengan skala yang lebih besar yakni menawarkan sebanyak 300.000 buku dengan harga diskon, yang berlangsung di South City Plaze, Seri Kembangan. Setahun berselang, tepatnya pada September 2011, penjualan buku di BBW didapuk sebagai bazar buku terbesar di dunia lantaran menjual 1,5 juta buku, selama 11 hari gelarannya di Agro Exposition Park.
Hingga tahun 2015, BBW telah digelar di enam negara bagian Malaysia yakni Kuantan, Johor Bahru, Kuala Terengganu, Ipoh, Penang, dan Malaka. Pada Mei 2016, BBW akhirnya resmi go internasional untuk pertama kalinya dan digelar di Jakarta. Perjalanannya berlanjut pada Agustus di Thailand, dan di Surabaya pada Oktober.
Akhirnya, pada 2017, bazar buku berlogo srigala itu untuk pertama kalinya berlangsung di Kolombo, Sri Lanka, di samping penjualan di Indonesia dan Thailand yang terus meningkat. Besarnya antusiasme pengunjung, membuat BBW terus ekspansi ke beberapa negara seperti Filipina dan Dubai.
Sampai saat ini, BBW telah rutin digelar di 37 kota di 14 negara seperti Kamboja, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab, Kenya, dan lain-lain. Di samping menjual buku secara langsung, BBW juga akhirnya membuka sistem penjualan daring sejak 2020 yang telah berhasil diluncurkan di 10 negara. Selama 14 tahun berdiri, BBW tercatat telah menjual lebih dari 31 juta buku di seluruh dunia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.