fokus olahraga panahan adalah latihan kekuatan fisik dengan dua jalur pilihan, yaitu prestasi dan rekreasi atau. (sumber gambar Unsplash/Robin Battison)

Tren Olahraga Panahan, dari Prestasi hingga Rekreasi dan Gaya Hidup

15 July 2024   |   15:50 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Olahraga panahan semakin populer di kalangan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Banyak orang yang mulai tertarik dengan panahan karena keunikannya dan manfaat yang ditawarkannya, baik sebagai rekreasi atau kompetisi.

Promosi melalui media sosial dan platform digital juga membantu memperkenalkan olahraga panahan ke audiens yang lebih luas. Termasuk lewat budaya populer seperti film The Lord of the Rings (2001) dan The Hunger Games (2013), yang turut membuat popularitasnya meluas.

Baca juga: Demi Kejar Gengsi, Muncul Fenomena Joki Strava di Olahraga Lari

Pelatih olahraga panahan Tri Danang Waskito, dari Jakarta Archery Club mengatakan, popularitas olahraga panahan memang cenderung naik. Bahkan, saat ini sudah banyak sekolah dan universitas yang mulai memasukkan panahan sebagai bagian dari kurikulum olahraga.

Hadirnya komunitas dan klub panahan yang bermunculan di berbagai kota besar juga membuat olahraga ini semakin diminati publik. Momen pandemi Covid-19 menurutnya juga membuat panahan semakin diminati masyarakat, karena dihelat di luar ruang serta tidak ada interaksi fisik secara langsung.

"Sebelum pandemi memang banyak klub panahan yang membina para pehobi atau atlet nasional. Namun, saat Covid-19 justru semakin tenar karena ada beberapa influencer yang mencoba hobi ini dan membagikannya di media sosial," kata mantan atlet panahan DKI Jakarta itu.
 
 

Danang menjelaskan, fokus olahraga panahan adalah latihan kekuatan fisik dengan dua jalur pilihan, yaitu prestasi dan rekreasi. Untuk olahraga pada jalur pertama, pelaku dituntut untuk meraih kejuaraan, tapi yang kedua hanya sebagai bentuk latihan kebugaran dan kesehatan tubuh atau klangenan semata.
 
Selain kegiatan fisik, panahan juga sudah menjadi gaya hidup. Tak heran jika para orang tua banyak yang meminta anak mereka mengenal olahraga ini sejak usia dini. Bahkan, di tempatnya mengajar, Danang juga menyediakan sederet program, mulai dari fun archery, pay and play, dan membership atau fundamental archery.

Dari segi metode, menurutnya tidak ada yang membedakan program-program tersebut. Umumnya mereka diajarkan pola dan teknik dasar memanah, yang nantinya akan ditingkatkan keterampilannya jika ingin fokus menekuni panahan. Pola yang sama juga diterapkan untuk membership, dengan gol utama jalur prestasi atau atlet.

"Di tempat kami, konsepnya memang nyobain dulu. Setelah itu mereka dibebaskan apakah mau menekuni olahraga ini dengan program yang lain atau tidak. Barulah jika fokus bisa ikut daftar program prestasi," imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Razan Maheswara Basya (17) yang sudah menekuni panahan sejak 2 tahun terakhir mengungkapkan bahwa olahraga memanah memang kian diminati anak-anak muda di Tanah Air. Siswa kelas XII, asal Bekasi, Jawa Barat itu bahkan sudah menekuni panahan sejak kelas 3 SD, meski sempat berhenti selama beberapa waktu.

Ihwal Razan menekuni kembali panahan karena ingin masuk ke perguruan tinggi lewat jalur prestasi. Empat kali seminggu berlatih panahan bersama pelatih Jakarta Archery Club di Summarecon Mall Bekasi. Sikap disiplinnya inilah yang kemudian mengantarkannya untuk mewakili Maluku di Cabor Panahan pada Pra PON 2024 yang nantinya dihelat di Aceh.

Masuk dalam kategori olahraga outdoor, panahan menurut Razan juga tergolong olahraga unik. Selain membuat tubuh semakin bugar, olahraga ini juga turut menanamkan pembentukan karakter, tingkat kedisiplinan, hingga kadar kepercayaan diri yang kuat pada para penikmatnya tanpa memandang rendah orang lain.

"Awalnya saya memang ingin menjadikan olahraga panahan untuk kuliah lewat jalur prestasi. Tapi saat ini mulai tertarik juga untuk menjadi atlet nasional, meskipun masih bingung juga," katanya.

Baca juga: Mulai Dilirik Anak Muda, Begini Tren Olahraga Rugbi di Indonesia

Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar panahan di Jakarta Archery Club juga cukup ekonomis. Untuk kelas fun archery, pay and play, hingga private berkisar antara Rp50.000- Rp250.000 per sesi latihan. Sementara itu, untuk latihan membership dipatok seharga Rp250.000-Rp650.000 perbulan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Cara Mudah Membuat Usus Ayam & Paru Krispi

BERIKUTNYA

Sosiolog Minta Bali Benahi dan Perketat Pariwisata untuk Jaga Citra Wisata

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: