Sharp bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia Ciptakan Udara Sehat Untuk Indonesia (sumber : Dewi Andriani)

Ancaman Tak Terlihat, Waspadai Bahaya Polusi Udara Dalam Ruangan

03 July 2024   |   21:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Polusi udara menjadi polemik yang tak kunjung usai. Kini polusi udara dalam ruang pun merupakan ancaman bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Melansir United States Enviromental Protection Agency (EPA), kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat 2-5 kali, bahkan hingga sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan.

Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari hal tersebut, karena masih menganggap bahwa kondisi di dalam ruangan akan lebih aman dari berbagai ancaman polusi yang berbahaya. 

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Polusi dalam Ruangan yang Berbahaya untuk Pernapasan

Nyatanya, kondisi kualitas udara dalam ruang yang buruk, memiliki dampak yang lebih berbahaya dari polusi udara di luar ruangan karena kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.

Banyak penyebab polusi udara dalam ruang terjadi, salah satunya adalah ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu, proses pembakaran dalam rumah tangga seperti rokok, memasak, bahan kimia pembersih, bulu binatang, tungau, jamur dan serbuk terjebak dalam ruangan.

Dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, dampak polusi udara dalam ruang ini menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti  pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak nafas, bersin, iritasi pada mata, stroke hingga Jantung.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara. Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA baik secara global dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita. 

Polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak - anak yang dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mempengaruhi perkembangan otak anak, seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada pertumbuhan.

“Perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara di dalam ruangan guna menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi kasus angka kematian akibat Pneumonia yang terjadi di Indonesia,” ujar Dr. Ulul Albab, Sp.OG, Rabu (3/7/2024).

Untuk mensosialisasikan mensosialisasikan penting-nya menciptakan udara sehat di dalam ruangan di tengah masyarakat, Sharp selaku produsen produk penjernih udara yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ini merupakan salah satu komitmen Sharp untuk berkontribusi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan konsumen setianya di seluruh dunia melalui produk dan teknologi yang diciptakannya.

Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan setelah lebih dari 20 tahun mengembangkan teknologi Plasmacluster,  Sharp terus melakukan penelitian guna meningkatkan fungsi dari produk penjernih udaranya agar dapat memberikan ekstra perlindungan dalam menjaga kesehatan konsumen setianya.

“Melalui kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia, kami berharap kami dapat berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan udara yang sehat di rumah mereka,” katanya.

TeknoIogi Plasmacluster menjadi teknologi pemurnian udara unik yang bekerja untuk menekan aktivitas bakteri, dll, dengan memecah protein di permukaan tubuh mereka melalui reaksi kimia. Teknologi ini mampu menghilangkan bau, melumpuhkan virus, bakteri dan kuman serta mengurangi pertumbuhan jamur dan listrik statis.

Sebagai contoh, seluruh produk air purifier Sharp dibenamkan ion generator yang menghasilkan Ion Plasmacluster bermuatan positif (H + (H2O) m) dan ion bermuatan negatif (O2– (H2O) n) yang dilepaskan ke udara secara bersamaan.

Ion positif dan negatif secara instan mengikat pada permukaan bakteri di udara, jamur, virus, alergen, dan sejenisnya, kemudian mengubahnya menjadi radikal OH (hidroksil) yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

7 Film & Serial Tayang Juli 2024 di Prime Video: Space Cadet hingga Betty la Fea

BERIKUTNYA

Film All Access to Rossa 25 Shining Years Angkat Kisah Hidup di Balik Gemerlap Panggung Sang Diva

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: