Malioboro (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Eusebio Chrysnamurti/Hypeabis.id)

Mengintip Malioboro, Surga Belanja Legendaris di Yogyakarta

02 July 2024   |   09:30 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Yogyakarta, tanah berjuluk Kota Pelajar yang menyimpan banyak sejarah panjang di balik keistimewaannya. Boleh dibilang, Yogyakarta menyediakan paket komplit bagi para wisatawan. Wilayah yang sarat akan budaya ini menjadi destinasi andalan bagi pelancong yang menyukai alam, budaya, hingga keunikan sisi kota.

Keramaian kota selalu terpantau memadati Malioboro. Sebuah jalan penuh sejarah yang tak pernah sepi di sisi kota Yogyakarta. Sejarah menyebutkan, Malioboro telah ada sejak Kraton Yogyakarta didirikan. Lokasinya pun terbilang dekat.

Baca juga: Menikmati Pesona Ufuk Pantai Tanjung Kesirat di Yogyakarta

Jalan ini telah menjadi jalur utama yang menghubungkan masyarakat Yogyakarta sejak masa kesultanan dahulu. Malioboro bermakna karangan bunga. Konon, dinamai jalan bermakna karangan bunga sebab dahulu jalan ini dipenuhi aneka bunga saat Kraton mengadakan acara-acara besar.

Pada zaman tersebut, Malioboro menempati fungsinya sebagai jalan kerajaan untuk kegiatan seremonial dan menyambut tamu-tamu penting. Sejak masa tersebut pula, Malioboro mulai mekar menjadi pusat ekonomi ditandai dengan lahirnya industri dan toko-toko yang membentuk Malioboro sebagai pusat perdagangan.

Suasana Jalan Malioboro (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Eusebio Chrysnamurti/Hypeabis.id)

Suasana Jalan Malioboro (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Eusebio Chrysnamurti/Hypeabis.id)


Kini, Malioboro dianggap sebagai surga belanja bagi masyarakat lokal dan wisatawan luar Yogyakarta. Setiap harinya, ribuan orang memadati trotoar dan kios-kios di sampingnya untuk berbelanja barang-barang unik. Paling populer, kawasan ini menjadi destinasi akhir bagi wisatawan luar kota sebab Malioboro juga berperan sebagai pusat oleh-oleh. Pengunjung bisa menemui kedai makanan hingga souvenir sebagai buah tangan sebelum kembali ke kota masing-masing.
 
Sepanjang 2 kilometer Jalan Malioboro membentang, terdapat 3 pusat pasar populer untuk berburu bagi para penyuka belanja yakni Teras Malioboro 1. Teras Malioboro 2, dan Pasar Beringharjo. Ketiga pusat pasar ini banyak menjual aneka busana khas Yogyakarta yang kental, mulai dari blangkon,  pakaian lurik, aksesoris batik, hingga barang-barang antik bernilai seni dari harga termurah hingga mahal.
 
Terdapat juga kios yang menjual aneka kaos tie-dye dan semi border bertuliskan Yogyakarta yang paling banyak diburu wisatawan. Pusat oleh-oleh kuliner juga dapat ditemui sepanjang area pasar ini seperti bakpia, geplak, hingga gudeg dalam kemasan.

Saat mengunjungi ketiga wilayah ini, wisatawan direkomendasikan membawa uang tunai untuk berjaga. Sebab, belum semua kios menyediakan transaksi berbasis transfer. Pelancong juga bisa melakukan proses tawar menawar dengan penjual untuk membeli aneka barang yang dibutuhkan mulai harga sekitar Rp30.000 saja.
 
Di luar aktivitas sebagai surga belanja, Malioboro menawarkan sisi lainnya sebagai tempat wisata. Delman-delman yang melewati lintasan Malioboro terasa ikonik di tengah padatnya warga yang menyusuri jalanan penting Yogyakarta ini.

Jangan heran, akan ada banyak musisi jalan yang membawa alunan musik tradisional khas Jawa di beberapa titik Malioboro. Saat matahari mulai terbenam, suasana Malioboro makin kental dengan hidupnya lampu-lampu berwarna di sepanjang jalan ini. Suasana kota menjadi daya pikat Malioboro yang membuat lokasi ini selalu ramai.
 
Jalan Malioboro terletak di antara Tugu Yogyakarta dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang membentak di antara ruas Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Untuk menuju ke kawasan Malioboro, wisatawan bisa memanfaatkan angkutan Trans Jogja, atau menggunakan kendaraan pribadi menuju pusat Yogyakarta ini.

Apabila datang dari stasiun, pengunjung bisa turun di Stasiun Tugu dengan jarak 1,1 kilometer menuju lokasi. Namun, pengunjung juga bisa turun di Stasiun Lempuyangan dengan jarak 1,4 kilometer ditempuh dengan berjalan kaki.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Momen Liburan Sekolah, Cek Diskon Tiket Kereta Api di Jakarta Fair Kemayoran

BERIKUTNYA

Jakarta Bakal Jadi Kota Bisnis, Pengamat Nilai Ada Peluang Besar di Sektor Wirausaha

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: