Mengenal Windows Defender yang Dilumpuhkan Sebelum PDNS Diserang
01 July 2024 |
15:28 WIB
Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Indonesia mengalami serangan. Data yang ada di dalamnya pun berada di tangan penjahat siber. Dalam proses yang terjadi, penyerang menonaktifkan Windows Defender sebelum melakukan aktivitas jahat atau malicious.
Dikutip dari laman Microsoft, Windows Defender adalah aplikasi keamanan yang membantu individu tetap aman saat beraktivitas online. Perangkat lunak ini akan melindungi pengguna dari malware, situs web berbahaya, dan pencurian identitas.
Windows Defender memberikan perlindungan kepada pengguna komputer dari malware dengan anti-malware. Anti-malware yang menjadi bagian dalam perangkat lunak itu akan memeriksa pesan, file, atau aplikasi yang diunduh dan diinstal.
Malware adalah perangkat lunak jahat yang dapat mencuri atau merusak data pribadi seperti file, foto, atau pesan. Selain itu, Malware juga dapat melacak atau memata-matai individu, mencuri uang, atau menggunakan perangkat korban untuk menyebabkan kerusakan lain seperti menyerang orang lain.
Baca juga: Mengenal Brain Cipher, Ransomware yang Menyerang Pusat Data Nasional
Windows Defender juga akan memeriksa tautan yang dibuka untuk mencoba dan menemukan apa saja yang mungkin berbahaya ketika berselancar di dunia maya. Pada saat ini, sejumlah pihak menyerang individu melalui situs web berbahaya.
Penyerang mencoba menipu individu untuk mengungkapkan informasi pribadi, seperti nama pengguna dan kata sandi, kartu kredit, atau informasi akun lainnya. Selain itu, penyerang juga mencoba membuat mereka menginstal malware di sistem komputer lewat laman berbahaya.
Windows Defender yang terpasang dalam komputer akan memblokirnya dan memberitahukan kepada pengguna tentang tautan berbahaya itu. Saat ini, Windows Defender juga mampu memantau pencurian identitas. Peranti lunak tersebut akan memberikan pemberitahuan dan laporan detail kepada pengguna jika mendeteksi ada pelanggaran terhadap identitas seseorang.
Pemilik identitas akan mendapat rekomendasi tentang langkah-langkah yang harus segera dilakukan guna mengatasi pelanggaran yang terjadi. Kemudian, pengguna komputer juga akan mendapatkan rincian cara pelanggaran dapat terjadi, risiko, dan kiat mengurangi kemungkinan itu terjadi lagi.
Selain itu, individu juga akan mendapatkan akses telepon 24/7 ke tim profesional pencurian identitas yang diklaim sangat terampil dan dapat memandu menjalani proses untuk mengatasi detail yang dilanggar.
Kemudian, tim itu juga akan menyediakan layanan pemulihan identitas layanan penuh jika pencuri identitas menggunakan detail pribadi seseorang untuk melakukan penipuan.
Baca juga: Memahami Cara Kerja Ransomware & Langkah Mengantisipasi Ancamannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dikutip dari laman Microsoft, Windows Defender adalah aplikasi keamanan yang membantu individu tetap aman saat beraktivitas online. Perangkat lunak ini akan melindungi pengguna dari malware, situs web berbahaya, dan pencurian identitas.
Windows Defender memberikan perlindungan kepada pengguna komputer dari malware dengan anti-malware. Anti-malware yang menjadi bagian dalam perangkat lunak itu akan memeriksa pesan, file, atau aplikasi yang diunduh dan diinstal.
Malware adalah perangkat lunak jahat yang dapat mencuri atau merusak data pribadi seperti file, foto, atau pesan. Selain itu, Malware juga dapat melacak atau memata-matai individu, mencuri uang, atau menggunakan perangkat korban untuk menyebabkan kerusakan lain seperti menyerang orang lain.
Baca juga: Mengenal Brain Cipher, Ransomware yang Menyerang Pusat Data Nasional
Windows Defender juga akan memeriksa tautan yang dibuka untuk mencoba dan menemukan apa saja yang mungkin berbahaya ketika berselancar di dunia maya. Pada saat ini, sejumlah pihak menyerang individu melalui situs web berbahaya.
Penyerang mencoba menipu individu untuk mengungkapkan informasi pribadi, seperti nama pengguna dan kata sandi, kartu kredit, atau informasi akun lainnya. Selain itu, penyerang juga mencoba membuat mereka menginstal malware di sistem komputer lewat laman berbahaya.
Windows Defender yang terpasang dalam komputer akan memblokirnya dan memberitahukan kepada pengguna tentang tautan berbahaya itu. Saat ini, Windows Defender juga mampu memantau pencurian identitas. Peranti lunak tersebut akan memberikan pemberitahuan dan laporan detail kepada pengguna jika mendeteksi ada pelanggaran terhadap identitas seseorang.
Windows Defender (Sumber gambar: Microsoft)
Selain itu, individu juga akan mendapatkan akses telepon 24/7 ke tim profesional pencurian identitas yang diklaim sangat terampil dan dapat memandu menjalani proses untuk mengatasi detail yang dilanggar.
Kemudian, tim itu juga akan menyediakan layanan pemulihan identitas layanan penuh jika pencuri identitas menggunakan detail pribadi seseorang untuk melakukan penipuan.
Baca juga: Memahami Cara Kerja Ransomware & Langkah Mengantisipasi Ancamannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.