Hati-hati, Bisnis Ransomware Lagi Booming
16 June 2021 |
15:46 WIB
Virus adalah sesuatu yang sangat merugikan, tidak terkecuali dengan virus komputer. Dan, tahu kah Genhype bahwa saat ini bisnis ransomaware sedang booming lho di dunia.
Lotem Finkelsteen, Head of Threat Intelligence di Check Point Software Technologies, bilang bahwa pihaknya melihat lonjakan global dalam ransomware di setiap geografi utama, terutama dalam dua bulan terakhir.
"Kami percaya tren didorong oleh sejumlah pendatang baru ke dalam bisnis ransomware," katanya.
Peningkatan bisnis ini tidak datang begitu saja. Namun, ada penyebabnya lho Genhype.
Finkelsteen ada beberapa penyebab meningkatanya virus ini. Pertama, tersiarnya kabar yang menyebutkan bahwa model bisnis di balik ransomware sangat sukses dan menguntungkan. Berita utama seputar pembayaran tebusan yang mengejutkan dalam jutaan, seperti Colonial Pipeline yang memberikan US$4,4 juta, menginspirasi para penjahat dunia maya untuk masuk dan bergabung dengan bisnis ransomware.
Dan dalam bisnis ini, sejumlah besar uang sering didistribusikan hanya di antara segelintir penjahat dunia maya, menarik penjahat dunia maya yang haus uang untuk memeriksa bisnis ransomware.
Kedua, pelaku ancaman telah mengubah taktik mereka dari mencuri data menjadi mengganggu infrastruktur penting.
Serangan pada yang terakhir tidak terlalu mainstream, sampai sekarang. Minggu demi minggu, dari JBS hingga Colonial Pipeline, dia melihat geng ransomware mengejar beberapa aspek masyarakat yang paling kritis.
Ketiga, peretas makin menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam taktik ransomware mereka, memperkenalkan metode seperti triple extortion, di mana pelaku ancaman tidak hanya menuntut tebusan dari organisasi, tetapi juga mengancam pelanggan, pengguna, dan pihak ketiga lainnya.
"Sayangnya, itu hanya akan menjadi lebih buruk, karena saya tidak berpikir kita telah melihat puncak serangan ransomware. Pelaku ancaman di balik ransomware tidak hanya menjadi lebih besar, mereka menjadi lebih baik dalam apa yang mereka lakukan," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Lotem Finkelsteen, Head of Threat Intelligence di Check Point Software Technologies, bilang bahwa pihaknya melihat lonjakan global dalam ransomware di setiap geografi utama, terutama dalam dua bulan terakhir.
"Kami percaya tren didorong oleh sejumlah pendatang baru ke dalam bisnis ransomware," katanya.
Peningkatan bisnis ini tidak datang begitu saja. Namun, ada penyebabnya lho Genhype.
Finkelsteen ada beberapa penyebab meningkatanya virus ini. Pertama, tersiarnya kabar yang menyebutkan bahwa model bisnis di balik ransomware sangat sukses dan menguntungkan. Berita utama seputar pembayaran tebusan yang mengejutkan dalam jutaan, seperti Colonial Pipeline yang memberikan US$4,4 juta, menginspirasi para penjahat dunia maya untuk masuk dan bergabung dengan bisnis ransomware.
Dan dalam bisnis ini, sejumlah besar uang sering didistribusikan hanya di antara segelintir penjahat dunia maya, menarik penjahat dunia maya yang haus uang untuk memeriksa bisnis ransomware.
Kedua, pelaku ancaman telah mengubah taktik mereka dari mencuri data menjadi mengganggu infrastruktur penting.
Serangan pada yang terakhir tidak terlalu mainstream, sampai sekarang. Minggu demi minggu, dari JBS hingga Colonial Pipeline, dia melihat geng ransomware mengejar beberapa aspek masyarakat yang paling kritis.
Ketiga, peretas makin menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam taktik ransomware mereka, memperkenalkan metode seperti triple extortion, di mana pelaku ancaman tidak hanya menuntut tebusan dari organisasi, tetapi juga mengancam pelanggan, pengguna, dan pihak ketiga lainnya.
"Sayangnya, itu hanya akan menjadi lebih buruk, karena saya tidak berpikir kita telah melihat puncak serangan ransomware. Pelaku ancaman di balik ransomware tidak hanya menjadi lebih besar, mereka menjadi lebih baik dalam apa yang mereka lakukan," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.