Mengenal Aksen Trans-atlantic: Perpaduan Pelafalan Inggris dan Amerika
25 June 2024 |
17:12 WIB
Saat menonton film Amerika klasik dari era 1940-an, Genhype mungkin menyadari bahwa dialog para pemainnya terdengar sangat berbeda dibandingkan dengan aktor dan aktris pada dekade berikutnya. Kala itu, mereka menggunakan aksen Trans-atlantic.
Aksen atau gaya bicara ini memadukan pelafalan Bahasa Inggris asli, dengan kosakata dari Bahasa Inggris khas Amerika. Aksen ini dipopulerkan pada 1918 oleh ahli bahasa asal Australia, William Tilly saat masih aktif mengajar di Universitas Columbia.
Baca juga: 10 Idiom Tentang Romansa dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Tilly menciptakan istilah Bahasa Inggris Dunia, sebuah pola bicara yang tidak terpacu pada dialek regional tertentu. Karena terdengar elegan dan mewah, aksen ini cepat diadopsi oleh kalangan masyarakat kelas atas, khususnya di Amerika Serikat.
Kemudian memasuki 1940-an, aksen Trans-atlantic mulai diajarkan di sekolah-sekolah asrama elit, biasanya dijadikan materi pokok dalam kelas berpidato dan program teater. Semuanya berkat Edith Skinner, seorang pelatih suara yang mempopulerkan aksen ini melalui bukunya Speak with Distinction, yang mengajarkan pelafalan Inggris yang lebih terstruktur.
Popularitasnya juga merambah ke dunia sinema yang digunakan oleh beberapa bintang Hollywood pada era tersebut, seperti Katharine Hepburn, Cary Grant, Bette Davis, dan Ingrid Bergman. Sejak itu, banyak sekali penonton dari seluruh dunia yang ingin mencoba untuk berbicara seperti bintang idola era tersebut.
Namun setelah sampai era 1950-an, popularitas aksen Trans-atlantic mulai menurun berkat aktor yang menggunakan aksen asli mereka. Salah satunya James Dean, yang mulai mempopulerkan aksen dan dialek regional Midland, yang berasal dari tempat kelahirannya di Fairmount, Indiana.
Selain James Dean, ada juga Elvis dengan aksen Southern kental miliknya. Mengingat dirinya lahir dan dibesarkan di Tupelo, Mississippi, yang merupakan salah satu negara bagian paling selatan dan timur dari Amerika Serikat.
Eksistensi aktor dan aktris dari berbagai negara bagian dan bangsa lain juga berkontribusi terhadap penurunan popularitas aksen Trans-atlantic ini. Pasalnya, aksen dan pelafalan merupakan sebuah karakter berbicara yang menjadi bagian dari identitas mereka.
Jadi, penggunaan aksen asli menjadi lebih mudah dan melekat dalam benak para penonton/penggemar James Dean dan Elvis tersebut.
Jadi apakah aksen Trans-atlantic ini masih digunakkan pada saat ini? Ternyata beberapa pelatih dialek masih mempelajari aksen tersebut dan mengajari para aktor yang harus berperan sebagai karakter dari dekade 1940-an.
Selain itu, aksen ini kembali populer digunakan oleh beberapa akun media sosial. Seperti akun TikTok @marlonvoiceover yang berprofesi sebagai aktor suara dan @dupreestudios, veteran tentara AS yang menjadi seorang ventriloquist.
Untuk mengidentifikasi aksen ini, berikut beberapa karakteristik suara yang dimiliki pembicara dengan aksen Transatlantic.
Baca juga: 5 Pilihan Karier Penggemar Kebudayaan dan Bahasa Asing
Editor: Fajar Sidik
Aksen atau gaya bicara ini memadukan pelafalan Bahasa Inggris asli, dengan kosakata dari Bahasa Inggris khas Amerika. Aksen ini dipopulerkan pada 1918 oleh ahli bahasa asal Australia, William Tilly saat masih aktif mengajar di Universitas Columbia.
Baca juga: 10 Idiom Tentang Romansa dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Tilly menciptakan istilah Bahasa Inggris Dunia, sebuah pola bicara yang tidak terpacu pada dialek regional tertentu. Karena terdengar elegan dan mewah, aksen ini cepat diadopsi oleh kalangan masyarakat kelas atas, khususnya di Amerika Serikat.
Kemudian memasuki 1940-an, aksen Trans-atlantic mulai diajarkan di sekolah-sekolah asrama elit, biasanya dijadikan materi pokok dalam kelas berpidato dan program teater. Semuanya berkat Edith Skinner, seorang pelatih suara yang mempopulerkan aksen ini melalui bukunya Speak with Distinction, yang mengajarkan pelafalan Inggris yang lebih terstruktur.
Popularitasnya juga merambah ke dunia sinema yang digunakan oleh beberapa bintang Hollywood pada era tersebut, seperti Katharine Hepburn, Cary Grant, Bette Davis, dan Ingrid Bergman. Sejak itu, banyak sekali penonton dari seluruh dunia yang ingin mencoba untuk berbicara seperti bintang idola era tersebut.
Namun setelah sampai era 1950-an, popularitas aksen Trans-atlantic mulai menurun berkat aktor yang menggunakan aksen asli mereka. Salah satunya James Dean, yang mulai mempopulerkan aksen dan dialek regional Midland, yang berasal dari tempat kelahirannya di Fairmount, Indiana.
Selain James Dean, ada juga Elvis dengan aksen Southern kental miliknya. Mengingat dirinya lahir dan dibesarkan di Tupelo, Mississippi, yang merupakan salah satu negara bagian paling selatan dan timur dari Amerika Serikat.
Eksistensi aktor dan aktris dari berbagai negara bagian dan bangsa lain juga berkontribusi terhadap penurunan popularitas aksen Trans-atlantic ini. Pasalnya, aksen dan pelafalan merupakan sebuah karakter berbicara yang menjadi bagian dari identitas mereka.
Jadi, penggunaan aksen asli menjadi lebih mudah dan melekat dalam benak para penonton/penggemar James Dean dan Elvis tersebut.
Jadi apakah aksen Trans-atlantic ini masih digunakkan pada saat ini? Ternyata beberapa pelatih dialek masih mempelajari aksen tersebut dan mengajari para aktor yang harus berperan sebagai karakter dari dekade 1940-an.
Selain itu, aksen ini kembali populer digunakan oleh beberapa akun media sosial. Seperti akun TikTok @marlonvoiceover yang berprofesi sebagai aktor suara dan @dupreestudios, veteran tentara AS yang menjadi seorang ventriloquist.
@dupreestudios The Trans Atlantic accent, used tomake speach clearer! #carbonmic #transatlanticaccent ? original sound - Mike Dupree
Untuk mengidentifikasi aksen ini, berikut beberapa karakteristik suara yang dimiliki pembicara dengan aksen Transatlantic.
Baca juga: 5 Pilihan Karier Penggemar Kebudayaan dan Bahasa Asing
- Berbicara dengan intonasi yang lebih cepat, namun tetap jelas.
- Hilangkan bunyi "R" di akhir kata, dan rubah menjadi bunyi “uh.”
- Vowels diucapkan dengan kualitas yang lebih lembut dan lebih panjang
- Perjelas dan tebalkan huruf “T” dalam sebuah kata.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.