Ilustrasi menonton film (Sumber gambar: Unsplash/ Kevin Woblick )

5 Film Religi yang Pas Ditonton Selama Libur Iduladha: Le Grand Voyage hingga Emak Ingin Naik Haji

17 June 2024   |   11:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bulan Juni tahun ini menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Sebab, umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Iduladha setelah sebagian di antara mereka menunaikan ibadah haji di Makkah. Di Indonesia, momen Lebaran kurban ini juga dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk liburan.

Bagi yang bingung mau ngapain, menonton film religi bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi libur Iduladha. Selain mengisi waktu luang, menonton film religi juga mengandung pesan-pesan tentang Islam dan kehidupan yang dapat dijadikan inspirasi dan motivasi.

Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Film Under Paris yang Tayang di Netflix

Ada beberapa rekomendasi film religi yang menghadirkan cerita penuh makna dan bisa jadi renungan selama momen Iduladha tahun ini. Film-film ini juga menampilkan kisah dan tema perjuangan manusia yang tak lepas dari nilai-nilai Islami.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 5 film yang cocok ditonton untuk merayakan hari raya Iduladha:


1. Le Grand Voyage (2004)



Disutradarai oleh Ismaël Ferroukhi, film ini mengisahkan tentang perjalanan spiritual dan emosional antara seorang ayah dan putranya. Yaitu Reda, seorang remaja keturunan Maroko yang tinggal di Prancis, dan ayahnya Mohamed Majd yang ingin berangkat haji dengan mengendarai mobil.

Syahdan, Reda yang besar dalam budaya Barat dan jauh dari nilai-nilai tradisional keluarganya enggan diajak menemani ayahnya naik haji menggunakan mobil dari Prancis. Namun, dia akhirnya  terpaksa melakukan perjalanan tersebut, dan mereka menemukan momen-momen spiritual, yang mempererat hubungannya dengan sang ayah.

Le Grand Voyage juga banyak menerima banyak pujian dan penghargaan atas penampilan akting yang kuat dan narasi yang mendalam. Di samping itu, film ini juga berhasil menangkap esensi dari perjalanan spiritual dan konflik antar generasi. 


2. Ayat-Ayat Cinta (2008)



Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Ayat-Ayat Cinta mengisahkan tentang Fahri bin Abdillah, seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar, Kairo, Mesir. Fahri menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan akademis dan pribadinya, terutama dalam memilih pasangan hidup.

Syahdan, dia jatuh cinta pada Aisha, seorang wanita Turki keturunan Jerman yang cantik dan baik hati. Namun, perjalanannya untuk mendapatkan cinta Aisha tidaklah mudah. Fahri juga harus menghadapi Maria Girgis, seorang wanita Koptik Mesir yang baik hati dan mencintainya dalam diam. 


3. Ketika Cinta Bertasbih (2009)



Film besutan Chaerul Umam ini menceritakan tentang Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar, Mesir, yang bekerja sambil belajar. Azzam berjuang menyelesaikan pendidikannya sambil mencari nafkah untuk keluarganya di Indonesia. 

Di tengah perjuangannya, Azzam mengalami berbagai cobaan dan kisah asmara. Yaitu saat bertemu dengan Eliana, dan Anna Althafunnisa, dua wanita yang juga menjadi pusat perhatiannya. Di sinilah dia harus memilih salah satu di antaranya, yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang.


4. A Separation (2011)



Disutradarai Asghar Farhadi, A Separation mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluarga di Iran yang sedang berada di ambang perceraian. Pasangan suami istri yang menjadi persona utama dalam film ini sedang menghadapi berbagai konflik sosial serta moral.

Keduanya adalah Nader dan Simin yang ingin bercerai. Simin ingin meninggalkan Iran bersama putri mereka, Termeh, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Namun, Nader menolak karena dia harus merawat ayahnya yang lanjut usia dan menderita Alzheimer.

Selama proses hukum, berbagai fakta dan kebohongan anrar kedunaya terungkap. Momen inilah yang kemudian memperumit situasi dan menimbulkan antara keduanya. Terutama tentang pertanyaan-pertanyaan moral yang mendalam tentang kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan. 


5. Emak Ingin Naik Haji (2009)



Disutradarai Aditya Gumay, film ini bercerita tentang Emak, seorang janda tua yang sangat ingin naik haji. Dengan bantuan anaknya, Zein, yang berprofesi sebagai pelukis keliling, Emak terus berusaha mengumpulkan uang untuk mewujudkan mimpinya. Kisah ini menyentuh hati dan menggambarkan pengorbanan serta kasih sayang keluarga.

Baca juga: Rekomendasi Film Klasik 1960-an, Psycho sampai Dr. Strangelove

Zein adalah seorang pelukis keliling yang sering menghadapi kesulitan finansial. Kendati begitu dia sangat menyayangi Emak dan selalu berusaha untuk membahagiakannya. Zein menyadari betapa besar keinginan Emak untuk naik haji, tapi keterbatasan ekonomi membuat impian tersebut  mustahil. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

10 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Indonesia, Jemur Kasur hingga Mendandani Sapi

BERIKUTNYA

6 Pameran Seni Untuk Mengisi Libur Iduladha: Galeri Nasional hingga Pos Bloc

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: