.Feast Rilis Single Politrik, Lagu Kedua untuk Album Membangun & Menghancurkan
09 June 2024 |
23:17 WIB
Grup band rock .Feast merilis single anyar berjudul Politrik. Trek ini merupakan lagu kedua untuk album baru .Feast, Membangun & Menghancurkan, yang dijadwalkan meluncur pada Agustus 2024. Sebelumnya, mereka telah merilis single Konsekuens, yang menjadi lagu pembuka dari album tersebut.
Politrik merupakan lagu dengan tempo kencang dan chorus teriakan yang cukup membekas. Lewat lagu ini, Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Dicky Renanda (gitar) dan Fadli Fikriawan (bas) mencoba mengutarakan kekhawatiran berbagai isu sosio-politik yang telah diangkat selama satu dekade terakhir dalam karya-karya mereka.
Baca juga: Grup Band Rock .Feast Rilis Single Konsekuens, Lagu Pembuka Album Tertunda
Seperti diketahui, .Feast memang kerap mengangkat isu sosio-politik dalam materi album mereka yakni Multiverses (2017) dan Abdi Lara Insani (2022), serta dua album mini yaitu Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020).
Meski mengangkat tema sosio-politik, dari segi lirik, lagu Politrik lebih mengedepankan ungkapan semacam otokritik bagi .Feast sendiri. Lirik yang ditulis Baskara dalam lagu Politrik mencoba membedah semakin dalam terkait tema tersebut, dan mempertanyakan posisi .Feast, apakah benar-benar masih ingin mengangkat isu-isu itu dalam musik mereka atau justru sekadar menjadi taktik jualan.
Hal itupun tercermin dalam salah satu kalimat tajam dari lirik lagu tersebut yang berbunyi, “Aku pernah di situ, kawan/Muak hanya dianggap jualan/Menjalankannya jadi beban/Sulit imbangi perkataan," demikian penggalan lirik lagu Politrik.
Menyusul dirilisnya “Konsekuens” pada Mei lalu, .Feast memilih “Politrik” sebagai lagu pembuka berikutnya dari album Membangun & Menghancurkan karena dianggap cukup berbeda secara sonik dari karya-karya mereka sebelumnya, namun tetap mempertahankan ciri khas mereka serta memungkinkan untuk bereksplorasi lebih jauh di albumnya.
Seperti halnya “Konsekuens”, “Politrik” juga diproduseri oleh Pandu Fathoni untuk menyelesaikan demo lagunya. Di samping Pandu, rekaman ini juga menampilkan drum oleh Dias Widjajanto, penataan suara oleh Arief Rinaldi serta penyelarasan akhir oleh Dimas Pradipta.
Sebelumnya, .Feast telah merilis "Konsekuens" sebagai lagu pembuka untuk album baru mereka berjudul Membangun & Menghancurkan. Lagu Konsekuens dipilih sebagai persembahan pertama dari album Membangun & Menghancurkan karena dianggap sebagai lagu yang agresif dan penuh distorsi, mewakili tema utama yang diangkat di album mereka mendatang.
Seperti judulnya, lagu Konsekuens yang liriknya ditulis oleh Baskara itu bercerita tentang apa yang terjadi di hari ini merupakan konsekuensi dari apa yang telah diperbuat selama ini.
Baca juga: .Feast Lengkapi Album Abdi Lara Insani dengan 3 Lagu Baru
Dalam keterangan resminya, .Feast menuliskan lirik lagu Konsekuens sekaligus menjadi sebuah pesan yang berlaku kepada siapa pun, tak terkecuali .Feast yang mengalami dampak positif maupun negatif akibat perbuatan mereka sepanjang perjalanan sebagai band sejak tahun 2012.
Rilisnya lagu Konsekuens sekaligus menandai ditepatinya janji .Feast untuk merampungkan Membangun & Menghancurkan, album yang sudah mereka umumkan sejak 2019. Namun, karena satu dan lain hal, proses penggarapan album tersebut terhambat dan baru bisa diselesaikan tahun ini. Adapun, album tersebut akan diluncurkan pada Agustus 2024 mendatang.
Dalam kurun waktu 2019-2023, .Feast malah sempat merekam dan merilis dua kumpulan lagu lain, yakni Uang Muka pada 2020 serta Abdi Lara Insani – yang meraih piala AMI Awards untuk kategori Album Rock Terbaik – pada 2022.
Selain itu, mereka juga sempat berkolaborasi bersama Koil dengan saling bertukar lagu di split single Tarian Penghancur Dunia Fantasi, lalu merekam lagu Tak Ada Wifi di Alam Baka bersama band legendaris asal Bandung tersebut.
Walau .Feast tetap produktif berkarya dan rajin tampil di panggung-panggung dalam berbagai acara dengan membawakan lagu-lagu andalan seperti Sectumsempra, Peradaban, dan Gugatan Rakyat Semesta. Para Kelelawar – sebutan untuk penggemar setia mereka – selalu menantikan kelahiran album Membangun & Menghancurkan.
Baca juga: .Feast Gelar Tur Konser Multisemesta, Bandung Jadi Kota Pertama
Bahkan, ungkapan “Kawal Membangun & Menghancurkan” sempat digaungkan oleh para penggemar .Feast di media sosial sebagai bentuk antusiasme mereka terhadap album ketiga band asal Jakarta itu. Sebentar lagi, penantian panjang para penggemar pun akan terbayar.
Profil .Feast
Debut pada 2012, .Feast adalah grup band rock yang beranggotakan Daniel Baskara Putra, Adnan Satyanugraha Putra, Dicky Renanda Putra, dan Fadli Fikriawan Wibowo. Nama Feast dipilih karena dua alasan. Pertama, mereka suka bekerja sama dengan orang lain dalam membuat musik.
Kedua, mereka menganggap karya-karya musik mereka adalah suatu perayaan atas tragedi, kemenangan atau hal apapun. Grup ini juga menambahkan titik di depan namanya agar membedakan mereka dengan grup musik lain yang mempunyai nama sama.
Meski dibentuk pada 2012, .Feast baru resmi debut dengan merilis single Camkan pada 2014. Single tersebut berisi tentang kegelisahan mereka terhadap kebebasan beragama di Indonesia.
Pada 2017, mereka merilis album panjang perdana berjudul Multiverses, yang menampilkan berbagai kolaborator termasuk rapper Ramengvrl, vokalis Elephant Kind Bam Mastro, produser Mardial, penyanyi Oscar Lolang dan Haikal Azizi, dan banyak lagi. Dilanjut dengan merilis album mini kedua berjudul Beberapa Orang Memaafkan pada 2018, dengan single utama yakni Peradaban.
Sepanjang kariernya, .Feast telah merilis dua album studio yakni Multiverses (2017) dan Abdi Lara Insani (2022), serta dua album mini yaitu Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020). Pada 2022, mereka berhasil menyabet penghargaan Album Rock Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards berkat album Abdi Lara Insani.
Baca juga: Grup Musik .Feast Gelar Tur Multisemesta di 8 Kota, Rayakan Perjalanan Satu Dekade
Editor: Puput Ady Sukarno
Politrik merupakan lagu dengan tempo kencang dan chorus teriakan yang cukup membekas. Lewat lagu ini, Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Dicky Renanda (gitar) dan Fadli Fikriawan (bas) mencoba mengutarakan kekhawatiran berbagai isu sosio-politik yang telah diangkat selama satu dekade terakhir dalam karya-karya mereka.
Baca juga: Grup Band Rock .Feast Rilis Single Konsekuens, Lagu Pembuka Album Tertunda
Seperti diketahui, .Feast memang kerap mengangkat isu sosio-politik dalam materi album mereka yakni Multiverses (2017) dan Abdi Lara Insani (2022), serta dua album mini yaitu Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020).
Meski mengangkat tema sosio-politik, dari segi lirik, lagu Politrik lebih mengedepankan ungkapan semacam otokritik bagi .Feast sendiri. Lirik yang ditulis Baskara dalam lagu Politrik mencoba membedah semakin dalam terkait tema tersebut, dan mempertanyakan posisi .Feast, apakah benar-benar masih ingin mengangkat isu-isu itu dalam musik mereka atau justru sekadar menjadi taktik jualan.
Hal itupun tercermin dalam salah satu kalimat tajam dari lirik lagu tersebut yang berbunyi, “Aku pernah di situ, kawan/Muak hanya dianggap jualan/Menjalankannya jadi beban/Sulit imbangi perkataan," demikian penggalan lirik lagu Politrik.
Menyusul dirilisnya “Konsekuens” pada Mei lalu, .Feast memilih “Politrik” sebagai lagu pembuka berikutnya dari album Membangun & Menghancurkan karena dianggap cukup berbeda secara sonik dari karya-karya mereka sebelumnya, namun tetap mempertahankan ciri khas mereka serta memungkinkan untuk bereksplorasi lebih jauh di albumnya.
Seperti halnya “Konsekuens”, “Politrik” juga diproduseri oleh Pandu Fathoni untuk menyelesaikan demo lagunya. Di samping Pandu, rekaman ini juga menampilkan drum oleh Dias Widjajanto, penataan suara oleh Arief Rinaldi serta penyelarasan akhir oleh Dimas Pradipta.
Sebelumnya, .Feast telah merilis "Konsekuens" sebagai lagu pembuka untuk album baru mereka berjudul Membangun & Menghancurkan. Lagu Konsekuens dipilih sebagai persembahan pertama dari album Membangun & Menghancurkan karena dianggap sebagai lagu yang agresif dan penuh distorsi, mewakili tema utama yang diangkat di album mereka mendatang.
Seperti judulnya, lagu Konsekuens yang liriknya ditulis oleh Baskara itu bercerita tentang apa yang terjadi di hari ini merupakan konsekuensi dari apa yang telah diperbuat selama ini.
Baca juga: .Feast Lengkapi Album Abdi Lara Insani dengan 3 Lagu Baru
Dalam keterangan resminya, .Feast menuliskan lirik lagu Konsekuens sekaligus menjadi sebuah pesan yang berlaku kepada siapa pun, tak terkecuali .Feast yang mengalami dampak positif maupun negatif akibat perbuatan mereka sepanjang perjalanan sebagai band sejak tahun 2012.
Rilisnya lagu Konsekuens sekaligus menandai ditepatinya janji .Feast untuk merampungkan Membangun & Menghancurkan, album yang sudah mereka umumkan sejak 2019. Namun, karena satu dan lain hal, proses penggarapan album tersebut terhambat dan baru bisa diselesaikan tahun ini. Adapun, album tersebut akan diluncurkan pada Agustus 2024 mendatang.
Dalam kurun waktu 2019-2023, .Feast malah sempat merekam dan merilis dua kumpulan lagu lain, yakni Uang Muka pada 2020 serta Abdi Lara Insani – yang meraih piala AMI Awards untuk kategori Album Rock Terbaik – pada 2022.
Selain itu, mereka juga sempat berkolaborasi bersama Koil dengan saling bertukar lagu di split single Tarian Penghancur Dunia Fantasi, lalu merekam lagu Tak Ada Wifi di Alam Baka bersama band legendaris asal Bandung tersebut.
Walau .Feast tetap produktif berkarya dan rajin tampil di panggung-panggung dalam berbagai acara dengan membawakan lagu-lagu andalan seperti Sectumsempra, Peradaban, dan Gugatan Rakyat Semesta. Para Kelelawar – sebutan untuk penggemar setia mereka – selalu menantikan kelahiran album Membangun & Menghancurkan.
Baca juga: .Feast Gelar Tur Konser Multisemesta, Bandung Jadi Kota Pertama
Bahkan, ungkapan “Kawal Membangun & Menghancurkan” sempat digaungkan oleh para penggemar .Feast di media sosial sebagai bentuk antusiasme mereka terhadap album ketiga band asal Jakarta itu. Sebentar lagi, penantian panjang para penggemar pun akan terbayar.
Profil .Feast
Debut pada 2012, .Feast adalah grup band rock yang beranggotakan Daniel Baskara Putra, Adnan Satyanugraha Putra, Dicky Renanda Putra, dan Fadli Fikriawan Wibowo. Nama Feast dipilih karena dua alasan. Pertama, mereka suka bekerja sama dengan orang lain dalam membuat musik.
Kedua, mereka menganggap karya-karya musik mereka adalah suatu perayaan atas tragedi, kemenangan atau hal apapun. Grup ini juga menambahkan titik di depan namanya agar membedakan mereka dengan grup musik lain yang mempunyai nama sama.
Meski dibentuk pada 2012, .Feast baru resmi debut dengan merilis single Camkan pada 2014. Single tersebut berisi tentang kegelisahan mereka terhadap kebebasan beragama di Indonesia.
Pada 2017, mereka merilis album panjang perdana berjudul Multiverses, yang menampilkan berbagai kolaborator termasuk rapper Ramengvrl, vokalis Elephant Kind Bam Mastro, produser Mardial, penyanyi Oscar Lolang dan Haikal Azizi, dan banyak lagi. Dilanjut dengan merilis album mini kedua berjudul Beberapa Orang Memaafkan pada 2018, dengan single utama yakni Peradaban.
Sepanjang kariernya, .Feast telah merilis dua album studio yakni Multiverses (2017) dan Abdi Lara Insani (2022), serta dua album mini yaitu Beberapa Orang Memaafkan (2018) dan Uang Muka (2020). Pada 2022, mereka berhasil menyabet penghargaan Album Rock Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards berkat album Abdi Lara Insani.
Baca juga: Grup Musik .Feast Gelar Tur Multisemesta di 8 Kota, Rayakan Perjalanan Satu Dekade
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.