X Resmi Izinkan Konten Dewasa Tayang, Syarat & Ketentuan Berlaku!
05 June 2024 |
07:54 WIB
Platform media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) resmi menerapkan kebijakan baru mengenai konten dewasa. Kebijakan tersebut disampaikan perusahaan melalui laman resmi Rules & Policies - Adult Content yang diterapkan sejak Mei 2024.
Dalam keterangan tertulis, X mengonfirmasi penggunanya kini dapat membagikan konten ketelanjangan atau perilaku seksual orang dewasa. Namun, mereka memberi syarat khusus untuk penayangan konten tersebut, yakni harus dibuat dan didistribusikan atas dasar kesepakatan bersama.
“Pengguna dapat membuat, mendistribusikan, dan mengakses konten bertema seksual selama konten tersebut dibuat dan didistribusikan atas dasar kesepakatan bersama,” demikian pernyataan kebijakan tersebut.
Baca juga: Intip Ambisi Elon Musk Ubah Twitter Jadi Platform Super, dari Fitur Hiburan hingga Pembayaran
Adapun, alasan X memperbolehkan penayangan konten dewasa merujuk pada penilaian mereka terhadap ekspresi visual dan tertulis seksual yang dianggap sebagai ekspresi seni yang sah.
“Kami mendukung kebebasan orang dewasa untuk menikmati dan menciptakan konten yang menunjukkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas,” lanjut bunyi pernyataan tersebut.
X juga menjelaskan bagaimana sebuah konten didefinisikan sebagai konten dewasa yang boleh tayang di platform ini. Seluruh konten dewasa yang diperbolehkan tayang di platform X merupakan konten yang menggambarkan ketelanjangan orang dewasa atau perilaku seksual bersifat pornografi, yang diproduksi dan didistribusikan atas persetujuan orang-orang yang bersangkutan.
Tidak hanya terbatas pada fisik manusia, X juga memperbolehkan aturan in berlaku untuk konten buatan kecerdasan buatan (AI) seperti fotografi, animasi kartun, atau anime dengan unsur dewasa. Namun, mereka menyebut penggunanya wajib memberikan label dengan benar.
Kebijakan baru ini menuai kontra dari pengguna X. Alih-alih dimanfaatkan sebagai bentuk ekspresi, pengguna mengkhawatirkan platform itu akan mempromosikan pornografi yang dapat diakses oleh anak-anak.
Dalam keterangannya, X menyebut bahwa pihaknya berupaya mengimbangi kebijakan ini dengan pembatasan kemunculan konten dewasa pada anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya.
Dengan begitu, pengguna yang tidak tertarik dengan konten dewasa bisa menentukan opsi atau preferensi untuk tidak melihat tayangan terkait konten dewasa di berandanya.
Meski dikhawatirkan dapat mempromosikan konten seksualitas di bawah umur, X melarang segala bentuk-bentuk promosi di luar kesepakatan antar pengguna terkait konten eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualisasi, atau pelecehan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku cabul.
“Kami juga melarang penyebaran Konten Dewasa di tempat yang mudah terlihat, seperti foto profil atau banner,” ungkap pernyataan tersebut.
Konten dewasa di platform X tidak akan ditampilkan bagi pengguna di bawah 18 tahun yang tidak menyertakan tanggal lahir di profil akun mereka. Konten yang muncul di beranda X juga akan diperlihatkan sebagai postingan berisi konten dewasa (misal: nudity), tidak lagi diberi label ‘sensitive content’ sebagaimana biasanya.
Baca juga: Instagram Bikin Kebijakan dan Fitur Baru Terkait Konten Dewasa & Seksual
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam keterangan tertulis, X mengonfirmasi penggunanya kini dapat membagikan konten ketelanjangan atau perilaku seksual orang dewasa. Namun, mereka memberi syarat khusus untuk penayangan konten tersebut, yakni harus dibuat dan didistribusikan atas dasar kesepakatan bersama.
“Pengguna dapat membuat, mendistribusikan, dan mengakses konten bertema seksual selama konten tersebut dibuat dan didistribusikan atas dasar kesepakatan bersama,” demikian pernyataan kebijakan tersebut.
Baca juga: Intip Ambisi Elon Musk Ubah Twitter Jadi Platform Super, dari Fitur Hiburan hingga Pembayaran
Adapun, alasan X memperbolehkan penayangan konten dewasa merujuk pada penilaian mereka terhadap ekspresi visual dan tertulis seksual yang dianggap sebagai ekspresi seni yang sah.
“Kami mendukung kebebasan orang dewasa untuk menikmati dan menciptakan konten yang menunjukkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas,” lanjut bunyi pernyataan tersebut.
Twitter/X will now allow labeled adult content, except in profile pictures and headers pic.twitter.com/3KD7vnLIAB
— Dexerto (@Dexerto) June 3, 2024
X juga menjelaskan bagaimana sebuah konten didefinisikan sebagai konten dewasa yang boleh tayang di platform ini. Seluruh konten dewasa yang diperbolehkan tayang di platform X merupakan konten yang menggambarkan ketelanjangan orang dewasa atau perilaku seksual bersifat pornografi, yang diproduksi dan didistribusikan atas persetujuan orang-orang yang bersangkutan.
Tidak hanya terbatas pada fisik manusia, X juga memperbolehkan aturan in berlaku untuk konten buatan kecerdasan buatan (AI) seperti fotografi, animasi kartun, atau anime dengan unsur dewasa. Namun, mereka menyebut penggunanya wajib memberikan label dengan benar.
Kebijakan baru ini menuai kontra dari pengguna X. Alih-alih dimanfaatkan sebagai bentuk ekspresi, pengguna mengkhawatirkan platform itu akan mempromosikan pornografi yang dapat diakses oleh anak-anak.
Dalam keterangannya, X menyebut bahwa pihaknya berupaya mengimbangi kebijakan ini dengan pembatasan kemunculan konten dewasa pada anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya.
Dengan begitu, pengguna yang tidak tertarik dengan konten dewasa bisa menentukan opsi atau preferensi untuk tidak melihat tayangan terkait konten dewasa di berandanya.
Meski dikhawatirkan dapat mempromosikan konten seksualitas di bawah umur, X melarang segala bentuk-bentuk promosi di luar kesepakatan antar pengguna terkait konten eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualisasi, atau pelecehan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku cabul.
“Kami juga melarang penyebaran Konten Dewasa di tempat yang mudah terlihat, seperti foto profil atau banner,” ungkap pernyataan tersebut.
Konten dewasa di platform X tidak akan ditampilkan bagi pengguna di bawah 18 tahun yang tidak menyertakan tanggal lahir di profil akun mereka. Konten yang muncul di beranda X juga akan diperlihatkan sebagai postingan berisi konten dewasa (misal: nudity), tidak lagi diberi label ‘sensitive content’ sebagaimana biasanya.
Baca juga: Instagram Bikin Kebijakan dan Fitur Baru Terkait Konten Dewasa & Seksual
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.