Instagram Bikin Kebijakan dan Fitur Baru Terkait Konten Dewasa & Seksual
15 April 2024 |
20:58 WIB
1
Like
Like
Like
Instagram, salah satu media sosial Meta telah melakukan perubahan kebijakan pada aplikasinya untuk seluruh pengguna di dunia. Selama beberapa tahun terakhir, platform itu telah dikritik oleh banyak orang tua yang peduli kepada anaknya terkait konten seksual.
Hal ini membuat Meta melakukan tindakan dan melindungi basis penggunanya, khususnya kalangan remaja. Perusahaan tersebut saat ini sedang menguji fitur ‘perlindungan ketelanjangan’ untuk pesan di Instagram yang akan mendeteksi dan mengaburkan konten tersebut pada saat dibagikan oleh pengguna lain.
Fitur ini akan menjaga pengguna untuk tetap aman dari potensi penipuan dan konten berbahaya yang muncul di Instagram. Langkah ini terjadi setelah adanya tekanan serius dari pemerintah Amerika Serikat dan Eropa terkait perlindungan remaja mengenai konten seksual.
Baca juga: Genhype, Begini Cara Menggunakan Fitur Flipside di Instagram
Kebijakan ini juga sebagai bentuk dukungan Meta kepada remaja dari pemerasan seks dan penyalahgunaan gambar intim dengan memperkenalkan fitur ini ke aplikasi Instagram. Upaya ini pun jadi bentuk perlawanan terhadap Sekstors, yakni tindak pemerasan disertai ancaman penyebaran konten eksplisit, intim, atau memalukan dalam bentuk foto dan video seksual, untuk mendapatkan keuntungan bagi pelaku berupa tambahan gambar dan video seksual, pemaksaan hubungan seks, uang, dan sebagainya.
Menurut blog Meta, fitur yang bakal segera diterapkan ini akan mempersulit pelaku untuk berinteraksi dan memanipulasi pengguna remaja. Di sisi lain, Meta juga sedang berupaya menerapkan langkah-langkah baru untuk mendukung generasi muda dalam mengenali penipu dan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.
Fitur ini akan ada pada bagian DM (Direct Message) atau pesan Instagram dengan menggunakan pembelajaran mesin pada perangkat untuk mendeteksi dan menganalisis gambar yang dikirim oleh pengguna.
Perusahaan menegaskan bahwa setelah fitur ini sepenuhnya siap, maka akan langsung diaktifkan secara bawaan untuk pengguna di bawah usia 18 tahun. Sementara untuk pengguna di atas usia tersebut, akan muncul notifikasi yang akan mendorong pengguna untuk menggunakan fitur itu demi keselamatan dan perlindungan mereka.
Meta menyatakan, fitur ini akan menganalisis gambar di perangkat itu sendiri dan masih menggunakan fitur terenkripsi secara end to end, yang membuatnya tidak akan memiliki akses ke gambar yang dikirim kecuali pengguna memilih untuk melaporkannya kepada Meta. Hal ini membuat ranah privasi setiap pengguna Instagram masih ketat sehingga tidak akan ada kebocoran data.
Fitur ini diperkirakan bakal dirilis pada minggu mendatang secara bertahap hingga ke seluruh negara. Selain itu, Meta juga akan memberikan tip dan dukungan kepada pengguna seperti Pusat Keamanan Meta dan saluran untuk bantuan dukungan pengguna di atas 18 tahun, sementara untuk pengguna di bawah 18 tahun akan ada fitur ‘Take It Down’.
Baca juga: Cara Menambahkan Video Dalam Fitur Note Instagram
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hal ini membuat Meta melakukan tindakan dan melindungi basis penggunanya, khususnya kalangan remaja. Perusahaan tersebut saat ini sedang menguji fitur ‘perlindungan ketelanjangan’ untuk pesan di Instagram yang akan mendeteksi dan mengaburkan konten tersebut pada saat dibagikan oleh pengguna lain.
Fitur ini akan menjaga pengguna untuk tetap aman dari potensi penipuan dan konten berbahaya yang muncul di Instagram. Langkah ini terjadi setelah adanya tekanan serius dari pemerintah Amerika Serikat dan Eropa terkait perlindungan remaja mengenai konten seksual.
Baca juga: Genhype, Begini Cara Menggunakan Fitur Flipside di Instagram
Kebijakan ini juga sebagai bentuk dukungan Meta kepada remaja dari pemerasan seks dan penyalahgunaan gambar intim dengan memperkenalkan fitur ini ke aplikasi Instagram. Upaya ini pun jadi bentuk perlawanan terhadap Sekstors, yakni tindak pemerasan disertai ancaman penyebaran konten eksplisit, intim, atau memalukan dalam bentuk foto dan video seksual, untuk mendapatkan keuntungan bagi pelaku berupa tambahan gambar dan video seksual, pemaksaan hubungan seks, uang, dan sebagainya.
Menurut blog Meta, fitur yang bakal segera diterapkan ini akan mempersulit pelaku untuk berinteraksi dan memanipulasi pengguna remaja. Di sisi lain, Meta juga sedang berupaya menerapkan langkah-langkah baru untuk mendukung generasi muda dalam mengenali penipu dan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.
Fitur ini akan ada pada bagian DM (Direct Message) atau pesan Instagram dengan menggunakan pembelajaran mesin pada perangkat untuk mendeteksi dan menganalisis gambar yang dikirim oleh pengguna.
Perusahaan menegaskan bahwa setelah fitur ini sepenuhnya siap, maka akan langsung diaktifkan secara bawaan untuk pengguna di bawah usia 18 tahun. Sementara untuk pengguna di atas usia tersebut, akan muncul notifikasi yang akan mendorong pengguna untuk menggunakan fitur itu demi keselamatan dan perlindungan mereka.
Meta menyatakan, fitur ini akan menganalisis gambar di perangkat itu sendiri dan masih menggunakan fitur terenkripsi secara end to end, yang membuatnya tidak akan memiliki akses ke gambar yang dikirim kecuali pengguna memilih untuk melaporkannya kepada Meta. Hal ini membuat ranah privasi setiap pengguna Instagram masih ketat sehingga tidak akan ada kebocoran data.
Fitur ini diperkirakan bakal dirilis pada minggu mendatang secara bertahap hingga ke seluruh negara. Selain itu, Meta juga akan memberikan tip dan dukungan kepada pengguna seperti Pusat Keamanan Meta dan saluran untuk bantuan dukungan pengguna di atas 18 tahun, sementara untuk pengguna di bawah 18 tahun akan ada fitur ‘Take It Down’.
Baca juga: Cara Menambahkan Video Dalam Fitur Note Instagram
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.