Film Anora Besutan Sutradara AS Sean Baker Raih Palme d'Or di Festival Film Cannes 2024
26 May 2024 |
13:25 WIB
Jajaran pemenang Festival Film Cannes ke-77 telah diumumkan pada upacara gala yang digelar pada Sabtu (25/5/2024) malam waktu setempat di Palais des Festivals et des Congres, Cannes, Prancis. Tahun ini, Palme d'Or alias hadiah tertinggi di Cannes digondol oleh film drama komedi, Anora, besutan sutradara Sean Baker.
Di panggung Cannes 2024, penghargaan Palme d'Or diberikan oleh sutradara kondang George Lucas. Sutradara Star Wars itu juga menerima penghargaan Palme d'Or Kehormatan di Cannes 2024. Penghargaan itu diberikan oleh teman, mentor, sekaligus kolaboratornya yakni sutradara Francis Ford Coppola.
Ini menandai kedua kalinya Baker mengikuti kompetisi tersebut, setelah membawa film Red Rocket pada 2021. Selain itu, kemenangan ini juga menjadikan Baker sebagai sutradara Amerika Serikat pertama yang memenangkan Palme d'Or, sejak sutradara Terrence Malik untuk film The Tree of Life pada 2011.
Baca juga: Daftar Pemenang Cannes Film Festival 2024, Anora Bawa Pulang Piala Palme d'Or
Greta Gerwig, sutradara sekaligus presiden juri Cannes 2024 menyebut bahwa Anora adalah film manusiawi yang sangat memikat penontonnya. Menurutnya, film ini mengingatkan penonton pada karya-karya klasik, dengan mengusung estetika dari sutradara Ernst Lubitsch dan Howard Hawks.
"Film ini, film yang sangat manusiawi yang memikat hati kita. Membuat kita tertawa, berharap melampaui harapan dan kemudian menghancurkan hati kita, namun tidak pernah kehilangan pandangan untuk menyampaikan tentang kebenaran," katanya dikutip dari Deadline.
Anora adalah film ketiga Baker yang debut di Cannes, setelah The Florida Project dan Red Rocket. Anora adalah film drama komedi Amerika Serikat yang dibintangi oleh Mikey Madison dan Mark Eydelshteyn. Kisahnya akan berkutat pada hubungan antara pekerja seks dengan putra seorang oligarki.
Berlatar di New York, AS, Anora berkisah tentang seorang pekerja seks bernama Anora yang hidupnya mendadak berubah ketika bertemu dan berhubungan dengan putra seorang oligarki dari Rusia yang sangat kaya. Setelah diketahui orang tua pacarnya, Anora pun terancam batal menikah dengan kekasihnya.
Dalam pidato kemenangannya, sutradara Sean Baker menyampaikan bahwa dia sangat terkejut lantaran berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi di Cannes. Dia pun berkata ingin mendedikasikan penghargaan tersebut kepada semua pekerja seks baik pada masa lalu, sekarang, dan masa depan.
"Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Memenangkan penghargaan utama di Cannes adalah tujuan utama saya sebagai pembuat film selama 30 tahun terakhir," katanya dikutip dari The Hollywood Reporter.
Baker juga sempat menyinggung terkait perkembangan teknologi streaming film yang menurutnya cukup menantang bagi industri film saat ini. Dia menilai kebiasaan orang-orang saat ini untuk menonton film secara streaming bisa menghilangkan esensi menonton tanpa distraksi, sekaligus pengalaman komunal yang dihadirkan bioskop.
"Saya akan berjuang untuk sinema karena saat ini sebagai pembuat film kita harus berjuang untuk menjaga sinema tetap hidup. Artinya membuat film layar lebar yang ditujukan untuk bioskop. Dunia harus diingatkan bahwa menonton film di rumah sambil menelusuri ponsel, memeriksa email dan setengah memperhatikan bukanlah cara yang tepat, meskipun beberapa perusahaan teknologi ingin kita berpikir demikian," ujarnya.
Hal itu disampaikan Baker setelah dia mengamati bahwa banyak bioskop yang tutup lantaran orang-orang kian masif beralih ke platform streaming. Sebagai filmmaker, dia bertekad untuk tetap membuat film bioskop, agar ruang-ruang teater tetap hidup.
"Menonton film bersama orang lain di bioskop adalah salah satu pengalaman komunal yang luar biasa. Kita berbagi tawa, kesedihan, kemarahan, ketakutan dan mudah-mudahan bisa merasakan katarsis dengan teman-teman dan orang asing, dan itu sakral. Jadi menurut saya masa depan perfilman dimulai dari bioskop," tuturnya.
Baca juga: Emilia Perez, Drama Musikal Terbaru Selena Gomez Dapat Standing Ovation 9 Menit di Cannes
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Di panggung Cannes 2024, penghargaan Palme d'Or diberikan oleh sutradara kondang George Lucas. Sutradara Star Wars itu juga menerima penghargaan Palme d'Or Kehormatan di Cannes 2024. Penghargaan itu diberikan oleh teman, mentor, sekaligus kolaboratornya yakni sutradara Francis Ford Coppola.
Ini menandai kedua kalinya Baker mengikuti kompetisi tersebut, setelah membawa film Red Rocket pada 2021. Selain itu, kemenangan ini juga menjadikan Baker sebagai sutradara Amerika Serikat pertama yang memenangkan Palme d'Or, sejak sutradara Terrence Malik untuk film The Tree of Life pada 2011.
Baca juga: Daftar Pemenang Cannes Film Festival 2024, Anora Bawa Pulang Piala Palme d'Or
Greta Gerwig, sutradara sekaligus presiden juri Cannes 2024 menyebut bahwa Anora adalah film manusiawi yang sangat memikat penontonnya. Menurutnya, film ini mengingatkan penonton pada karya-karya klasik, dengan mengusung estetika dari sutradara Ernst Lubitsch dan Howard Hawks.
"Film ini, film yang sangat manusiawi yang memikat hati kita. Membuat kita tertawa, berharap melampaui harapan dan kemudian menghancurkan hati kita, namun tidak pernah kehilangan pandangan untuk menyampaikan tentang kebenaran," katanya dikutip dari Deadline.
Anora adalah film ketiga Baker yang debut di Cannes, setelah The Florida Project dan Red Rocket. Anora adalah film drama komedi Amerika Serikat yang dibintangi oleh Mikey Madison dan Mark Eydelshteyn. Kisahnya akan berkutat pada hubungan antara pekerja seks dengan putra seorang oligarki.
Berlatar di New York, AS, Anora berkisah tentang seorang pekerja seks bernama Anora yang hidupnya mendadak berubah ketika bertemu dan berhubungan dengan putra seorang oligarki dari Rusia yang sangat kaya. Setelah diketahui orang tua pacarnya, Anora pun terancam batal menikah dengan kekasihnya.
Dalam pidato kemenangannya, sutradara Sean Baker menyampaikan bahwa dia sangat terkejut lantaran berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi di Cannes. Dia pun berkata ingin mendedikasikan penghargaan tersebut kepada semua pekerja seks baik pada masa lalu, sekarang, dan masa depan.
"Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Memenangkan penghargaan utama di Cannes adalah tujuan utama saya sebagai pembuat film selama 30 tahun terakhir," katanya dikutip dari The Hollywood Reporter.
Baker juga sempat menyinggung terkait perkembangan teknologi streaming film yang menurutnya cukup menantang bagi industri film saat ini. Dia menilai kebiasaan orang-orang saat ini untuk menonton film secara streaming bisa menghilangkan esensi menonton tanpa distraksi, sekaligus pengalaman komunal yang dihadirkan bioskop.
"Saya akan berjuang untuk sinema karena saat ini sebagai pembuat film kita harus berjuang untuk menjaga sinema tetap hidup. Artinya membuat film layar lebar yang ditujukan untuk bioskop. Dunia harus diingatkan bahwa menonton film di rumah sambil menelusuri ponsel, memeriksa email dan setengah memperhatikan bukanlah cara yang tepat, meskipun beberapa perusahaan teknologi ingin kita berpikir demikian," ujarnya.
Hal itu disampaikan Baker setelah dia mengamati bahwa banyak bioskop yang tutup lantaran orang-orang kian masif beralih ke platform streaming. Sebagai filmmaker, dia bertekad untuk tetap membuat film bioskop, agar ruang-ruang teater tetap hidup.
"Menonton film bersama orang lain di bioskop adalah salah satu pengalaman komunal yang luar biasa. Kita berbagi tawa, kesedihan, kemarahan, ketakutan dan mudah-mudahan bisa merasakan katarsis dengan teman-teman dan orang asing, dan itu sakral. Jadi menurut saya masa depan perfilman dimulai dari bioskop," tuturnya.
Baca juga: Emilia Perez, Drama Musikal Terbaru Selena Gomez Dapat Standing Ovation 9 Menit di Cannes
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.