Menyaksikan Eksotisnya Batuan Tua di Geosite Batu Runcing Sawahlunto
24 May 2024 |
23:39 WIB
Bukan hanya gunung dan pantai, destinasi wisata dengan panorama bebatuan juga tak kalah ramai dikunjungi wisatawan. Selain menawarkan lanskap yang berbeda, wisata bebatuan juga memberi sentuhan yang segar. Misalnya, situs geologi (geosite) Batu Runcing di Sawahlunto.
Kota Sawahlunto, Sumatra Barat belakangan menjadi perbincangan setelah UNESCO menetapkannya sebagai warisan dunia. Sawahlunto terdiri dari kumpulan situs geologi bersejarah yang legendaris. Batu Runcing hanya merupakan salah satu dari 22 situs geologi yang membentang di wilayah tersebut.
Geosite Batu Runcing begitu unik dan menarik perhatian karena bentuknya yang indah. Sejarah panjang di balik keindahan batuan ini pun tergambar melalui bentuk wujudnya yang meruncing dengan warna abu tua.
Dahulu, Baru Runcing adalah lantai dasar laut yang berumur kurang lebih 299 juta tahun. Eksotisnya bebatuan yang berusia ratusan juta tahun ini makin indah dilatari dengan lanskap alam Sawahlunto, yang dikelilingi pemandangan awan di atas ketinggian 600 mdpl.
Baca juga: 6 Kawasan Cagar Budaya di Sumatra Ini Punya Banyak Keunikan
Dengan menjajal puncak Batu Runcing, wisatawan dapat menyaksikan eloknya kawasan Sawahlunto dari atas tebing yang dilingkupi dengan barisan bukit. Udara yang sejuk pun dapat dinikmati dari sekitar situs yang tersusun dari jenis batu gamping dan kalsium karbonat ini.
Sebagai informasi, dulunya Batu Runcing merupakan kawasan laut dasar yang lama-kelamaan memunculkan sedimen di bagian permukaan. Lewat keindahannya, objek wisata baru ini pun digandrungi oleh wisatawan, khususnya yang menyukai wisata sejarah. Barisan bukit menjadi pemandangan yang menghampar di sekeliling kawasan situs geologi ini.
Hanya dengan merogoh kocek Rp5.000, pengunjung sudah bisa menyaksikan bentangan alam dari atas ketinggian. Biaya tambahan mungkin diperlukan untuk parkir kendaraan roda dua atau roda empat.
Geosite Batu Runcing Sawahlunto beralamat di Jalan Microwave, Silungkang Oso, Kec. Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Pengunjung memerlukan waktu sekitar 2 jam 45 menit dari pusat Kota Padang menuju ke situs geologi tersebut.
Untuk mengunjungi Geosite Batu Runcing Sawahlunto, pengunjung bisa mengambil rute menuju Batu Runcing melalui Silungkang Oso. Kawasan geosite ini bisa ditempuh dari arah Solok melewati Silungkang menuju kearah Sijunjung. Perjalanan diteruskan dari Silungkang menuju Sawahlunto dengan jarak tempuh 3,5 jam melalui Jalan Lintas Sumatra.
Untuk menuju ke area ini, pengunjung pun diharapkan berhati-hati dalam berkendara. Sebab, medan jalan menuju Geosite Batu Runcing Sawahlunto ini cenderung terjal, berliku, dan menanjak. Bagaimana Genhype, tertarik mengunjungi wisata bebatuan eksotis ini?
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Belitung, Pulau di Lepas Pantai Timur Sumatra yang Memesona
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kota Sawahlunto, Sumatra Barat belakangan menjadi perbincangan setelah UNESCO menetapkannya sebagai warisan dunia. Sawahlunto terdiri dari kumpulan situs geologi bersejarah yang legendaris. Batu Runcing hanya merupakan salah satu dari 22 situs geologi yang membentang di wilayah tersebut.
Geosite Batu Runcing begitu unik dan menarik perhatian karena bentuknya yang indah. Sejarah panjang di balik keindahan batuan ini pun tergambar melalui bentuk wujudnya yang meruncing dengan warna abu tua.
Dahulu, Baru Runcing adalah lantai dasar laut yang berumur kurang lebih 299 juta tahun. Eksotisnya bebatuan yang berusia ratusan juta tahun ini makin indah dilatari dengan lanskap alam Sawahlunto, yang dikelilingi pemandangan awan di atas ketinggian 600 mdpl.
Baca juga: 6 Kawasan Cagar Budaya di Sumatra Ini Punya Banyak Keunikan
Geosite Batu Runcing Sawahlunto (Sumber gambar: Muhammad Noli Hendra/Bisnis)
Sebagai informasi, dulunya Batu Runcing merupakan kawasan laut dasar yang lama-kelamaan memunculkan sedimen di bagian permukaan. Lewat keindahannya, objek wisata baru ini pun digandrungi oleh wisatawan, khususnya yang menyukai wisata sejarah. Barisan bukit menjadi pemandangan yang menghampar di sekeliling kawasan situs geologi ini.
Hanya dengan merogoh kocek Rp5.000, pengunjung sudah bisa menyaksikan bentangan alam dari atas ketinggian. Biaya tambahan mungkin diperlukan untuk parkir kendaraan roda dua atau roda empat.
Geosite Batu Runcing Sawahlunto (Sumber gambar: Muhammad Noli Hendra/Bisnis)
Untuk mengunjungi Geosite Batu Runcing Sawahlunto, pengunjung bisa mengambil rute menuju Batu Runcing melalui Silungkang Oso. Kawasan geosite ini bisa ditempuh dari arah Solok melewati Silungkang menuju kearah Sijunjung. Perjalanan diteruskan dari Silungkang menuju Sawahlunto dengan jarak tempuh 3,5 jam melalui Jalan Lintas Sumatra.
Untuk menuju ke area ini, pengunjung pun diharapkan berhati-hati dalam berkendara. Sebab, medan jalan menuju Geosite Batu Runcing Sawahlunto ini cenderung terjal, berliku, dan menanjak. Bagaimana Genhype, tertarik mengunjungi wisata bebatuan eksotis ini?
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Belitung, Pulau di Lepas Pantai Timur Sumatra yang Memesona
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.