Waspada 5 Komplikasi Hipertensi, Makanan Ini Bikin Tekanan Darah Naik
18 May 2024 |
22:15 WIB
Hipertensi atau tekanan darah tinggi patut diwaspadai. Pasalnya kondisi kronis ketika tekanan darah pada dinding arteri meningkat ini menimbulkan risiko kematian. Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 7,5 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi.
Disebut sebagai silent killer, hipertensi kerap tidak menimbulkan tanda atau gejala. Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Cibubur dr. Gerald Toreh mengatakan biasanya penderita hipertensi baru mengetahui kondisi mereka setelah mengalami komplikasi penyakit.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Efek Hipertensi Dapat Merusak Jantung, Ginjal Hingga Otak
Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Cibubur dr. Gerald Toreh menerangkan setidaknya ada lima komplikasi serius akibat hipertensi. Pertama yakni penyakit jantung koroner. "Hipertensi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung," ujarnya dikutip Hypeabis.id, Sabtu (18/4/2024).
Kedua, stroke. Tekanan darah tinggi katanya dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah, lalu menyebabkan stroke. Ketiga, gagal ginjal. Gerald menerangkan hipertensi dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
Keempat, aneurisma yakni tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggembung, yang dapat berakibat fatal jika pecah. Komplikasi kelima yaitu kerusakan mata. Gerald menyebut hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Sebelum terjadinya komplikasi, Gerald menyarankan agar penderita hipertensi sebaiknya melakukan pemantauan tekanan darah. Menuruthya, melakukan pemantauan rutin akan membantu pasien mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius, menilai efektivitas perubahan gaya hidup atau pengobatan yang sedang dijalani, dan mencegah komplikasi yang lebih parah dengan intervensi yang tepat waktu.
Selain melakukan pemeriksaan darah secara rutin, mereka yang didiagnosis memderita hipertensi mungkin akan diresepkan obat antihipertensi untuk membantu mengontrol tekanan darah. Pasien juga perlu melakukan perubahan gaya hidup sehat seperti diet rendah garam, olahraga, dan manajemen stres.
Pasien juga perlu mahami kondisi dan pengobatan hipertensi melalui edukasi kesehatan agar pasien lebih proaktif dalam pengelolaan kondisi mereka. "Hipertensi adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang tepat," tambah Gerald.
Sementara itu, dia menyebut ada beberapa makanan dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Paling utama yaitu garam. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan retensi air lalu meningkatkan tekanan darah.
Makanan kalengan, daging olahan, dan makanan cepat saji sering mengandung garam tinggi. Waspada dengan makanan yang kaya lemak jenuh dan trans, seperti gorengan dan makanan cepat saji karena dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah.
Mengonsumsi alkohol berlebihan juga meningkatkan tekanan darah. "Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi," tegas Gerald.
Kendati demikian, ada baiknya untuk mencegah diri dari hipertensi ketimbang mengatasinya. Geralnd menyampaikan ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko hipertensi.
Selain membatasi konsumsi garam hingga kurang dari 5 gram per hari, Genhype perlu menerapkan pola makan sehat seperti mengonsumsi makanan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur atau melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang. Jaga berat badan ideal ya. Hindarinpula rokok dan alkohol serta mengelola stres.
Baca juga: Mengenal Hipertensi Jas Putih yang Tidak Perlu Obat
"Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres yang mempengaruhi tekanan darah," saran Gerald.
Editor: Fajar Sidik
Disebut sebagai silent killer, hipertensi kerap tidak menimbulkan tanda atau gejala. Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Cibubur dr. Gerald Toreh mengatakan biasanya penderita hipertensi baru mengetahui kondisi mereka setelah mengalami komplikasi penyakit.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Efek Hipertensi Dapat Merusak Jantung, Ginjal Hingga Otak
Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Cibubur dr. Gerald Toreh menerangkan setidaknya ada lima komplikasi serius akibat hipertensi. Pertama yakni penyakit jantung koroner. "Hipertensi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung," ujarnya dikutip Hypeabis.id, Sabtu (18/4/2024).
Kedua, stroke. Tekanan darah tinggi katanya dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah, lalu menyebabkan stroke. Ketiga, gagal ginjal. Gerald menerangkan hipertensi dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
Keempat, aneurisma yakni tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggembung, yang dapat berakibat fatal jika pecah. Komplikasi kelima yaitu kerusakan mata. Gerald menyebut hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Sebelum terjadinya komplikasi, Gerald menyarankan agar penderita hipertensi sebaiknya melakukan pemantauan tekanan darah. Menuruthya, melakukan pemantauan rutin akan membantu pasien mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius, menilai efektivitas perubahan gaya hidup atau pengobatan yang sedang dijalani, dan mencegah komplikasi yang lebih parah dengan intervensi yang tepat waktu.
Selain melakukan pemeriksaan darah secara rutin, mereka yang didiagnosis memderita hipertensi mungkin akan diresepkan obat antihipertensi untuk membantu mengontrol tekanan darah. Pasien juga perlu melakukan perubahan gaya hidup sehat seperti diet rendah garam, olahraga, dan manajemen stres.
Pasien juga perlu mahami kondisi dan pengobatan hipertensi melalui edukasi kesehatan agar pasien lebih proaktif dalam pengelolaan kondisi mereka. "Hipertensi adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang tepat," tambah Gerald.
Sementara itu, dia menyebut ada beberapa makanan dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Paling utama yaitu garam. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan retensi air lalu meningkatkan tekanan darah.
Makanan kalengan, daging olahan, dan makanan cepat saji sering mengandung garam tinggi. Waspada dengan makanan yang kaya lemak jenuh dan trans, seperti gorengan dan makanan cepat saji karena dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah.
Mengonsumsi alkohol berlebihan juga meningkatkan tekanan darah. "Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi," tegas Gerald.
Kendati demikian, ada baiknya untuk mencegah diri dari hipertensi ketimbang mengatasinya. Geralnd menyampaikan ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko hipertensi.
Selain membatasi konsumsi garam hingga kurang dari 5 gram per hari, Genhype perlu menerapkan pola makan sehat seperti mengonsumsi makanan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur atau melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang. Jaga berat badan ideal ya. Hindarinpula rokok dan alkohol serta mengelola stres.
Baca juga: Mengenal Hipertensi Jas Putih yang Tidak Perlu Obat
"Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres yang mempengaruhi tekanan darah," saran Gerald.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.