Zara Rutherford dan Mimpinya Menjadi Penerbang Perempuan Termuda yang Mengelilingi Dunia
21 August 2021 |
08:39 WIB
Pilot Inggris-Belgia berusia 19 tahun, Zara Rutherford, baru saja memulai perjalanan mengelilingi dunia pada Rabu (19/8). Perjalanannya tersebut diperkirakan akan menghabiskan waktu 3 bulan. Jika berhasil, Rutherford akan menjadi penerbang perempuan termuda yang terbang solo keliling dunia.
Rutherford yang dulu bersekolah di St Swithun, Winchester, ini berencana terbang melintasi 52 negara dan melintasi garis khatulistiwa dua kali selama perjalanannya.
Pemegang rekor untuk kategori pilot perempuan termuda saat ini adalah Shaesta Waiz dari Amerika, yang berusia 30 tahun saat perjalanan keliling dunia berlangsung pada 2017.
Pemegang rekor pria termuda, Mason Andrews, berusia 18 tahun ketika dia melakukan perjalanan keliling dunia.
Perjalan ini akan menjadikan Rutherford wanita termuda yang pernah terbang solo keliling dunia serta orang termuda yang terbang solo keliling dunia dengan pesawat microlight.
Berasal dari keluarga pilot, Rutherford mulai berlatih terbang ketika berusia 14 tahun dan mendapatkan lisensi pilotnya pada 2020.
Persiapan Rutherford untuk perjalanan ini termasuk latihan dunker—berlatih cara keluar dari pesawat di bawah air—serta manual perawatan pesawatnya.
"Tujuan saya adalah mempromosikan karier di penerbangan dan STEM (sains, teknologi, teknik, matematika) untuk perempuan. Salah satu impian terbesar saya, selain terbang ke seluruh dunia, adalah menjadi astronot," katanya.
Dia juga mengidolakan sejumlah tokoh besar perempuan di dunia aviasi, antara lain Lillian Bland, Bessie Coleman, Valentina Tereshkova dan Amelia Earhart.
Pada tanggal 18 Agustus 2021, Rutherford lepas landas dari Belgia, menuju ke barat.
Rutenya akan membawa Rutherford terbang melintasi Inggris, Islandia, Greenland, Kanada, Amerika Serikat, Amerika Latin ke Kolombia, kemudian kembali ke utara melalui Alaska, ke Rusia, China, Indonesia, India, Timur Tengah dan kembali ke Belgia, di mana dia akan singgah di 70 kota dalam strategi terbang 2-3 hari dan istirahat 1 hari.
Rute ini dipilih untuk memenuhi persyaratan Guinness World Records sebagai penerbangan keliling dunia.
Rutherford terbang mengendarai Shark Aero. Ini adalah pesawat ultralight berperforma tinggi yang diproduksi di Eropa.
Pesawat ini telah dipersiapkan secara khusus untuk perjalanan yang begitu jauh dan sangat cepat dengan kecepatan jelajah mencapai 300 kilometer/jam.
Shark Aero dirancang dan dibangun sebagai pesawat cross-country yang sangat cepat, dibangun dengan desain inovatif dan teknologi baru.
Berkat teknologi komposit epoksi serat karbon tercanggih dan aerodinamisnya yang dioptimalkan, Shark menjadi pesawat ultralight tercepat yang dibuktikan dengan rekor kecepatan dunia, bahkan dihargai dengan sejumlah penghargaan desain.
Rutherford mengatakan bahwa tantangan terbesar dari perjalanan ini adalah tempat-tempat seperti Rusia utara atau Greenland karena kondisinya yang terpencil.
"Saya suka petualangan, dan saya pikir luar angkasa mungkin adalah petualangan terbesar di luar sana," katanya.
Editor: Avicenna
Rutherford yang dulu bersekolah di St Swithun, Winchester, ini berencana terbang melintasi 52 negara dan melintasi garis khatulistiwa dua kali selama perjalanannya.
Pemegang rekor untuk kategori pilot perempuan termuda saat ini adalah Shaesta Waiz dari Amerika, yang berusia 30 tahun saat perjalanan keliling dunia berlangsung pada 2017.
Pemegang rekor pria termuda, Mason Andrews, berusia 18 tahun ketika dia melakukan perjalanan keliling dunia.
Perjalan ini akan menjadikan Rutherford wanita termuda yang pernah terbang solo keliling dunia serta orang termuda yang terbang solo keliling dunia dengan pesawat microlight.
Berasal dari keluarga pilot, Rutherford mulai berlatih terbang ketika berusia 14 tahun dan mendapatkan lisensi pilotnya pada 2020.
Persiapan Rutherford untuk perjalanan ini termasuk latihan dunker—berlatih cara keluar dari pesawat di bawah air—serta manual perawatan pesawatnya.
"Tujuan saya adalah mempromosikan karier di penerbangan dan STEM (sains, teknologi, teknik, matematika) untuk perempuan. Salah satu impian terbesar saya, selain terbang ke seluruh dunia, adalah menjadi astronot," katanya.
Dia juga mengidolakan sejumlah tokoh besar perempuan di dunia aviasi, antara lain Lillian Bland, Bessie Coleman, Valentina Tereshkova dan Amelia Earhart.
Pada tanggal 18 Agustus 2021, Rutherford lepas landas dari Belgia, menuju ke barat.
Rutenya akan membawa Rutherford terbang melintasi Inggris, Islandia, Greenland, Kanada, Amerika Serikat, Amerika Latin ke Kolombia, kemudian kembali ke utara melalui Alaska, ke Rusia, China, Indonesia, India, Timur Tengah dan kembali ke Belgia, di mana dia akan singgah di 70 kota dalam strategi terbang 2-3 hari dan istirahat 1 hari.
Rute ini dipilih untuk memenuhi persyaratan Guinness World Records sebagai penerbangan keliling dunia.
Zara Rutherford dan pesawatnya, Shark Aero (Dok. Fly Zolo Instagram)
Pesawat ini telah dipersiapkan secara khusus untuk perjalanan yang begitu jauh dan sangat cepat dengan kecepatan jelajah mencapai 300 kilometer/jam.
Shark Aero dirancang dan dibangun sebagai pesawat cross-country yang sangat cepat, dibangun dengan desain inovatif dan teknologi baru.
Berkat teknologi komposit epoksi serat karbon tercanggih dan aerodinamisnya yang dioptimalkan, Shark menjadi pesawat ultralight tercepat yang dibuktikan dengan rekor kecepatan dunia, bahkan dihargai dengan sejumlah penghargaan desain.
Rutherford mengatakan bahwa tantangan terbesar dari perjalanan ini adalah tempat-tempat seperti Rusia utara atau Greenland karena kondisinya yang terpencil.
"Saya suka petualangan, dan saya pikir luar angkasa mungkin adalah petualangan terbesar di luar sana," katanya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.