Hari Kanker Ovarium Sedunia Diperingati 8 Mei, Mari Mengenal Penyebab & Gejalanya
08 May 2024 |
07:51 WIB
Setiap 8 Mei, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Kanker Ovarium. Momen ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran global akan bahaya penyakit kanker ovarium, serta memberikan dukungan bagi orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit tersebut.
Mengutip Koalisi Kanker Ovarium Dunia, Hari Kanker Ovarium Sedunia diinisiasi oleh organisasi yang berdiri sejak 2016 tersebut. Koalisi Kanker Ovarium Dunia adalah satu-satunya organisasi nirlaba global yang berfokus pada penyakit kanker ovarium, sebagai masalah kesehatan global yang mendesak dan harus segera ditangani.
Bekerja sama dengan hampir 200 organisasi advokasi pasien di seluruh dunia, organisasi ini bertekad bahwa setiap orang yang hidup dengan, atau berisiko terkena kanker ovarium, memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup dan mendapatkan kualitas hidup terbaik, di mana pun mereka tinggal.
Proyeksi terbaru menunjukkan bahwa 8 juta nyawa akan hilang akibat kanker ovarium pada 2050. Koalisi kanker ovarium dunia menyerukan kepada WHO dan para pemimpin kesehatan global untuk menjadikan kanker ovarium sebagai masalah kesehatan yang menjadi prioritas penanganannya.
Baca juga: Ladies, Pahami Betul Gejala Kanker Ovarium Sebelum Terlambat
Mengutip Verywell Health, kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan ovarium atau indung telur. Di Indonesia sendiri, Ini merupakan jenis kanker terbanyak ketiga yang diderita para wanita.
Kanker ovarium terjadi ketika DNA di sel-sel ovarium mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan sel ovarium tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya mutasi genetik tersebut.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker ovarium, yaitu berusia di atas 50 tahun, memiliki anggota keluarga yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara, merokok, menjalani terapi penggantian hormon saat menopause, menderita obesitas, endometriosis atau sindrom Lynch.
Kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal lebih mudah untuk ditangani daripada kanker ovarium yang baru diketahui pada stadium lanjut. Oleh karenanya, sebagai bentuk deteksi dini, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan berkala ke dokter kandungan setelah memasuki masa menopause.
Kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal. Kondisi ini biasanya baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain. Namun, gejala kanker ovarium stadium lanjut juga tidak terlalu spesifik dan bisa mirip dengan gejala penyakit lainnya. Mari menyimak gejala kanker ovarium.
Penting untuk diingat, pemeriksaan harus cepat dilakukan bila gejala di atas sudah berlangsung selama dua minggu. Dokter akan melakukan pengecekan untuk mencari tahu penyebab gejala-gejala tersebut.
Kanker ovarium yang cepat dideteksi dan ditangani dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup. Hampir separuh penderita kanker ini bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah terdiagnosis. Sedangkan sepertiga penderita memiliki harapan hidup setidaknya selama sepuluh tahun.
Baca juga: Kenali Kanker Ovarium Dengan 10 Jari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip Koalisi Kanker Ovarium Dunia, Hari Kanker Ovarium Sedunia diinisiasi oleh organisasi yang berdiri sejak 2016 tersebut. Koalisi Kanker Ovarium Dunia adalah satu-satunya organisasi nirlaba global yang berfokus pada penyakit kanker ovarium, sebagai masalah kesehatan global yang mendesak dan harus segera ditangani.
Bekerja sama dengan hampir 200 organisasi advokasi pasien di seluruh dunia, organisasi ini bertekad bahwa setiap orang yang hidup dengan, atau berisiko terkena kanker ovarium, memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup dan mendapatkan kualitas hidup terbaik, di mana pun mereka tinggal.
Proyeksi terbaru menunjukkan bahwa 8 juta nyawa akan hilang akibat kanker ovarium pada 2050. Koalisi kanker ovarium dunia menyerukan kepada WHO dan para pemimpin kesehatan global untuk menjadikan kanker ovarium sebagai masalah kesehatan yang menjadi prioritas penanganannya.
Baca juga: Ladies, Pahami Betul Gejala Kanker Ovarium Sebelum Terlambat
Mengutip Verywell Health, kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan ovarium atau indung telur. Di Indonesia sendiri, Ini merupakan jenis kanker terbanyak ketiga yang diderita para wanita.
Kanker ovarium terjadi ketika DNA di sel-sel ovarium mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan sel ovarium tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya mutasi genetik tersebut.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker ovarium, yaitu berusia di atas 50 tahun, memiliki anggota keluarga yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara, merokok, menjalani terapi penggantian hormon saat menopause, menderita obesitas, endometriosis atau sindrom Lynch.
Kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal lebih mudah untuk ditangani daripada kanker ovarium yang baru diketahui pada stadium lanjut. Oleh karenanya, sebagai bentuk deteksi dini, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan berkala ke dokter kandungan setelah memasuki masa menopause.
Kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal. Kondisi ini biasanya baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain. Namun, gejala kanker ovarium stadium lanjut juga tidak terlalu spesifik dan bisa mirip dengan gejala penyakit lainnya. Mari menyimak gejala kanker ovarium.
- Mual-mual
- Perut kembung
- Sakit perut
- Sering merasa cepat kenyang
- Konstipasi (sembelit).
- Perut membengkak
- Berat badan menurun
- Sering buang air kecil
- Sakit di punggung bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Keluar darah dari vagina
- Perubahan siklus menstruasi, pada penderita yang masih mengalami menstruasi
Penting untuk diingat, pemeriksaan harus cepat dilakukan bila gejala di atas sudah berlangsung selama dua minggu. Dokter akan melakukan pengecekan untuk mencari tahu penyebab gejala-gejala tersebut.
Kanker ovarium yang cepat dideteksi dan ditangani dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup. Hampir separuh penderita kanker ini bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah terdiagnosis. Sedangkan sepertiga penderita memiliki harapan hidup setidaknya selama sepuluh tahun.
Baca juga: Kenali Kanker Ovarium Dengan 10 Jari
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.